Perjodohan? Pernikahan yang terpaksa? Biasa, di kalangan mereka. Yang penting kerja sama perusahaan sudah terjadi. Toh, Noel selalu menganggap Bianca tidak ada. Mereka tinggal bercerai saat waktunya tiba. Tapi ... "Nggak, kita nggak bisa cerai!" "Kenapa?" "Karena aku bilang nggak!"
Seperti kata pepatah, sepintar -pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Setelah berhasil menyembunyikan percintaan terlarangnya dengan Kevin, Bianca Thomas gagal menyembunyikan kehamilan pada mama tirinya.
Begitu pula perasaan Bianca saat Alice, mama tirinya menatapnya dengan penuh amarah. Bianca sama sekali tak bisa menutupi apapun dari mama tirinya.
Wanita itu memegang benda pipih berwarna putih itu sambil menatap Bianca tidak percaya. Bianca sudah hamil dan mengacaukan semua rencana mama tirinya.
Sebenarnya ini adalah cara penolakan Bianca, atas perjodohannya dengan Noel Klein, CEO dari Goro Grup.
Tapi rencananya yang brilian itu gagal karena ternyata, Kevin yang menjadi tumpuan harapan Bianca malah mengkhianatinya dan menghilang.
Alice sudah sangat senang saat Karen, mama dari Noel Klein, setuju untuk menjodohkan anak mereka.
Pernikahan pun juga sudah mulai disiapkan, tapi kenyataan seperti ini, membuat Alice hampir mati berdiri.
"Bagaimana anak tirinya bisa berbuat sebodoh ini sampai hamil? Disaat dia seharusnya menikah dalam beberapa bulan ke depan?" pikir Alice dengan penuh emosi.
Dia menatap anak tirinya yang meringkuk di atas tempat tidurnya. Walau terlihat mahal, kamar Bianca pengap dan berbau keringat.
"Dasar pelacur! Bikin malu! Bagaimana bisa kamu berbuat ini pada mama, papa!" hardik Alice sambil terus memukul tubuh anak tirinya.
Alat tes itu dia lempar sampai mengenai wajah Bianca. Sakit atas lemparan itu membuat pelipis wanita muda itu berdenyut, namun Bianca Thomas menangis tersedu-sedu bukan karena itu, dia memegang benda pipih panjang bergaris dua itu dengan ketakutan.
Dia sudah melakukan kesalahan fatal, segala rencananya gagal dan dia kembali terperangkap dalam kehidupan seperti boneka lagi. Dia adalah boneka cantik yang dimainkan oleh mama tirinya.
Dia benar-benar terperanjat saat mamanya menemukan benda itu, sebelum dia sempat bertemu kembali kepada Kevin kekasihnya.
Alice meraung dengan penuh amarah dan kecewa. Bianca sendiri hanya bisa menutupi wajahnya dengan tangan yang sudah penuh luka sabetan mamanya.
"Maafkan Bian mama," rengeknya pelan walau dia tahu percuma. Alice masih terus memukulnya dengan penuh emosi. Alice menatap anak tirinya itu dengan penuh kebencian.
"Bisa-bisanya dia hamil, kalau begini kerjasama antara Goro Grup dan perusahaan mereka akan gagal," pikir Alice panik.
Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu mengambil alat tes kehamilan dari tangan Bianca dengan kasar. Dia menatap anaknya dengan penuh kebencian.
"Kamu tidak hamil, dan kamu harus masih perawan. Ini tidak bisa dibiarkan, kamu akan mama proses hari ini juga, dasar anak nggak tahu diri, dasar sampah!" ujar Alice seketika merasa percuma mengeluarkan tenaga untuk marah.
Dia segera pergi dan kembali mengurung Bianca di kamarnya. Alice harus mengurus kekacauan yang Bianca telah perbuat. Semoga saja operasi dapat membantu agar Bianca kembali perawan.
Suara pintu kamar yang terbanting tidak membuat Bianca terkejut. Hatinya sudah terasa hampa. Bianca lalu mengambil handphone-nya dan kembali mencoba menghubungi Kevin, tapi sambungannya langsung masuk ke kotak suara. Seakan-akan pria itu sudah memblokir nomornya.
Bianca dengan frustrasi membanting handphone-nya ke atas tempat tidur berwarna putih itu. Hatinya hancur sehancur hidupnya yang seperti sia-sia.
Tak lama, Alice segera menyeret anaknya bagaikan boneka cantik ke sebuah klinik yang dapat menjaga rahasia. Kesalahan Bianca harus diselesaikan hari ini juga.
