enyingkir. Mengelus rambut kepala gadis yang masih terpejam
is itu, Ndrew
anpa menoleh ke arah Rian, ia m
juga tahu jika adiknya kabur dari rumah, namun tak nyangka jika Andrew akan menemukan adiknya dengan keada
k." ajak Gavriel. Andrew
elangkah keluar, di i
ng yang menungu pasien dengan duduk santai. Kamar rawat Quin berada di sebelah bangunan rumah saki
gguh ini di luar rencana gue sama se
ak awal Gavriel menemukan gadis itu yang
seperti itu, hati siapa yang tak sakit, Andrew diam, hidungnya kembang kempis menahan marah, hwajah Gavriel, Gavriel yang merasa bersalah, ia tak
a. Hingga Gavriel nampak sudah b
segera ia mendaratkan pukulan di kepala Rian. Lalu ia melangkah pergi mening
nya. "Maafin kakak yang tak becus menjagamu, maafin kakak yang mengabaika
at di IGD, ia sempat bangun, namun sebab dirinya yang meracau tak jelas, dan
kl
ndrew tak menghiraukannya. Rian menghamp
a, biarkan Gavriel bertanggung ja
sih menatap adiknya tak tega. Mere
nkan emosinya. Ia m
menikahkan kalian hari
a, dalam sejam gue akan sia
t sholat," jawabnya, Gavriel menatap Andrew. Gavrie
slam," jawab Rian, Andrew menat
i mintai pertanggung jawaban, dan mungkin kelak bisa juga menimpa adik perempuanmu, saudara perempu
sa ngeri. Beda dengan G
entu Rian terkejut, ia takut Gavriel hanya bermain
ggil nama ibunya. Ketiga lelaki s
n ini kakak,"
adis itu?" ta
ri tak tahu namany
nama lengkapnya Emerald Quinsha Adeeva." jawab Andrew. Gavrie
persyaratannya?" tanya Gavriel,
menga
hadat. Membimbing Gavriel lancar mengucapkan kalimat syahadat tak butuh
segera mandi ke kamar mand
dua odang saksi untuk akad nikahnya, dan juga seorang penghulu, Andr
*
kandung saya Emerald Quinza Adeeva binti bapak Agung Prasetyo Diningrat dengan mas kawin s
g Prasetyo dengan mas kawin tersebut. Di bayar. Tunai!" jawab Gavriel
aksi, sah?"
keberkahan pernikahan mereka dilantunkan. Mereka
langit-langit ruang tersebut, lalu merasakan pegal di pergelangan tangan kirinya. Ia belum menyadari ad
ab perlengkapan surat identitas Quin belum lengkap, Gavriel segera berdiri, ia
u, kamu jahat!" usir Quin. Namun
ada, ia belum m
k ada respon "Qyu-qyu," ucap Andrew lembut, b
h, menatap tak p
kirkan tangan Gavriel yang memeluknya.
ali pecah, "Kakak Quin kotor, maafin Quin tak
Andrew mencium lembut puncak kepalanya. Quin mengerat
at kak." Quin m
k. Dia suamimu sekarang," jaw
tangan lembut menyentuh punggung Quin, kakak ipar Quin
in melihat kakak iparnya secara langsung, ia dulu di kenalkan