V D
suami yang m
cky Dirgantara Subagj
cantik jelita berusia satu tahun setengah. Walau usiaku sudah kepala tiga namun wajah dan penampilanku masih
seorang ayah. Akhirnya untuk kenalan baru, aku lebih sering mengaku single atau bahkan 'Perjaka tong-tong.'
a kecilku hidup mapan dan sejahtera. Hal tersebut juga ditopang dengan semakin berkembangnya bisnis digital yang sedang kurintis.
a. Sehari-hari dia hanya mengurus keluarga, rumah dan kost-kostan. Dia tidak kuizinkan bekerja, toh s
i, saling menyayangi, saling percaya dan menghargai satu sama lain. Aku rasa rumah tetangga kami memang san
t untuk mengkhianati apalagi menduakannya. Begitu banyak godaan dan rayuan yang mengajakku berselingk
urusan dengan pihak berwajib seperti saat ini. Entahlah harus di mana kutaruh mukaku ini.
erjalanan hidupnya yang penuh perjuangan setelah bercerai tidak resmi denganku. Alda tetap survive sebagai wanita super tang
yang mengubah 'suami setia
atu setengah t
bulan dengan istri yang sedang hamil tua, tentu saja tersasa sangat berat dan menyiksaku. Namun demi kar
cintaku yang baru lahir beberapa minggu. Semua yang awlanya berat itu bisa kuatasi berkat dukungan dari istri tercinta. Na
i ketika baru saja memasu
entara pemiliknya seorang wanita Singaporean etnis Thionghoa terliah duduk dengan cuek dan tenang-tenang saja. Kel
a menikmati kemulusan pahanya. Sebanrnya tidak hanya pahanya, kalau mau lebih teliti dan sedikit nakal de
mata? Mungki
i hanya beberapa saat saja. Kemudian setelah itu asyik dengan aktivitasnya masing-masing. Benar-benar tipe masyarakat ko
ntuk-kantuk, ada pula yang hanya diam membisu dan bengong. Tak sedikit pasangan muda-mudi yang tampak ber
berlama-lama mengamati paha dan
ias Mass Rapid Transport di Singapore. Angkutan massal yang murah,
ar mengenakan rok pendek. Dan umumnya lagi, memiliki kaki yang indah dan mulus. Tapi wanita yang sedang aku perhatikan ini me
roknya agar sedikit sopan, seperti yang biasa dilakukan pemakai rok mini umumnya di
ini hampir setiap hari aku jumpai dengan posisi yang nyaris tidak berubah di gerbong
utuhan dasar ini terus tertahan. Suguhan setiap pagi inilah yang makin membuat syaraf-syaraf di otakku makin liar membawaku pada petualangan-p
ai 5 kawasan Orchard Road menyediakan pelayanan pijat juga sex. Tapi, sialnya di sini segalanya serba efisien termasuk
ngan pelacur dari kelas manapun, tentu berpikir sejuta kali jika harus menghabiskan uang puluhan juta hanya untuk kencan satu jam dengan para pelacur di Negeri Sing
ra. Demikianlah rutinitas pagi yang harus ku jalani dan sepasang paha panjang itu
menyilang ya lurus merapat. Dan yang membuat jantungku serasa berhenti berdetak, kali ini paha dia sedikit terbuka. Gilanya
k melakai celana dalam!
ajam, benar-benar menangkap warna kehitaman di selangkangnya itu bukanlah celana dalam. Dan dalam beberapa detik ke
ku. Menatap helai-helai berombak yang pemiliknya super cuek beibeh. Beberapa kali a
a kuumpatkan dalam hati, walau mataku tak
in tahu di stasiun mana wanita jalang ini turun dan di mana dia ngantornya. Dan ketika tiba di Somerset stasiu
yang vaginanya berbulu lebat itu melepas earphonenya dan bangkit
tika itu juga gairah dan semangatku semakin membara. Entah mengapa aku merasa jika dia akan bisa membantuku menyalurkan sesuatu
*