"Kotoran di rahim anak pelacur ini, harus segera dibersihkan, jangan sampai kesepakatan bisnis dengan Goro Grup hancur hanya karena kelakuan pelacur vréngsék ini," pikir wanita paruh baya itu dengan kejam.
Bisnis mereka harus tetap bertahan, tidak boleh ada noda sedikitpun dalam pernikahan anak mereka.
Bianca menangis panik, dia tidak mau membuang anaknya. Anaknya ini adalah satu-satunya keluarganya selain papanya.
Air mata berjatuhan dengan deras tapi Alice tanpa perasaan, dengan tega terus menyeretnya masuk ke klinik aborsi tanpa ampun.
"Maafkan Bian, Mama! Jangan buang bayi Bian Mama. Bian janji, Bian akan menuruti mama, apa saja, asalkan anak Bian hidup, maaafkan Bian, Mama," rengek Bianca tak terkendali.
Rambut panjangnya kusut dan berantakan, ingus dan air mata bercampur di wajahnya yang mungil. Hidung dan mata bengkak memerah.
Dia menatap mamanya memohon ampun sambil menahan tangan wanita paruh baya itu.
Tapi Alice malah menatapnya dengan jijik dan segera melepaskan pegangan tangan Bianca seakan anak tirinya itu memiliki sakit kusta. Mama tirinya hanya terus menyeret wanita muda itu masuk tanpa peduli.
"Bereskan, ingat kamu harus tutup mulut, dan ... buat dia jadi perawan lagi!" ucap mama tirinya tanpa perasaan kepada bidan yang langsung mengangguk mengerti.
Anak ini harus tahu diri dan akhirnya menghasilkan. Alice sudah banyak berinvestasi padanya, pernikahan Bianca Thomas dengan Noel Klein harus berhasil agar kondisi perusahaan mereka yang mulai merosot kembali aman.
Bianca ditarik paksa oleh dua pria masuk ke sebuah ruangan kecil berwarna putih kusam, dengan penerangan ekstra terang di tengah ruangan.
Bianca memohon, tapi wajah semua orang di situ tertutup masker dan kaca mata. Tak lama bau yang menyengat membuat Bianca pusing lalu dia menjadi tak sadarkan diri.
Setelah semua proses selesai, Bianca yang masih lemah segera kembali dikurung di kamarnya yang pengap. Alice tidak akan mengambil resiko lagi anaknya melarikan diri dengan kekasihnya. Dia harus siap menikah beberapa bulan lagi.
Dengan dingin mengancam wanita muda itu. "Jika kamu berani melakukan kesalahan sekali lagi, mama tidak akan menutupi lagi kesalahanmu, mama akan menceritakan semuanya ke Papa Bara!"
Bola mata keemasan Bianca membesar dengan ketakutan. Ancaman itu selalu membuat Bianca ketakutan.
Satu-satunya orang yang mencintai Bianca dengan tulus di rumah itu adalah papanya. Hanya pria itu yang Bianca miliki, keluarga satu-satunya di dunia ini.
Bianca tidak akan mau mengecewakan Papa Bara dengan skandal seperti ini.
Rencananya gagal, sehingga yang bisa Bianca lakukan hanya menggeleng cepat dengan bulir bening yang kembali membasahi pipi pucat di wajah tirus wanita muda itu. Alice tersenyum senang dengan sinis.
"Jangan mama, a-aku janji, a-aku tidak akan mengulanginya lagi, a-aku a-akan menuruti semua keinginan mama."
"Good, sekarang kamu harus istirahat, pulihkan dirimu, kamu harus terlihat cantik di hari pernikahanmu nanti!" perintah mamanya lalu mengunci pintu kamar Bianca.
Dia menatap nanar ke arah pintu. Bayinya telah hilang, hasil cintanya dengan Kevin dengan mudah direnggut seperti itu. Dia terdiam seperti patung dengan air mata yang mengalir di pipi.
"Bayiku, maafkan mama, mengapa mamamu ini begitu lemah dan tak berdaya? Kamu sudah pergi, haruskah mama ikut bersamamu?" tanya Bianca di dalam hati sambil mengelus perutnya yang rata.
Dia mengambil handphone-nya, sudah jutaan kali dia menghubungi Kevin, meminta tolong.
Tapi pria itu tiba-tiba menghilang ketika tahu Bianca hamil. Teleponnya segera masuk ke dalam voice call lagi.
"Kevin, kamu dimana? Dasar vàngsàt, aku membutuhkanmu!" maki Bianca meraung dengan putus asa.
Wanita itu lalu tidur meringkuk di tempat tidur. Celaan dari Alice kembali terngiang di benaknya, dia memang seperti pelacur.
