Dia bahkan tak menolak ketika tanganku mulai berani mampir di paha mulusnya.
menikmati bulatan kenyal di dadanya. Sayangnya kesem
lagi, Lang?" ajak Jeany le
tor sekalian meeting. Gimana kalau pulang kantor
i Orchard aja,
up
ang kantor kami pun
?" tanya Jeanny b
" jawab
kalau kita jalan-jalan aja," katanya sam
ik saja tanpa menu
anyaku setelah kami
nyebutkan tujuan ke sopir taksi menggunakan bahasa Manda
a sebutkan pada sopir taksi tadi. Dan Jeanny pun begitu percaya diri bahwa aku akan menurut
ng sopan, alias sedikit mengangkang. Dia menyandarkan tub
ebagian payudaranya juga terbuka. Aku langsung mengkhayal yang engga-engga. Mungkinkah dia akan membawak
ehingga ketika taksi berhenti di pinggir jalan yang agak kecil, dan tidak begitu ramai, aku gagal mengidentifikasi daerah mana ini. Y
bayar. Nanti kamu bayar
meniru dialeknya. Jeanny ketawa lebar
aku perkirakan kebanyakan dari orang-orang kantoran. Musik hingar
antai dansa. Keinginanku sebenarnya di meja yang cahayanya temaram. Namun apa boleh b
ngan itu mencuatkan pinggiran payudaranya yang bulat padat. Leher blouse tipis y
jaknya, dan aku
a musik, gaya standar, tapi, Jeanny tiba-tiba menggila. Tak ada bagian tubuhnya yang tak bergoyang, kedua susun
aja jadi pusat perhatian semua pengunjung. Suitan nakal dan tepuk tangan terdengar dari beberapa pengunjung cowok.
gan tariannya yang menggoyang-goyang susunya dan tampaknya dia memang teramat menikmati k
ng telah terlewati, badanku mulai pegal-peg
," teriakku mecoba m
teriak
g teriakannk
a sambi menyeretku
ah-engah. Tubuhnya basah, blouse tipisnya yang basah pun menempel ke tubuhnya, seolah mempertegas cetakan bulat payu
ana tidak, bukan hanya Jeanny, namun aku juga menjadi pusat perhatian banyak orang. terutama pada cewek yang juga ikut be
anya Jeanny setelah derap n
dua jempolku dan dia meresponn
rang pada senang, bukan?" bala
ga sangat menikmati
haha." Dia ke
ewek yang mulai me
h
Mereka tahu kamu orang Indonesia. Ya, ora
tu bermata sipit dan berkulit kuning langsat. Sepertinya diskotik ini m
tu-satunya cowok berkulit sawo matang. Padahal saat d
Jeanny kembali menarik tanganku untuk melantai. Inilah yang aku tunggu. K
erat. Tak perduli batang penisku yang menegang menempel ketat di perut bawahnya. Aku yakin Je
r pinggul. Letak batang penisku yang tegang ke atas serasa digilas-gilas vaginanya dari balik c
nku dan akhirnya kami bersilat lidah beberapa saat, sampai akhirnya aku malu sendiri karena
tanya Jean
atin orang," ba
ali melumat bibir dan mulutku hingga kami kambli
loncatloncat. Ini benar-benar pengalaman pertama bagiku, berciuman
ernyata tak ada apa-apanya jika dibanding dengan kegilaan seorang Jeanny. Mungkin karena latar belakang, a
sekan selangkangannya pada penisku. Aku pun membalas dengan merema
amu, sangat besar dan keras sekali kurasakan," bisiknya kemudi
anggung jawab untuk melemaskannya lagi, ya,"
mean?" tany
idurkan penisku lagi." Aku men
." Jeanny
ama kamu, Jeanny." Serang
n dulu ya, Dicky,
Jeanny?" tanyak
lantai dansa. Kamu ready?" tanya
eriakku sam
, Dicky." Jeanny menenangkan