kemudian sekit
annya tentu ikut ke mana suami mereka pergi. Tinggallah orang tua itu di ru
juga. Peristiwa yang benar-benar hanya Dika dan mamanya saja yang tahu, mendiang papa tidak, begitu juga de
ki. Yang satu berusia 19 tahun yang satu lagi jaraknya sangat jauh, k
ntukan kapan harus hamil bukan siapa pun. Sinta dan Bu Inah keduanya me
hak penuh pada Dika. Sebagai seorang istri,
wanita itu sangat kuat bahwa di masa-masa akhir yang sangat peduli pada orang
mau tahu. Dika seperti harapannya dulu, sibuk bekerja. Per
wanita tua itu. Ketegasannya di masa muda
aknya. Pasti aku masih punya cucu perempu
antu dan dua anaknya bermain di taman. Ia sendiri tak terlalu diang
oda, tapi kemampuannya masihlah sama seperti dulu. Uan
lebih saja. Hingga pada suatu sore ketika satu keluarga itu pergi keluar
tup mata untuk selama-lamanya, ia ingin di
gan akan memberikan uang di rekening miliknya. Untuk siapa lagi ka
knya. Menghubungi seseorang di bagian tertentu untuk mencari sebuah informasi penting untuknya. Ia memiliki
saya siapkan foto dan nama lengkap, juga bayaran untuk kamu. Sekarang!
iasa dengan jeans dan sepatu santai. Meski demikian dari postur tubuhnya bisa ditebak
untuk bayaran awal kamu." Bu Inah men
n Dika. Petunjuk awal untuk mencari cucu yang
an kontak dengan Dika. Tak sekalipun juga sepeser pun
tiga hari. Akan saya bawa semua
ebuah cek yang cukup untuk berfoya-foya. Sayangnya, ia bukan pria sep
a renta ini. Sekarang saya kesepian, padahal rumah ini ramai. Apa ini hukuman yang kamu minta sama Tuhan? Kenapa kamu berubah jadi kejam dan
ling mencintai. Jaminan harta kekayaan yang Bu Inah bangga-banggakan di masa
minya, tapi usianya sangat panjang dan
da orang-orang yang aku sakiti dulu. Semoga cucu perempuanku mau merawat
pulang. Bu Inah lekas dibawa ke kamarnya,
an bikin saya cari-cari perawat baru lagi. Kalau udah bosan tingg
yang menyelamatkan usaha ked
kat tangan dingin saya, saya, menantu terhormat dan cerdas yang suka re
ng beda ja
ama tersayang. Saya tahu, tapi saya tutup mulut demi nama baik keluarga ini. Jangan menantang saya untuk membongkar semuanya,
atu keluarga, aib satu orang menjadi aib bersama. Jangan coba-coba
Tak ia hiraukan walau wanita tua itu masih berada di kursi roda. Seper
tuk mencari cucu perempua
bisa melupakan Amel, cinta pertama bahkan
tu. Jangan tidur larut malam." Di
alian. Kalau perlu kita pindah semua. Itu perintah Mama jangan dibantah lagi." Ketegasan Bu Inah masih awet walau
*
ai tiga hari. Dalam satu setengah hari saja semua data-datang tentang wanita bernama Camelia sudah terkumpul.
a?" tanya Satri
ulisany
ri di mana mer
a, Amel masih tinggal di rumah kontrakan yang sama. Lalu pada tahun ked
al tawaran dari teman, Amel merantau, katanya di pulau it
tat oleh Satria. Segera ia akan berikan jawaban
mbutnya. Tatapan wanita angkuh yang begitu dalam, seola
ng harus dihilangkan atau diculik?" tan
u," jawab S
. Sana, itu kamar mertua saya. Jangan bu
nah terlihat semringah melihat kedatanga
mun, terlebih dahulu ia buka pintu kamar sang nyonya. Benar saja, Sin
ak Bu Inah pada Sinta. Sambil mencibir w
i gadis yang cantik." Satria menyodorkan foto Camila pada Bu Inah. Gadis itu begitu mir
ap foto Camila. Gadis yang mengenakan ker
mereka jauh
Ke Cina pun sa
un lamanya. Sudah jadi warga tetap
u. Akan saya minta Dika untuk pindah ke sana. Sinta mau ikut atau ti
ah memang formal, mengingat relasi wanita itu d
ng bisa menjaga cucu saya. Siap-siap, Satria. Kamu orang pertama yang mengenali Cami
a tidak mungkin dalam satu dua hari. Harus sehat dan kuat. Cucu yang cantik ini pasti juga rindu ingin
ja sebagai tanda hormat. Ditanya pun ia tak menjawab dengan gamblang. Ia hanya bilang men
ambu