an Ki Sasmaya, yang dilakukan Ki Sasmaya di masa muda lebih brutal dan ugal-ugalan dibandingkan Permana. Kalau Permana di masa muda melakukan kejahatan akibat salah didik dari Ki Padasw
ya dem
i Sasmaya tidak merasa sedih atau menyesal. Karena hal itu tidak ada gunanya sama sekali. Ki Sasmaya menjalani hal
kibat perbuatannya di masa muda dulu. Jadi sewaktu menelan ramu
nakan untuk menyembuhkan penyakit gurunya. Kini dia telah memiliki resep ramuan tersebut justru dari ayahnya. Tinggal nanti membuat dan memb
ekar itu datang dari arah selatan tadi. Keduanya berwajah tampan. Yang satu berkumis tebal, yang
dekar yang sama-sama berwajah dingin. Kurang bersahabat. Permana
agai tanda penghormatan atas kedatangan m
amu," kata yang berkumi
tang
menuju Gunung Lawu,"
jalan di sekitar sini," jawab Permana terus tera
ng sini. Pasti sudah tahu jalan-jalan dan wilayah sekitar sini!" bentak yang berkum
i kehebatan luar biasa dalam ilmu silat itu. Ki Sasmaya pernah berpesan padaku, kalau bertemu mereka sebaiknya jangan sampai mencari perkara. Karena sepasang pendekar itu angin-anginan. Mudah t
up-nutupi? Pasti aku akan mengatakannya padamu," kata Permana dengan na
s dan Kalis ini? Kau ingin tahu bahwa kalau kami marah mak
ya, yakni mencuri pusaka dari guru mereka, Tibas dan Kalis tega menghabisi sang guru dan membantai ratusan teman-teman seperguruan! Maka bila mereka mengancam akan menumpasku, kurasa merupakan hal yang wajar. Jangankan hanya satu, ratusan saja mereka lenyapkan! Berarti mereka adalah pendekar dari golongan hitam yang harus
lasan!" saran Permana. "Sebab tidak ada gunanya bertanya kepada yang tidak tahu
"Kami sudah kenyang digurui selama ini.
ui, kisanak. Tapi
tanyaanku tentang jalan ke Gunun
a adanya. Masa berkata apa adanya saja tidak bol
aya mau berterus terang tentang jalan menuju Gunu
itangkap Kalis. Keduanya segera mele
kar muda, Permana belum menangkap jusrus apa yang dimainkan kedua lawannya. Namun dari berbagai gerakan mereka, Perm
desak. Kalau tidak menangkis, dirinya yang akan jadi sasaran empuk lawan. Pada saat menangkis itu Permana tahu bahwa kedua lawannya memiliki tenaga dalam yang luar biasa
aat yang bersamaan, Kalis melesat dari arah depan dengan gerakan serupa. Tangan kanan siap mencakar leher Permana! Serangan yang datang se
elesat pergi ke arah barat! Menghindari Sepasang Macan Baja dar
eta tampak sedang bersedih hatinya. Dia duduk sendirian di taman kadipaten. Seorang pemuda yang wajahnya menawan menda
*