matematika! Kamu nggak bo
awab Devan sambil makan rot
lah model. Kamu harus berangkat Devan!" te
bener ya di sekolah!" kata papa lalu pergi
selesai dengan makanannya dan b
Jangan sampai terlambat sekolah!" kata ma
pagi setiap hari. Ia mendengus kesal dan membawa tas mi
mobil pribadi. segera saja Devan melaju dengan cepat agar tidak terlambat ke sekolah. W
uh Devan sama sekali tidak menyukai pelajaran ini. Ia hanya d
nilai matematika," kata seoran
ih," ucap Riri cemas yang
u nggak 80. Gue nih yang cemas. Gue pasti dapet nilai lima de
kesal di dalam hatinya. Ia menyangga dagunya dengan t
i kelas kita," kata pak Suryo sambil
Ningrum,Selamat ya Riri. Mana Riri?" tanya pak S
bingung di dalam hatinya. Wajahnya terlihat panik sek
nilai terbaik. Biasanya dia selalu dap
ih aneh
keliatan cemas banget
sekali. Ia tidak bisa terima jika h
uduk di pojokan!" Ser
gadis berkulit putih dengan bibir merah ala
ryo udah nungguin," bisik Zahr
pak ada hadiah untuk kamu,"
apan Devan sangat menyeramkan sekali mel
ng bisa dapet nilai terbaik ulangan matematika," kata p
ap saja itu pulpen emas beneran ya," kata pak Suryo terta
o," kata Riri menunduk sopan
erlangsung. Riri dan Zahra seda
hadiahnya kaya gini," kata Riri sam
lagi. Itu pulpen bagus tau sebenernya. Kaya kuno kuno gitu ka
bagus juga. Nanti gue pajang di kama
i ini loh! Lo belajar sistem kebut semalam ya?" Kata Zahr
num nih," gadis dengan kuncir kuda itu member
n. Masa Devan terus sih yang nilainya bagus. Bosen dong. Gue juga
an meja kantin itu tahu bahwa Riri dan Za
e. Gue harus kasih pelajaran ke dia," kata Devan dengan tegas. Ia berdiri denga
teknya. Itu contekan pasti di selipin di bagian yang orang nggak bisa liat, heh dasar cewe eman
tek heh?" tanya Riri dengan geram men
Kalau Lo bisa ngalahin gue. Itu udah pasti lo nyontek pas ulangan matematika!" ucap devan dengan geram
duh sembarangan aja!" kata Zahra men
a! Nggak usah nuduh Riri sembarangan. Dasar cowo aneh! Kenapa tiba tiba Lo bisa ngomong heh! Biasanya lo juga diem aja d
evano yang mematung sambil menatap kosong. Hatinya begitu sesak sekali. Ia ingat betul kalimat yang di ucapkan oleh Zahra. B