img Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin  /  Bab 5 Keributan di Pagi Hari | 4.59%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Keributan di Pagi Hari

Jumlah Kata:1232    |    Dirilis Pada: 01/02/2024

edikit memiliki mata panda di bawah matanya. Yesha mengatakan bahw

hingga larut malam. Belum lagi foto dan nama Vania Septhana

wajah wanita itu, tetapi hanya sekilas. Saat itu ia sedang emosi dan langsung pergi ketika memergoki kekasihnya berpelukan dan berciuman dengan wanita lain. Selain itu, ing

h berpesan kepada Hanna untuk tidak membiarkan pelayan yang lain membantu di dapu

esha yang baru saja menyelesaikan masakan terakhirnya. Ia me

, Nyo

ilik tubuh, kedua anak kembarnya ini sangat sulit untuk dibangunkan. Bahkan para pelayan di rumahnya sering mema

li lipat lebih besar diband

a yang paling besar ada di kamar si kembar. Semuanya tersusun rapi seperti di toko. Sangat berbeda dengan

emperlakukan anak-anaknya dengan sangat berbeda. Apalagi Ravindra masi

gun!" Yesha duduk di

mereka. Mungkin karena pemilik asli sudah lama sering melihat mereka dan m

da dengan Revan yang memiliki warna mata cokelat gelap. Sementara sifatnya, Raka anak yang mudah sekali marah dan juga sedikit cerewet, ia

Yesha mengelus kepala Raka penuh kasih saya

ibangunkan. Yesha beralih ke tempat tidur Revan. Meski

epala dan mencium kening Revan seperti apa y

eliat dengan apa yang dilakukan Yesha. Seb

ngan mata melotot, terkejut mendapati Yesha du

kalian," ucap Yesha masih denga

encoba menyeretnya keluar dari kamar mereka. Namun karena perbedaan tenaga, ia b

h tertidur pulas, mencoba meminta bantuan saudara kembarnya untuk

a yang masih belum sadar dengan apa yang terjadi hanya berdiam diri melihat Revan menarik Y

mar kami?!" teriak Raka sem

dari kamar kita," ujar Revan ce

g lain dan menariknya untuk menyeret

nar tidak menyangka jika kedua anak tirinya sangat membenci dirinya. Bia

ngkit dari duduknya. "Bunda aka akan kelu

a dari tangan Yesha. Mereka mendengus

asuk dan menghampiri tempat tidur Ravindra. Senyum kecil menghiasi wajahnya ke

but hitam pekat Ravindra dan mencium ken

ua kali panggilan, Ravindra segera bangun. Sorot terkejut jelas terlihat di mata a

i?" Yesha mengikuti R

avindra menutup

egitu bunda tungg

ndi. Dan setengah jam kemudian Yesha menuju meja makan. Di meja

sembari menyapa. Ia menatap Yesha sesaat se

kanan dari Rezvan. Untuk beberapa saat suasana terasa sunyi senyap hi

Anak!" sapa Yesha de

sapaan Yesha dan duduk di t

as sapaan Yesha dengan

a itu adalah anak yang periang. Hanya keadaan yang membuat anak itu menjadi seorang yang pendiam dan tertutup. Yesha yakin

aan kalian semua." Yesha menatap suami dan ketiga anak tirinya. "Mula

ya menjauh. Dengan bersedekap dada ia menatap Yesha tajam dan berkata, "Aku tidak suka maka

