ak ingin ada reporter yang mengetahui jika adiknya Venus adalah saksi dari pembu
Venus setelah mereka setengah jalan. Rei men
i sana? Apa Gareth ke rumah?"
bisa telep
andangannya dan diam saja. Rei paling tidak suka dengan pilihan Venus pada Gareth. Sekalipun Gareth s
, Kak," balas Venus dengan suara lembutnya pada akhi
men kamu sampai masalah ini selesai!" perintah Rei membuat Venus tak bisa membantah. Venus hampir tak pernah membantah perintah k
ai ke pengadilan ya?" tanya Rei beberapa saat kemu
h Kak? T
mmy nangis terus!" gerutu Rei tetap menggenggam tangan
g saja sambil menoleh tersenyum. Rei tak te
ngan audisi Boston?"
ertanya lebih jauh soal itu. Rei adalah seorang rapper dan produser ternama sekaligus pemilik label rekaman Skylar Lab
milik keluarga Harristian. Ibu mereka Claire Wintrop sudah menunggu begitu cemas d
ak pa-pa? Kamu
un menarik putrinya itu diikuti oleh Rei yang ikut masuk usai meletakkan kunci mobil dan membuka
ercerita tentang yang terjadi di hotel tersebut. Semen
lah melihat seseorang menikam Tuan Luther. Oh, aku takut banget!" keluh Venus sambil memegang kepala dengan ke
akiti kamu!" ucap Claire menenangkan sambil terus memeluk Venus. Venus pun mulai terisak lagi d
Aku akan bicara dengan Om Jay atau Ares soal ini!" sahut Rei kemudian
Claire pada Venus yang tersenyum lalu men
a anak kecil lagi!" prote
ya memperhatikan saja. Sepertinya malam ini, ia harus menginap di rumah ibunya juga. Adik bungsu Venus yaitu Chloe sedang menginap d
mar, Claire lantas menghampiri
n untuk menjaga Venus?" tanya Claire dengan suara
aksa
reth aja!" Rei langsung ber
gan nada kesal. Claire hanya bisa diam dan ikut menghela napas sembari membuang pandangannya ke samp
ihat ibunya seperti melamun. Claire sed
gak ad
satu paman mereka, James Belgenza meninggal, Daga Nero yang sebelumnya merupakan kelompok mafia sudah berubah menjadi perusahaan jasa keamanan pribadi di
ntah Claire tapi ia meman
aian agar bisa beristirahat malam ini. Hatinya masih sangat res
inya sendiri. Itulah mengapa Venus menolak tawaran ibunya untuk tinggal
gir ranjang. Sebelah tangannya terus mengusap layar ponsel menunggu telepon balasan dari
erlap saat malam hari. Semua begitu indah kecuali hatinya. Perlahan kakinya berjalan dan berhenti d
ang lebih ingin perhatiannya, Gareth malah makin menjauh. Pekerjaan dan kesibukan
Air mata itu kembali menetes begitu saja. Hati Venus mulai kese