i Intan tak kun
u, tetapi tak ada ta
n sudah melaporkan kepada pihak polisi, k
si," ucap Intan pada akhirnya. Dia t
ak sanggup lagi mena
g saat itu sedang duduk
a mendadak b
Intan? Apa kamu tidak perc
itu," jawab
ya yang akan mengurus semuanya! Semua aka
bisa berbuat apapun. N
eperti itu? Seolah tahu di
ertuanya begitu mencurigakan. Lagian, apa salahnya jika Intan
g yang teramat sangat sakit. Bahkan, ia
ya di atas kasur, hingg
*
tok
menggedor-gedor pintu di
pa jam ia
igedor keras. Jessica yang m
ya itu bertanya dengan suara kan
kakan pintu." Intan berkata deng
a meng
n pun pergi keluar
t menemukan seseorang yan
Kamu pulan
merindukan Franz s
ari tubuh Franz. Tak sampai di sana, pri
k Jessica dengan marah. Gadis itu mel
ya. Gadis kecil ini memang jenius. Ia sangat cep
memerah. Dia menyuruh In
angi jalank
ini ikut mengomel, "Intan! Bagaimana sih kamu? K
terd
suaminya pulang ma
narnya?" Intan bertan
rtengkar. Saat ini, yang penting,
piri Intan dan memelukny
Papi mungkin lelah. Jangan khawatirkan Mami, Sayang! Lih
dis kecil itu
k menuju kamarnya menghampiri F
jang. Tapi, anehnya sang mertua mal
i, M
i berani s
n beg
kalian akan mengganggunya!" bentak Sarah Aswaja kejam
a berusaha untuk
alah yang sepele
an melakukan aktivi
ubuh suaminya bangu
niatif untuk m
hidung sang sua
kin tidak akan shola
ng karena asli orang Turki. In
justru menepi
esi emosi. Dia tidak teri
g padaku?" ucap lelaki itu dingin. Lalu, di
Intan mendapat resp
n. Sakit mas
ranz melepas
n, hati Intan
aan bingung,
merasa harus berhati-
ka suaminya itu akan bersikap k
juga. Bahkan kadang Franz sibuk memanggang roti di sela-sela sibuknya. Dia tidak pernah lupa
essy? Jessy ingin sekali di buatkan oleh Pap
ah roti segera menghabiskannya. La
ap Franz. Lalu dia menyibukan diri denga
aminya dengan bingung, a
ang tampak muram karena m
ri pun tak tenang, bahkan ia masih memikirkan masala
Sarah Aswa
ku jadi tidak ena
Ia berbicara setelah meneg
berapa hari yang lalu, Franz mengalami kecelakaan dan dia
a ini tau di mana
an sendiri tidak tau a
menjawab pert
i seorang istri, Intan!" balas Sarah
memberikan roti bu
tru menepisnya, hin
berada di lantai. Wajahnya bahkan memerah. "Jessy! Kam
dingin. Sebenarnya ia sengaja melakukan itu
dan makan sekarang juga!" uc
anya melihat sekilas. Dia sama
yang memakannya!" uc
arusnya mami buang!" te
ot. "Tidak ada makanan yan
udah diajari buang-buang makanan! Awas saja kalau sampai kejadian ini
membuang makanan, Mam. Jessy tadi
k. Ia menghampiri Franz dan ingin
ranz justru
ucapnya dengan suara