hirnya mereka sampai juga di Supermarket yang akan menjad
an mati. Nanti setelah selesai belanja, aku tele
unggu di mobil. Hati-hati
tu masuk Supermarket yang terlihat sepi. "Tumben sepi,
pandangan menyapu sekitar.
terlihat ada seseorang yang ke luar membawa troli yang penuh dengan
engambil troli untuk menampung belanjaannya. "Ternyata m
.
a mahasiswa dan mahasiswi sedang asik becanda tanpa menghiraukan sekelilingnya.
ang duduk disebelahnya menyenggol tangan Iren
"Biarin saja, aku tidak ped
get dengan berbisik. "Se
datar. "Kalau kamu mau,
ju, silahkan a
n sampai terdengar pria yang sedan
ai
adis hitam manis yang
, Sa
?" Tanya Sarah meny
anya!" Sapa Kevin melihat
serempak menjaw
tidak kelihatan batang
k disebelah Sarah yang ma
sibuk, tapi masih bisa kumpul sama teman-temannya!" Ja
in tersenyum kecut melihat Ire
ngapain menata hati? Berlebihan s
agi perang dunia!
at tuh pacarmu! Yaelah, ma
jawab Irene santai me
mengeluarkan kata yang s
!" Teriak Irene.
"Kamu benar-benar i
-main?" Tanya Irene
setuju kita putu
ah menganggap
kemarin jalan dengan Sisil!" Jawab Kevin tidak mau kalah. "Dia
n sembunyi dibalik kedok pertemanan
ari duduknya dan berdiri depan Irene yang mas
g aku lihat sendiri! Dasar
apa-apa! Tanya sama Sisil kalau kamu tidak percaya." Kevin terlihat
ri. Selingkuh tetaplah selingkuh, mau bagaima
dengan kesal. "Irene! Percaya padaku. Aku tidak selingkuh.
man mereka yang lain hanya duduk diam, melihat dan menden
ya padamu? Percaya padaku, Irene," wajah Ke
percaya lagi padamu,
kan memaksamu untuk percaya padaku, tapi 1 hal ya
reka sudah berjalan selama 2 tahun. Banyak suka dan duka serta hari-hari yang telah mereka lewati bersama.
Biar dia yang menjelaskan semuanya!" Kevin mengeda
rbisik. "Sepertinya Kevin tidak boho
a," jawab Irene s
matanya menangkap sosok tubuh yang terbalu
ia datang ke sini. Bicara dengan k
senyum melihat K
yang membuang muka
e. "Ada apa ini? A
panggil
ntara emosi dan kesal serta bin
ihat semua temannya hanya duduk terdia
l tas dan buku yang ada disampingnya, tanpa bi
Teriak Kevin berlari menyusul Irene
an raut wajah yang bingung. "Aku tidak mengerti dengan ap
e belakang, walaupun namanya dipanggil Kevin berka
in mempercepat langkah kakin
Kevin berhasil memegang perg
Jalanmu cepat sekali, aku
berusaha menepis
in menarik pergelangan tang
iak Irene sehingga sukses membuat teman-tema
orang-orang sekampus, hentikan ti
nya membiarkan tangannya ditarik K