ku? Ternyata kamu sering pergi keluar untuk menemui l
ikahan kami. Aku melihat aplikasi hijau yang memperlihatkan chat percakapan mereka
mungkin aku macam-macam di belakang kamu Mas," rengek Ju
yak pesan yang sudah kamu hapus!" sergahku, sambi
eta Nak, Ibu mau lakukan apa aja asal kamu gak marah la
u, tolong bawa Deta ke kamarnya Bu. Cepat," ucapku,
Julia gak salah Bu,"
ni Bu, aku masih waras Bu," un
jangan apa-apakan Julia Nak, Ibu mo
ku pun segera mengunci pintu kamar, dan menginterogasi Juli
Mas, Julia khilaf. Tolong jangan siksa Julia M
kan sekarang juga, kemasi kemudian kamu bakar, atau k
, sayang bila dibakar Mas,"
mu mau aku cerai!" bentakku,
aan yang kemarin ia bawa pulang. Dengan pandangan sayangnya melihat bar
an ada yang tinggal sedikitpu
uanya ke belakang rumah. Walaupun ia terlihat sangat menyu
u memeluk Deta anakku. Anak yang paling kusayangi, yang tidak p
aktu kamu pulang ke kampung atau kemana terserah. Daripada aku
ia, sambil meme
menjauhlah dariku!" gertakku, s
. Aku gak akan mengulanginya
ak bisa aku rubah!" ucapku
ana dengan Det
sering kan kamu tinggal. Jadi jangan banyak alasan untuk
an tersedu-sedu, sam
di rumah Mbak Neti, aku tidak mau Mbak Neti terbeban deng
peduli dia akan kemana. Segera aku menghubungi teman kami se komplek, seorang ibu ustadzah yang sering memb
Ini Riyadi, suaminya Julia Bu,
ya, saya ingat dengan B
Bu. Terkait rumah tangga saya, nanti saya jelaskan pe
i kami menyambut Bapak. Pintu terbuk
hati Julia, putrinya di dalam kamar kami. Aku tak ingin mengganggu
yadi," ucapku ketika sudah sampai
lan ada suami saya juga di rumah. Mari masu
hutku, sedikit membungkukkan
menemui saya? Apakah ada masalah yang sedang Bapak
lancang menemui Ibu malam ini dan mengg
hkan," kata Bu ustad
elah beliau tau maksud dan tujuan ku, aku pun pamit pulang.
a di rumahku, Julia!" gertakku
enyesal. Tolong maafkan
ari rumahku. Aku tak sudi hidup dengan pengkhia
akan lakukan apapun yang kamu minta. Kumohon
ya nggak! Pergi
r kami, sebenarnya aku kasihan melihat beliau. Tapi, un
isa menempah istri hamba menjadi manusia yang lebih
sama Julia?" lirihnya me
sebelum kesabaranku habis!" serga
leh pergi Yah," t
Deta memohon agar
hati kamu Nak"
al di sini, untuk menemani Deta. Jangan pernah Ibu
erat. Julia pun tidak berkata apa-apa lagi, dengan lang
baik-baik ya Nak?" kata Julia s