Stefanie Zanetti, yang sudah siap menant
malam hari. Namun beberapa menit yang lalu, Bryan Dominic harus keluar karena panggilan sang ibu. Stefanie cu
nya yang terkadang cukup agresif membuat Bryan akhirnya mau menikahinya, walaupun ibunya
menutupi keburukan ibunya, yang akhirnya bocor ke publik. Hal ini menyebabkan ibunya meninggal dunia, dan Stefanie ha
a
elnya untuk menyalakan senter. Ia tidak suka dengan kegelapan, meskipu
an tubuh seseorang yang menindihnya. Stefanie sontak terkejut, di saat ciuman yang penuh paksaan mendara
inya. Bahkan bentuk tubuhnya terasa familiar saat ia melihat bayangan tubuh di atasnya, hanya disinari cahaya bulan yan
menyeringai karena tidak se
ah berhasil menerobos apa yang
an pria di depannya. Ia hanya bisa pasrah merasakan rasa sak
it itu begitu nyata. Pria itu melakukannya dengan tib
ang sudah berantakan. Kedua tangannya kemudian berpindah meremas punggun
mempedulikan rasa sakit di pungg
mengelus pucuk kepala Stefanie dan mengecup keningnya dengan lembut,
n masih ada rasa sakit. Pria itu mencoba ber
kata Stefanie sambil merema
gerakannya yang lembut, dan perasaan a
dak bicara?" tanyanya
belum menyadari sepenuhnya siapa pria itu sebenarnya.
an pria itu dan kembali terfo
at lagi," ujarnya, meras
gga akhirnya ia berbisik di telinga Stefanie, "
kan itu. Ia mulai menyadari bahwa
. Pria itu mengecup keningnya dan berkata, "Jaga ben
idak mampu berkata-kata
ata pria itu, suaranya terus terng
dia menangis dalam kesedih
dak mungkin,
dan duduk di pojokan dengan
rkejut melihat darah di sprei put
ampu telah menyala, kesedihan da
baju lingerie yang robek, merenung
asa kesal dan hancur. Beberapa tanda merah di leher St
ahwa apa yang dijaganya selama in
a yang merasakan malam per
dang menyedihkan, Bryan menarik tangannya da
n ketika melihat Bryan berdiri di
mencoba mendekat
an teriakan kemarahan membuat
Kamu sama saja
inya, tidak percaya d
?" Stefanie tercenga
hina Stefanie dan juga ibunya de
ka dengan kata-kata Bryan, teru
erbaik untukku, ternyata aku telah salah menilaimu. Kenapa kamu
kan berani membawa pria lain pada malam yang seharusnya menjadi malam pertama bagi kita. Kau menghancurkan segalanya, Stefanie. Lihatlah tubuhmu telah terjamah pria lain, bukan aku. Se
nie ke atas ranjang
etapi semua itu bukan salahnya. Bahkan dia sendiri tidak tahu orang yang telah meng
menyentuhku, lalu sekarang kau marah-marah padaku
ia lain telah berhasil menyentuhnya. Walaupun St
elihat kemarahan Bryan, Stefanie mulai yakin jika
k mengakui langsung apa yan