an dokter dengan suara keras. Tidak ada yang segera memberikan brankar kosong pa
ng rumah sakit. Semua orang menoleh, menatapnya dengan be
mberikan brankar kosong, lalu
rumah sakit ini," ancam Bryan tepat di wajah d
efanie masih belum juga sadar. Ia sedikit menyesali perbuatannya yang begitu kas
inya, tetapi amarahnya terhadap Stefanie begitu sulit dikendalikan
masih terpejam, dengan kepala yang terl
mulai mengerjap beberapa kali. Ia me
wh
ranjat. "Apa ada yang sakit? Di mana yang saki
anya. "Tidak apa-apa, hanya sedikit pusing saja," lirih Stef
momen kecil dari Bryan yang menunjukkan kasih sayangnya, bayangan perbuatan kejam Bryan semalam
erpaksa berbaring kembali. Bryan, yang masih tampak cemas, mem
n kondisinya stabil, Bryan merasa sedikit lega.
**
ngkap dalam kekejaman Bryan yang terus menyakitinya tanpa alasan yang jelas. Bryan sering memarahi Stefanie setelah menget
saja anak yang dilahirkan Stefanie adalah darah dagingnya, mungkin Bryan tidak akan terus marah-marah dan bersika
kesempatan untuk menghina dan menyakitinya, baik secara fisik maupun emosion
menangis, aku akan membuang ana
lum akhirnya dia beranjak pergi, meninggalkan Stefanie da
tikannya tidak pernah pudar, walaupun hanya tinggal di rumah kumuh y
si yang menyiksa ini. Setiap kali Stefanie mencoba, Bryan selalu akan mengetahuinya, d
tiap tangisan dari anaknya seperti menusuk hatinya yang sudah rapu
ya untuk segera tidur. Namun, sangat sulit karena mendengar suara musik yang begitu keras
*
dalam rumah yang hanya memiliki dua
g melihatnya akan tergiur dengan mudah. Tetapi tidak deng
hadapannya dengan tatapan biasa saja, sama sekali ti
ke arah sang pria, namun harus
Breng..
ang seharusnya berada di dapur, kini berada di tengah-tengah
mpilkan leher mulusnya dan baju daster bergambar Hello Kitty dengan anak kecil ya
ini hanya milik kalian saja!" bentaknya dengan keras, kemudian melanjutkan, "Lihatlah anak kecil ini tidak bisa tidur gara-gar
ki-laki menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, karena begitu mengge
sedang menatapnya penuh minat. Ini baru pertama kalinya baginya meliha
, mulus, dan begitu seksi ketika mengenakan daster yang dipakainya. Namun keti
rlihat tidak cocok memiliki anak. Gadis itu terlalu im
a sebelum sang bos berbicara. Mere
el, membunuh tanpa menyentuh. Ia menyukai hobi dalam membunuh
elvin, tetapi para petinggi yang bekerja di gedung
n orang-orang tidak akan mengira
ebih terlihat seperti berandalan di jalanan. Namun itu memang kebiasaannya b
ng di dalam dirinya, tetapi Kelvin tidak pernah merugikan masyarakat kecil, walaupun ia seorang ke