sengaja itu membuat keduanya merasa pe
mau lanjut lagi ke rumah t
n ya, jangan ngelamun lagi kayak
Renata berdebar-debar saat me
baskan telapak tangannya di dep
, iya, iya..., maaf ya," ucap
k menganggap hal ini selesai secara damai dan tidak diperpanjang ke pihak yang
tujuan masing-masing. Sayangnya, mereka berdua l
di rumah Teguh. "Woy, Guh!" seru Rend
. Ya udah, taro' aja barang-barang Lo ke kamar yang gue tunjukin
pada teguh. Ternyata Rendi sudah berjanji kepad
hendak masuk ke kamar yang akan ia tempati, ia lagi-lagi bertem
endi dan Renata serempak seray
a-sama terdiam da
dua berbicara dengan serempak seraya saling tunjuk. D
an membisikkannya sesuatu. "Guh, jangan bila
apa emangnya? Cantik, kan orangnya? Gimana...? Lo naksir gak...
ngin gue kan? Orangnya masih denger tau!" cetus Renata yang sedikit ke
ta adek gue mau ngajak temennya nginep di rumah gu
ata." Renata tersenyum, lalu Renata pergi menuju kamar yang sudah disiapkan
dengan Renata membuatnya menemukan sebuah ide. Rendi berpikir bagaimana kalau dia menjadikan Renata
malam ini karena ada dua Tamu Agung," goda Teguh seraya melemparkan handuk baru pada Rendi yang akhirny
di duluan ya," jawab Rendi yang ke
uduk berhadapan dengan Renata. Alhasil, Rend
areng sama gadis cantik ini? Mana pak
i siang. Gila! Keren banget, dia rela masuk selokan demi gue? Ih...! Ini baru namanya laki-laki. Gak kay
ada percakapan yang seru sama sekali. Yang ada, hanya terdengar
rumah teguh untuk menenangkan dirinya. Namun, lagi-lagi ia justru bertemu dengan Renata y
ya?" tanya Renata seraya menunjuk ke arah ayunan
"Iya, ayunan itu tempat favorit gu
i sini?" ucap Renata, agar ia dapa
ya tersenyum manis. Dan senyum itu benar-benar dapat menghipnotis semua wanita yang melihatnya. Bahkan Renat
matanya yang sangat indah itu. Rendi tak menyangka, kalau Renata te
angis?" tanya Rendi seraya
dipikir-pikir..., gue baru ketemu hari ini?' gumam Renata ketika ia tak
g didudukinya. Ia mengulurkan tangannya dan m
u kali ini bagi Rendi yang berani b
Rendi seraya berkata "Nama gue Ata." Renata kembali tersenyum dan air mata yang tad
dengar setia Lo. Yah..., walaupun kita baru aja kenal. Tapi gue nger
uarga gue. Masalahnya soal perjodohan," ucap
mengawasinya. Ia mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Sement
i orang? Kok dia keliatan
ana! Gak usah ngumpet lagi!" uca
ang muncul dari kegelapan. Melih
Pantes aja sikapnya beda, gue rasa d
Ketiga orang itu langsung tunduk di hadapan Rendi
eluarga. Tapi tolong, jangan ikutin gue. Gue ini udah gede,
h siap dong, buat menikah?" Namun, Rendi te
ami ada di sini?"
ama Renata?" Mami Rendi berpura-pura terke
eraya mengangguk pelan da
Ini..., ini perempuan yang mau Mami jodohin sama kamu...,"
au dijodohin sama gadis ini?" Tentu s
etapi, yang menjawab bukanlah m
.?"Rendi dan Renata
dari perjodohan ini bukannya
akin kalian bakalan cocok. Kalian akan jadi pasangan yang serasi," ungkap mamah
da di sini?" tanya Renata
n lembutnya, mamah Renata kemudian memeluk dan membelai
ga berada di sini. Kejadian ini sungguh di luar dugaan Rendi. Padahal ia sudah sangat
..., kok ada di sini?" tany
de kamu yang bakalan kabur?" Mami Rendi tersenyu
i? Coba geh, liat. Kalian itu bener-bener serasi, kan? Bahkan, ide buat kabur aja bisa samaa
ng aja kita adain pertunangan
ainnya menjawab, kecu
enata serempak, mereka sangat
Rendi!?" tanya Renata d
sangat kesal dan bingung harus bagaimana. Kenyataannya, semua rencana yang telah
mereka berdua tidak bisa berkutik sedikit pun karena sudah tertangkap basah kabur da