nya pada Leanna, "Maafkan aku! Aku mencintaimu," bisik pria itu dengan mata tertutup. Sedang tangan ke
a ketika jari tangan pria itu
ia itu tersentak membuka matanya, dan seakan kaget ketika melihat wajah Leanna yang hanya
gerakkan cepat. Ia menatap Leanna yang sedang berusaha un
gan mata yang berkilat karena kemarahan. Ia menyorot
in sekali ia membuka mulutnya untuk menjawab,
" benta
, semala
sadar tadi pagi bahwa Leanna belum pulang sejak semalam. Memutuskan untuk datang menyusul ke rumah Dean
elimutnya. Tidak menyangka ibunya akan dat
, "Siapa yang akan menjelaskan tentang apa yang aku lihat sekarang ini!" teriaknya. Leanna menunduk ketakutan.
enoleh ke arahnya. Ia tidak percaya dengan apa yang Dean katakan. Bukankah semalam Dean sendiri yang merenggut kesucian Leanna dengan memaksanya? Tapi, mengap
, ak
perkataan Leanna. Ia meremas rambutnya sendiri dengan gusar. Dean bahkan tak bisa memutar otaknya untuk berf
ertancap pada Leanna yang penampilannya kusut dan awut-awutan. Leanna
l
uat Leanna tersungkur ke tengah tempat tidur. Leanna merasakan sakit yang begitu dalam. Tapi bukan pada pipinya y
eanna. Leanna segera menoleh kearah ibunya yang sudah memegang dadanya sendiri, "Ibu.. aku bis
au jelaskan, jelaskanlah dirumah. Didepan ayah dan adikmu!" tekan ibu. Leanna menggelengkan kepalanya, ia
n kalau tante akan meminta pertanggung jawabanku tentang ini? Jika itu yang tante maksud, jelas aku akan menolak. Aku akan menikah dua hari lagi kalau tante l
tidak waras pun akan tahu apa yang telah terjadi semalam, setelah melihat keadaan kalian saat ini. Mau ingat ataupun tidak, kalian sudah melakuka
cuali ikut dengan Ibu Leanna yang akan menghadapkan mereka berdua didepan ayah Leanna dan Trisha. Memikirkan hal itu, membuat Dean meng
*
l
i dari seorang lelaki yang selalu menjadi panutan dalam hidupnya. Hingga Leanna m
lirih
uduk bersimpuh di depannya. Sedangkan Trisha, ibunya, Dean dan juga paman Leanna sedang duduk d
gis semakin terisak dengan memeluk erat kaki sang ayah. Leanna merasa fisiknya sakit, tapi hatinya jauh lebih sakit dari semua rasa sa
ku!" lirih Leann
g kau hianati," perintah ayah lalu tangan kirinya mencengkram dagu Leanna, sedang tangannya yang kanan masih meremas
goda calon pengantin prianya," geram ayah yang makin mengetatkan cengkraman tangannya. Hingga membuat Leanna meringis. Sejenak mata Leanna bu
a sejak tadi mereka tak menyebut nama Dean sebagai salah satu tersang
atap Trisha yang bahkan tak
masih memiliki rasa malu itu atau tidak." Ayah yang ber
nya sudah dua puluh delapan tahun, tapi belum juga menikah. Makannya
usman!" be
a kenyataan kan," ucap paman
ini?" tenya ayah. Dean langsung menatap ayah, cepat-cepat ia berkata, "Aku tetap ingin menikah! Tapi aku menyerahkan semuanya pada Trisha. Dan aku juga sangat berharap, kalau ia akan me
h menunggu k
han ini.. dibatalkan!" putus Trisha yang langsung membuat semua mata memandangnya de