Pa." Revan ti

kan masalah selama perutnya bisa terisi. Lagi pula selama ini tidak ada yang pernah memperhatikan d

ru!" perintah Rezvan kepada Hanna y

p Hanna yang bingung harus melaksanakan perintah Rezvan atau Yesha. "Kamu tidak p

it. "Apa hakmu melarang Hanna untuk

*

img

Konten

Bab 1 Terlahir Kembali Bab 2 Mengakhiri Hubungan Bab 3 Pendekatan Bab 4 Gagal Bab 5 Keributan di Pagi Hari Bab 6 Kedatangan Ibu Mertua
Bab 7 Melawan Balik
Bab 8 Wali Murid
Bab 9 Tergerak
Bab 10 Menahan Emosi
Bab 11 Berbicara Empat Mata
Bab 12 Keras Kepala
Bab 13 Menggoda
Bab 14 Tertangkap Basah
Bab 15 Bertengkar
Bab 16 Ketakutan Ravindra
Bab 17 Bertemu Alfan
Bab 18 Terungkap
Bab 19 Kebersamaan
Bab 20 Pesta Ulang Tahun Pernikahan
Bab 21 Pria Dingin
Bab 22 Muak
Bab 23 Rumor
Bab 24 Kemarahan Andaru
Bab 25 Kedatangan Rivania
Bab 26 Makan Malam
Bab 27 Berdebat
Bab 28 Rapuh
Bab 29 Menjemput Anak-Anak Bersama
Bab 30 Sahabat Yesha Altezza
Bab 31 Dalang di Balik Skandal
Bab 32 Penjelasan Alfan
Bab 33 Memberitahu Rezvan
Bab 34 Menginap
Bab 35 Mimpi Buruk
Bab 36 Menyelidiki Keluarga Varley
Bab 37 Rahasia Febrina
Bab 38 Hubungan Yang Membaik
Bab 39 Rahasia Besar
Bab 40 Identitas Sebenarnya
Bab 41 Saudara Selamanya
Bab 42 Perubahan Sikap Rezvan
Bab 43 Salah Paham
Bab 44 Pembahasan Sensitif
Bab 45 Pembuat Onar
Bab 46 Khawatir
Bab 47 Meminta Bantuan
Bab 48 Mengumpulkan Uang
Bab 49 Ancaman Raefal
Bab 50 Dalang Sesungguhnya
Bab 51 Bantuan Dana
Bab 52 Ciuman Pertama Dari Rezvan
Bab 53 Murka
Bab 54 Makam Lavina
Bab 55 Pengusiran
Bab 56 Dijemput Ardhani
Bab 57 Sambutan Hangat
Bab 58 Bertemu si Kembar
Bab 59 Datang Menjemput
Bab 60 Tinggal Bersama Mertua
Bab 61 Sikap Manis Rezvan
Bab 62 Isi Hati Rezvan
Bab 63 Obrolan Ranjang
Bab 64 Serangan di Pagi Hari
Bab 65 Memohon Kepada Ardhani
Bab 66 Tumbang
Bab 67 Berita Pertunangan
Bab 68 Kembali ke Rumah
Bab 69 Hasil Penyelidikan
Bab 70 Jujur
Bab 71 Rencana Yang Kejam
Bab 72 Foto Pernikahan
Bab 73 Cinta Pertama Rezvan
Bab 74 Permintaan Yesha
Bab 75 Menerima Pekerjaan Sulit
Bab 76 Undangan Pertunangan
Bab 77 Suasana Hati Yang Buruk
Bab 78 Cemburu
Bab 79 Pesta Pertunangan
Bab 80 Ancaman Rezvan
Bab 81 Bertemu Vania
Bab 82 Kedatangan Arza
Bab 83 Kabar Yang Membahagiakan
Bab 84 Menemui Elivia
Bab 85 Tawaran Kerja Sama
Bab 86 Kesedihan
Bab 87 Pertemuan Tak Terduga
Bab 88 Ravindra Memanggil Papa
Bab 89 Kesepakatan
Bab 90 Si Kembar Marah
Bab 91 Rumah Lama
Bab 92 Vania Hamil
Bab 93 Menargetkan Febrina
Bab 94 Artikel Kehamilan Vania
Bab 95 Saling Menyalahkan
Bab 96 Rencana
Bab 97 Penyesalan Arian
Bab 98 Saham dari Alfan
Bab 99 Tidak Ikut Campur
Bab 100 Kecelakaan
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY