dengan Nania. Maka aku pun naik kembali ke langit-langit kamarku menuju ke atas kamar dia. A
yudaranya dan meremasnya perlahan-lahan. Sementara tangan kirinya berge
inggal menunggu waktunya,' pikirku. Teori dari Hendrik sahabatku, memang tidak pernah gagal. Aku yakin
g lain. Maka aku pun bergegas turun kembali dari langit-langit, lalu melangkahkan kakiku menuju pint
yang ketinggalan nih!" teriakku sengaja kenca
entar, Lang," jawabnya terdenn wajah yang terlihat sedik
, Lang" tan
da yang tertinggal satu yang belum d
k keringatan gitu, kamu capek ya?" tanya
kamar, eh kamu panggil-panggil. Ya udah, aku
rnya, biar pegal-pegalnya rada
ah, nanti kamu macem-macem sa
cem sih tergantung respon kamunya tuh. Aku sih bis
mu yang gak ku
an saja, gim
abnya tak
ai mendekat dan tanganku
ang-kadang tanganku bergerak nakal berusaha membuat dasternya jadi lebih terbuka agar aku dapat melihat payudaranya yang montok.
at," rintihnya sambil meni
nya kekuatanku, tadi kan kamu bilang pali
tu, ih... kamu nakal
kankan selangkanganku ke punggungnya, d
erinding aku," rintihnya. Memang aku melihat bulu halusnya kel
t, nanti kalau ketahuan sua
al. Belum juga dipegang sudah bilang g
nya. "Itu kan gak b
oknya kamu pasti suka deh." Aku pun merajuk. "Memangny
engge
kalau sudah pernah pegang dan merasakannya, kamu akan ketagihan deh. Tahu gak kalau aku tanya semua
.!" jawab
arahkan tangan Nania menuju kejantananku. Aku lihat dia dengan lembut meraba kejantananku
mu, keras lagi, Gilang
suamimu gak seper
uh," j
ana enak, buka dong
tu melihat kejantananku keluar dari celana. Kepalanya begitu licin mempesona, dan
memerah. Perlahan Nania mengelus kejantananku sambil dia
ng panjangnya berapa?" tanyanya sembari t" jawabku, "Tolong diuk
ambil penggaris d
arnya, dan akhirnya dia kemba
ya kelamaan. Sudah kec
il lagi nih, ya kalau mau diuku
gimana?"
pikirku. Tapi melihat caranya memegang kejantanan
aku melihat payudaramu dan memegangn
ih?" sa
ku lihat dan memegang
akukan ini loh, Lang! Nanti kalau k
u, ya gak mungkin dia akan
engecilkan punyamu supaya bisa pegang-pagang d
mandangan yang indah, dan rangsangan yang tepat buat bikin in
h mo
il tersenyum dan memainkan kejantananku yang telah mengeci
ya? Jangan kelewatan loh, janji ya? A
ku janj
il perlahan mendekatiku
pi pasti mulai kuraba dada Nania yang masih terbungkus d
ku mulai naik ke atas pundaknya untuk melep