nak itu tertidur dengan manis, meskipun dia baru berusia empat tahun, tapi sejak Andre pindah ke New York untuk mengu
ya itu dengan hati-hati kemudian menurunkan kakinya ke lantai marmer yang dingin. "Ada yang ingin ku bicarakan denganmu" kata is
gkat sambil berjalan
hnya untuk bersandar di kepala ranjang, seperti yang dilakukan Andre. Ke
inya dengan datar. Wanita itu tahu kalau Andre memang menjalin hubungan d
akan bercerai saat L
n bahu pelan, lalu mel
h selidik. Sebenarnya wanita ini sangat cantik, dia juga baik, jangan ditanyakan kalau soal gaya berbicara serta berpakaian, banyak teman-teman pengusahanya
hitungan detik saja dalam dirimu s
lai ane
aja pert
yang dia rasakan saat bersama Santa. Ada sedikit. Bagian dalam jantungan sedikit berkhianat saat menatap wan
ngi. "Happy birthday to you" sambungnya dengan tersenyum miring. Sekeras apapun dia mencoba, dia tidak pernah mendapatkan hati s
ihnya. Gadis sederhana yang menunggunya, gadis yang membuat mereka harus menetap di New York. Karena Andre tidak bisa jika satu hari saja tidak mengkh
, Manhattan
ambil tetap memperhatikan berkas-berkas, membacanya
baik" tambah pria di depannya denga sedikit takut. Andre adalah pria yang hangat dan baik hati jika bersama dengan Santa atau Lea, anaknya. Tapi dia sangat teliti dan pemarah jika di kantor,
n misterius itu. Matanya membaca tiap kata dengan tajam, seolah dapat melubangi kertas itu. Sekertari
tarisnya yang memiliki meja di depan sana berada dengannya, pasti tamu mereka terpaksa har
berikutnya, seorang pria dengan setelan kerja berwarna abu-abu yang sangat pas
" sapa sekertarisnya itu sam
i, menatapnya dengan dingin. Andre mengulas senyum, berjalan memutari meja. "Silahkan duduk" ucapnya sambil menampilkan cekungan pada ba
ga termasuk orang yang teliti, tapi sangat arogan. "Kita langsung saja untuk maksud tujuan
*
saja ini bukan jam makan siang, sehingga pengunjung di sini rata-rata anak remaja yang datang untuk berdiskusi tugas
a datang ke sana bukan untuk memesan. Semua pelayan di sana tahu akan hal itu. Karena pria itu merupakan p
Aku masih di depan rumah, tenang saja. Aku membutuhkan waktu satu jam untuk tiba di cafe. Kau ada rapat penting?
et dan menatap Marcel dengan tajam. Marcel mengangkat kedua bahunya dengan acuh, lalu menatap dua gelas plastik bekas vanilla
i pertama kali kekasihnya itu terlambat. Dan pria di depannya malah tersenyum lebar untuk mengejeknya, ya ampun.. bahkan Santa sudah l
innya? Astaga, Marcel tersentak kaget saat gadis itu sudah duduk di depannya, menatap
ga dirinya seperti jatuh tidak berharga saat gadis itu mengatakan dia penguntit. Apa dia tidak punya kerjaan lain saja, sedangkan dia sa
nnya, bahkan Santa memiringkan kepalanya untuk menatap tubuh itu dari kaki hingga kepala – untuk menilai. "Ya, seharusnya kau sadar kalau tub
AU BILA
ngar ya nona. Kau itu bukan tipe-ku sama sekali. Astaga, dalam mimpi burukku pun tidak pernah ada gadis yang.." Marcel berdiri, menggeser sedikit meja untuk memperhatikan keseluruhan tubuh gadis di depannya lalu mencibir "tidak
bil menilai sama seperti pria yang dia kira penguntit itu. Wajahnya berubah sendu. Mungkinkah itu alasan Andre selama ini untuk menunda perceraian dengan isterinya? Karena tubuhnya yang seperti papan penggilas? M
ji mereka saja, bagaimana mungkin dia bisa kembali ke cafe tadi dan berhadapan dengan pria itu lagi. Santa menilai kalau pria itu adalah pria paling jujur yang
itu menuduhnya dengan sembarangan, itu sama saja menjatuhkan martabatnya di depan pel