Setelah berhasil merayunya dengan rencana yang terlalu mengada-ada itu, dan membuatnya hamil, Kevin membuangnya begitu saja, seperti sampah.
"Pelacur, sampah, aku memang seperti itu," ucapnya lemah merasa dirinya sama sekali tidak ada harganya lagi.
Ethan Daniel—CEO kasar yang selalu bersikap dingin karena trauma masa kecilnya. Percintaan sangat jauh dari kehidupannya, maka saat sang kakek mengingatkan perihal gadis masa kecil sekaligus tunangannya. Dia sama sekali tidak peduli dan terkesan sangat cuek. Tapi saat bertemu dengan Anna—wanita sederhana yang sama sekali bukan tipenya, entah kenapa Ethan merasa ada sesuatu yang berbeda, gadis itu sama sekali tidak tertarik dengan ketampanannya, atau kekayaannya. Anna malah menolak pertunangan mereka. Hal itu semakin membuat Ethan penasaran karena selama ini, tidak ada yang bisa menolak pesona, kekayaan dan tahtanya. Dapatkah Ethan mendapatkan Anna, bagaimana saat sudah mengecap kebahagiaan, trauma masa kecilnya kembali menguar. Mampukah Anna menyembuhkannya?
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Anne mengikuti kontrak tertentu: dia akan menikah dengan Kevin dan melahirkan anaknya pada akhir tahun. Kalau tidak, dia akan kehilangan semuanya. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Menghadapi penghinaan hari demi hari, dia sudah kehabisan kesabaran. Kali ini, dia tidak mau menyerah. Pada hari kecelakaan Kevil, Anne mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Meskipun dia hidup, dia akan segera menghilang di hadapan dunia. Nasib mereka terikat sekali lagi setelah bayi mereka tumbuh. Anne mungkin telah kembali kepadanya, tetapi dia bukan lagi wanita yang sedang mengejar cinta Kevin. Sekarang, Anne siap berjuang untuk putranya.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?
"Kau pikir aku mau menjadi istrimu?" Rose tertawa mencemooh. "Not in milions time." "Ya, Rose. Kau akan menggantikan Rosa! Aku tidak butuh dirimu menjadi istriku karena aku hanya perlu kau berdiri di sana menggantikan Rosa!" Ucapan Robert penuh penekanan. "Kau tahu apa yang terjadi jika menolakku? Pertama, aku akan menjaukan Kenzie dari jangkauanmu, kedua, aku akan membuat Romeo ayahmu di deportasi, ketiga, aku akan menjual dirimu ke rumah bordil!"
Warning!! Khusus 21+ (gdhp) Ig: divelmia Nama ku revi aku lahir dari keluarga yang harmonis, namun kejadian itu mengubah ku menjadi penggila sex. Selama ini aku hidup di lingkaran kegelapan apa pantas wanita seperti ku mendapatkan pria baik?
BRUUKKKKK!! Acre berbalik dengan tergesa kemudian menabrak seorang pria berseragam loreng yang sedang menerima telfon di depan toserba itu. Dan naas nya, ponsel merek Iphone 14 yang digenggam pria berseragam loreng itu pun terlempar ke tengah jalan raya kemudian terlindas oleh mobil picanto yang sedang melaju kencang malam itu. "Hp saya!!!" teriak pria berseragam loreng itu. "Arghh!! Picanto sialan!! Dan Kau!!" Pria itu menatap Acre dengan tatapan tajam. ''LAKUKAN APA YANG SAYA PERINTAHKANN!!!" Pria itu berkata dengan mata tajam dan menyala, membuat Acre ketakutan. ****** Amore Acresia, yang sering dipanggil Acre, awalnya menjalani studynya dengan beasiswa di Luar Negeri tepatnya di Los Angeles California barusaja dipulangkan ke Indonesia karena adanya wabah yang menyerang di seluruh belahan dunia yaitu Corona Vyrus. Amore kembali ke kota kelahirannya, Kudus dan terlibat inseden dengan seorang tentara yang sedang bertugas pam atau pengamanan Covid di kota kelahirannya tersebut. Acre harus bertanggungjawab atas insiden tersebut. Sang tentara kemudian sedikit menaruh perasaan pada Acre akibat insiden tersebut, tetapi sang tentara harus kembali ke Semarang karena Covid sudah mereda. Seperti apa kisah mereka selanjutnya? A. Tan mengungkapkan kisah Amore Acresia (Acre) dan Sang tentara bernama Alexander Yudha (Alex), yang terjadi dengan goresan yang memikat!