img SEDARAH & SENASAB  /  Bab 4 Penyesalan | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Penyesalan

Jumlah Kata:1674    |    Dirilis Pada: 26/02/2024

kemudian sekit

annya tentu ikut ke mana suami mereka pergi. Tinggallah orang tua itu di ru

juga. Peristiwa yang benar-benar hanya Dika dan mamanya saja yang tahu, mendiang papa tidak, begitu juga de

ki. Yang satu berusia 19 tahun yang satu lagi jaraknya sangat jauh, k

ntukan kapan harus hamil bukan siapa pun. Sinta dan Bu Inah keduanya me

hak penuh pada Dika. Sebagai seorang istri,

wanita itu sangat kuat bahwa di masa-masa akhir yang sangat peduli pada orang

mau tahu. Dika seperti harapannya dulu, sibuk bekerja. Per

wanita tua itu. Ketegasannya di masa muda

aknya. Pasti aku masih punya cucu perempu

antu dan dua anaknya bermain di taman. Ia sendiri tak terlalu diang

oda, tapi kemampuannya masihlah sama seperti dulu. Uan

lebih saja. Hingga pada suatu sore ketika satu keluarga itu pergi keluar

tup mata untuk selama-lamanya, ia ingin di

gan akan memberikan uang di rekening miliknya. Untuk siapa lagi ka

knya. Menghubungi seseorang di bagian tertentu untuk mencari sebuah informasi penting untuknya. Ia memiliki

saya siapkan foto dan nama lengkap, juga bayaran untuk kamu. Sekarang!

iasa dengan jeans dan sepatu santai. Meski demikian dari postur tubuhnya bisa ditebak

untuk bayaran awal kamu." Bu Inah men

n Dika. Petunjuk awal untuk mencari cucu yang

an kontak dengan Dika. Tak sekalipun juga sepeser pun

tiga hari. Akan saya bawa semua

ebuah cek yang cukup untuk berfoya-foya. Sayangnya, ia bukan pria sep

a renta ini. Sekarang saya kesepian, padahal rumah ini ramai. Apa ini hukuman yang kamu minta sama Tuhan? Kenapa kamu berubah jadi kejam dan

ling mencintai. Jaminan harta kekayaan yang Bu Inah bangga-banggakan di masa

minya, tapi usianya sangat panjang dan

da orang-orang yang aku sakiti dulu. Semoga cucu perempuanku mau merawat

pulang. Bu Inah lekas dibawa ke kamarnya,

an bikin saya cari-cari perawat baru lagi. Kalau udah bosan tingg

yang menyelamatkan usaha ked

kat tangan dingin saya, saya, menantu terhormat dan cerdas yang suka re

ng beda ja

ama tersayang. Saya tahu, tapi saya tutup mulut demi nama baik keluarga ini. Jangan menantang saya untuk membongkar semuanya,

atu keluarga, aib satu orang menjadi aib bersama. Jangan coba-coba

Tak ia hiraukan walau wanita tua itu masih berada di kursi roda. Seper

tuk mencari cucu perempua

bisa melupakan Amel, cinta pertama bahkan

tu. Jangan tidur larut malam." Di

alian. Kalau perlu kita pindah semua. Itu perintah Mama jangan dibantah lagi." Ketegasan Bu Inah masih awet walau

*

ai tiga hari. Dalam satu setengah hari saja semua data-datang tentang wanita bernama Camelia sudah terkumpul.

a?" tanya Satri

ulisany

ri di mana mer

a, Amel masih tinggal di rumah kontrakan yang sama. Lalu pada tahun ked

al tawaran dari teman, Amel merantau, katanya di pulau it

tat oleh Satria. Segera ia akan berikan jawaban

mbutnya. Tatapan wanita angkuh yang begitu dalam, seola

ng harus dihilangkan atau diculik?" tan

u," jawab S

. Sana, itu kamar mertua saya. Jangan bu

nah terlihat semringah melihat kedatanga

mun, terlebih dahulu ia buka pintu kamar sang nyonya. Benar saja, Sin

ak Bu Inah pada Sinta. Sambil mencibir w

i gadis yang cantik." Satria menyodorkan foto Camila pada Bu Inah. Gadis itu begitu mir

ap foto Camila. Gadis yang mengenakan ker

mereka jauh

Ke Cina pun sa

un lamanya. Sudah jadi warga tetap

u. Akan saya minta Dika untuk pindah ke sana. Sinta mau ikut atau ti

ah memang formal, mengingat relasi wanita itu d

ng bisa menjaga cucu saya. Siap-siap, Satria. Kamu orang pertama yang mengenali Cami

a tidak mungkin dalam satu dua hari. Harus sehat dan kuat. Cucu yang cantik ini pasti juga rindu ingin

ja sebagai tanda hormat. Ditanya pun ia tak menjawab dengan gamblang. Ia hanya bilang men

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY