ipun begitu Yesha tidak takut dengan tatap
alau tidak tidur bersama?" kata Yesha dengan santai, men
zvan dengan menahan geram sete
"Kita suami istri, apa salahnya kita tidur bersama?"
Yesha yang sudah berani memasuki kamarnya. "Kau tidak perlu berlagak seperti seora
n bersikeras tidak ingin
menahan emosinya lagi. I
ang cepat keluar dari kamarku sebelum aku menyeretmu secara paksa. Jang
u memang ingin melaku
ak boleh saling ikut campur urusan masing-masing. Pun, tidak perlu bersikap layaknya pasangan suami istri ketik
dengan apa yang telah di
lebar ia menghampiri tempat tidur dan mencekal lengan bagian atas Yesha. Tanp
embawanya ke luar kamar. Sebab jika ia memberontak, lengan bagian atasnya akan
engan kasar hingga Yesha
berani masuk ke kamarku lagi, aku tidak akan segan-segan menyeretmu da
n Raefal atau pria mana pun, tetapi jangan lakukan di depan rumahku. Bukankah aku sudah pernah memperingatkanmu sebelum
van menutup pintu tepat di hadapa
a segera sadar dan memasang wajah kesal serta mencibir. Mul
Yesha terkejut dengan suara Hanna
ha mengelus dadanya yang berd
maksud mengagetkan Anda." Han
tidak berani mendekat saat mendapati Rezvan memarahi Yesha. Ia baru berani mendekat setelah pin
H
h malam, apalagi nyonya baru saja sembuh, jadi nyony
Y
kecil. Meski saat ini dirinya gagal tidur di kamar yang sama dengan Rez
ezvan dan tersenyum kecil,
aja kau,
h dikatakan Rezvan tadi. Ia benar-benar tidak mengerti dari mana Rezvan
hu jika dirinya mencoba untuk bunuh diri dengan menenggak obat tidur. Dan sekarang ditam
ng memata-matai setiap
gkin Raefal dan Rezvan tahu apa yang telah ia lakukan hari ini. Jika dugaannya benar, mulai sekarang ia harus berh
akan lengan bagian atasnya terasa sakit. Warna merah berbentuk te
u Yesha sembari menurunka
ur sembari melanjutkan membaca informasi
foto yang disertai nama pada bagian foto tersebut. Tangannya terkepal erat den
baca nama itu dengan geram
*