ang terus dia lakukan setelah mengikut
a, rata-rata semua mengikuti sesi di psikolo
masalah yang ada di dirinya akhirnya menyuruh Noel untuk
ng, namun menulis seperti ini sudah menj
, lalu masuk ke dalam kam
arang. Saat membuka pintu kayu rumah itu, dia terpana melihat istrinya te
ya memang sangat cantik," pikirnya segera ke
baca, dia suka tidur sambil membaca buku, namun sepertinya
sar," pikirnya sambil menutup mata. Aroma buk
matanya terasa pedih ketika mendengar jeritan dari kamar istri
angisnya menjerit, bulir-bulir jerni
, walau matanya tertutup, dia menarik ujung kemeja baju tidur
n aku,
agar tidak terjatuh d
urnya terganggu, seharusnya dia tahu, pasti terjadi sesuatu mengapa mamanya mem
oel untuk membersihkan hidungnya. Dia mendesah tajam sambil
alam mimpinya, dan membuat Noel
sampai akhirnya kesabaran Noel habis, dia memegang kedua tan
a lagi masuk dalam pelukan N
ehangatan seperti ini, jantungnya berdebar
i tak berdaya. Pria itu segera mencoba melepaskan dirinya, na
r, menunggu sambil mencoba pelan-pelan melepaskan rangkulan Bianca, tapi wanita itu t
, selalu meny
obos kamar bernuansa kayu
itu membuka matanya dengan kaget, karena m
a sedang merangkul pria itu dan kakinya men
a ini?" pikirnya panik segera melepaskan rang
a itu anehnya terasa nyaman. Apakah semalaman kem
a berdiri. Pria itu sedikit terguncang lalu memegang meja kecil di s
t aku mendekat kamu menarik dan tak mau melepasku. Tadi aku hanya mau
epalanya dengan, lalu berjala
ar di depan pintu lalu segera keluar.
itu, bodoh sekali," umpatnya kesa
lan keluar dari kamar mereka. Seketika itu juga wani
memeluknya seperti itu!" pikir Bi
turun dari tempat tidur
an gaun longgar berwarna putih dan kel
ukan Noel, siapa tahu dia sedang hendak meminta haknya. Jangan samp
tu sudah tidak ada, hanya seorang wanit
ergi, ibu mau
ak terlalu mempersoalkan masalah pelukan konyol itu. Tak seharusnya aku b