irinya disana, bayangan Dimas bersama dengan san
itu merasa kesal, marah, dan juga sedih
annya tak harmonis dengan istrinya ka
hubungan mereka baik-baik saja bahkan terlihat bah
a berteriak lirih
apa, karena dirinya hanyalah yang kedua bagi Dimas, walaupu
Jason, setelah nada dering mati, ponselnya kembali berdering namun via lagi-lag
t saat membaca nama yang te
erasaanya masih teramat kesal pada
sar, "Ada apa lagi menelevonku," uca
tu, aku merindukanmu, bisakah kita bertem
dan berkata jika dia merindukannya," batin Via, kekesalan dihati Via bertam
alan, tak ingin ke hotel
aimana jika kita ke puncak?" Usul Dim
jemputnya, via dandan begitu cantik hari ini, ia p
imas datang juga, via langsung bergegas me
tu mobil, Dimas tersenyum melihat Via, ia
pelataran kosan Via. Dimas memegang tangan via me
matanya menatap lurus ke depan, via memp
andai dirinya yang terlebih dulu
ar kacau, ia merasa teramat kesal d
Dimas, saat dimana lelaki itu
aja menjalani hubungan t
ibalah mereka di puncak, Dimas menyewa
nita itu dari belakang saat Via sedang
buruk saat ini, apa ada yang mengganggumu?" Sa
via yang tak biasa,Dimas tersen
rah via hendak mencium bibir gadis it
ini, tak seperti biasanya gadis itu ber
n selalu menghiasi wajah gadis itu, mengapa gadis itu b
mengitari vila itu, melihat pemandangan di sekita vila
lalu berhenti di dekat ayunan yang se
unan dan Dimas mendo
u bisa menghilangkan kesedihannya de
k kuda bersama dengan Dimas, mereka meny
rsamanya, egoiskah aku jika ingin memilikinya dalam
ngajak Via untuk makan, mereka duduk di s
dekat ke arah Via dan merangkulny
merasa
melihat kearah Dimas, Via mengan
yangiku?" Tiba-tiba dengan lancan
lu memegang dagu Via mengarahkan pa
u menyayangimu, aku nyaman bersamamu," jawab Di
ari sebuah kebohongan di sana, namun saya
s pad istrinya saat di mall, seketika hatinya meragu ak
h meminta ses
kan akan aku penuhi," ucap Dimas ia me
an nyaman bersamaku, bisakah ka
dari wajah Via, lelaki itu tak menyan
Via, aku mening
baik-baik saja, maka tinggalkan dia Dimas, dan kita bisa bersama-sama." V
i alasan untuk meninggalkannya," dengan n
ku Dimas, kita akh
kepada wanita di hadapannya, ia
ap wajahnya, "Kau ini kenapa Via, kenapa tiba-tiba k
ani hubungan ini, hubungan yang bahkan
a sesak di dadanya, tanpa
Via lalu memeluknya, luruh sudah air mata