na kenyataannya memang tidak seperti itu. Walau omongan Tante Tien terkadang agak seronok dan mesum, namun aslinya
dah ke kompleks ini ini ikut dengan suami barunya. Sejujurnya aku tidak banyak mengenal keluarga Mas Dicky, karena
ah dia berselingkuh dengan brondong atau lelaki manapun. Sejauh ini aku pun belum pernah mendengar gosipnya. Mungkin karena Tante Tien m
trendy, bisa aku katakan awet muda. Mungkin orang akan menduga aku dan dia sebaya jika sedang jalan
ernikahan mereka hanya bertahan dua bulan keburu ketahuan jika brondong yang dinikahinya ternyata sudah punya istri di kamp
ya dan berwana sekali. Mungkin aku yang masih belajar berumah tangga mesti banyak berguru darinya. Bukan b
beru
nal. Namun aku tidak pernah menanyakan sama dia atau bercerita pada siapapun karena takut itu hanya per
Apa yang barubah, aku pun tidak bisa merincinya satu per satu. Nafkah lahir sama sekali tidak terganggu malah kuras
an pukul sepuluh malam. Nola, bidadari kecilku sudah sejak tadi sore terlelap dalam tidurnya, kelelahan main seharian den
telat pulang kerja, namun biasanya selalu memberi kabar atau mudah dihubungi. Dalam keadaan sibuk pun dia selalu memberi kabar atau meny
ati. Takut suamiku disangka yang tidak-tidak atau timbul gosip di kantor yang akan mengganggu konsentrasi kerjanya. K
n-jalan di mall besama suami dan ketiga anak tirinya. Dia sudah mewanti-wanti dari dulu, jika sedan
tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk ke ponselku dari nomor ya
formal karena nomornya tidak dikenal, namun feelingku mengatakan dari nomor perusahaan suami
k Dicky Dirgantara Subagja?" Sebuah suara yang terdengar tegas dan ber
ada sesuatu yang tak berses dengan suamiku. "I..iya, saya sendiri Alda Riska, Pak
polisian Sektor Cintarasa. Maaf bila s
G
mun bagiku terdengar seperti hantaman petir di tengah malam.
anyaku dengan suara bergetar. Dadaku semakin terasa sesak dan berdebar-debar
aat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Cintrasa." Pak Polisi
an pada malam ini. Pak Dicky Dirgantara bersama enam belas rekannya, tertangkap tan
lutku menganga namun seakan tak punya pita suara, hingga tak sanggup lagi berkat
datang ke Kantor Polsek Cintarasa, di Jalan Pe
n.. sana. Selamat malam, Pak Polisi." Aku men
u kedatangan di Polsek Cintarasa, dan mohon tetap berhati
a runtuh. Masih tak percaya dengan semuanya. Sekujur tubuhku mendadak lemas hingga tak ter
ranku. Tak tahu apa yang harus kulakukan. "Ya Allah, ujian apa yang sedang Engkau timpa
Walau masih panik dan bingung, aku memutuskan untuk segera berangkat ke kantor polisi agar segera me
ungkan. Tante Tien jangan dulu tahu, kecuali jika yang menimpa suamiku ingin tersebar di seantero kompelks. Tante Tien or
!' seruku d
p akrab denganku juga suamiku. Bahkan sudah beberapa kali dia dimintai bantuan oleh suamik
masuk menggendong Nola, putri kecilku yang syukurnya tetap tertidur lelap. Lalu a
uk pintu kamar David sambil memanggil
da ja
. tok
Daviiid,
n dari dalam. Memang kamarnya juga sudah gel
s kemudian Nizar membuka pintu kamarnya. Tampaknya dia pun telah tertidur pulas, waja
u dan beberapa kali menggosok-gosok matanya seolah masih tak peraya dengan penglihatannya.
ma David. Tapi kayaknya dia sudah tidur? Dari tadi sudah sekali dib
u gak salah dua atau tiga hari gitu kegiatannya, Bu," jawab Nizar sambil kembali gosok-g
?" tanyaku pada diri
k ada David, apakah saya bisa m
Maaf." Aku balik tanya dan sec
SIM," jawabnya yang sontak m
u?" Aku kembali bertanya antusian k
gin apa dulu, Bu?" Ni
mobil kan? Tolong anterin
mbil membalikan badan masuk kembali ke kamarnya tanpa penutup pintunya. Mungkin
bil depan rumah ibu, y
gak keras karena pintu