sore, tiba-tiba terdengar suara
melirik ke luar jendela untuk melihat siapa yang dat
umah dan terlihat terkejut bahwa
mu pulang?" T
aku bisa mengambil beberapa hari untuk
"Baik-baik saja, kok.
a ke dalam rumah, "Kopi hitam
a. Di dalam hatinya, ia merasa gugup dan takut. Apakah Deni me
g berbeda namun belum bisa mengartikannya dengan jelas. Ketika Cristina membawakan kopi
terbaru dari kabar mereka?" Tan
mereka, namun suaranya terdengar gemetar. Deni memperhatikannya
Kamu terlihat gelisah." Tan
tanya apakah ia harus memberitahu Deni apa yang telah terjadi. Hati
ut menjadi marah. Ia kesal pada dirinya sendiri karena membu
gin Deni sampai meninggalkannya. Jadi dengan terpaksa, dirinya membohongi Den
uaminya memperhatikannya dengan cermat. Ia tahu bahwa dia tidak akan bisa menipu Deni selamanya, d
edang terjadi dengannya, tiba-tiba terdengar suara dering telepon Deni yang
ari perusahaan tersebut?" tanya
suaminya tersebut, mengambil kesempa
atnya," jawab Deni sa
asa seolah-olah keberuntungan sedang berpihak padanya. Dan ia mel
ambil menikmati secangkir teh hangat. Deni mengambil kesempa
amu sembunyikan dari aku. Apakah kamu mau berb
bar kencang, dan ia merasa seper
g diterima oleh suaminya tadi, dan ia memutuskan un
u ingin kamu lihat, Mas Den?"
inya dengan ragu, t
ku ingin melihat ha
uasi ini. Namun, dia tahu bahwa ia hanya mendapatkan kemenangan sementar
n. Ia tahu bahwa dia perlu mengungkapkan apa yang telah terjadi pada Deni, da
alah tiba-tiba mendapatkan telpon dari perusahaannya. Yang mengatakan dirinya harus kembali keluar kot
ncanakan cara untuk mengatakannya pada suaminya. Namun, ia merasa kesal karena me
an menempelkan bibirnya ke bibir Deni dalam sebuah ciuman. Ia berharap b
ngajar. Walaupun masih ada rasa gugup dan takut akan bertemu lagi dengan Andika
ngajar malah akan menimbulkan kecurigaan d
pai di gerbang sekolah, tiba-tiba seorang siswa yang mengendarai motor Vario berhenti di d
tak cepat ketika melihat senyuma
enyum sendiri? Apakah kau sud
telah diperbuatnya. Saat itu juga, Cristina merasa ingin menampar Andika beberapa kal
Aku hanya berpikir tentang kelas kami, siapa yang mengajar h
, namun Andika masih bisa tersenyum dengan santainya. Namun, ia tidak bisa membiarkan k
dalam," kata Cristina, s
hening dan tertib. Seolah-olah ada sesuatu yang aneh dan suka duka di kelas tersebut. Crist
. Setiap kali Cristina berbicara, Andika mencoba untuk terus memandangnya
kelas yang baik dengan Andika terus mengganggunya. Ia mengakhir
menghampirinya. Namun, Cristina segera menolak da
ketika Cristina menolaknya. Ia menjadi semakin agresif dan sering
hu harus berbuat apa dan siapa yang harus ia mintai bantuan. D