ta mau dijodohin sama sih kutu kupret ini, Mah!?" erang Renata, sambil m
u, namanya adalah Rendi, seorang pria yang Renata anggap super jutek, galak, men
ecil, anak dari sahabat kedua orang tua Renata, yang di mana kala itu mereka sudah saling sepakat untuk menjodohkan putra dan putri mereka setelah dewasa kelak. Kesepakatan ini meman
ki seganteng ini mau dibuang?" Mamah Renata mengambil kembali foto itu, lalu ia mengamankannya agar
rus berbicara sambil mendengus kesal. "Kan, kita gak tau sekarang dia jadi gimana? Bisa aja kan, gigi tengahnya ompong, karena jatuh terpeleset mungkin? Atau.
..! Renata inget, waktu itu dia pernah menghajar pacar Renata, dengan alasan dia mengaku-ngaku kalo dia itu Kakaknya Renata, Mah! Co
han ini, ya..., untuk masa depan kalian juga. Lagi pula, sahabat Papah itu juga pengusaha yang sama suksesnya kok
enata tidak sempat m
h ini? Papah jamin deh, dia anaknya sekarang pasti ganteng banget...! Kalau tidak percaya,
k mau, ya gak mau...! Renata bisa kok, cari calon suami sendiri. Mau yang kayak apa? Ganteng? Terkenal? Pintar? Oke, Renata bakal cari sendiri yang mendekati sesuai kriteria Mama
an pertunangan kalian. Acaranya bulan depan loh," ungkap papa
ng setuju, Pah!? Kenapa Papah main sebar undangan gitu aja!? Kalo acaranya tidak jadi, kan, keluarga kita yang m
atakan hal yang membuatnya semakin tak berkutik, dan kali in
an yang terukir di wajah papah Renata melambangkan hatinya yang saat ini merasa bahagia. Karena ia merasa telah menang dalam perang melawan p
kita akan semakin maju lagi di masa yang akan datang." Papah Renata sekali lagi melemparkan senyuman bahagia ke arah Renata dengan santainya. Dapat dilihat dengan je
api, bagaimana caranya? Dan ke mana gue harus pergi? Kalau gue pergi ke rumah temen-temen gue yang biasa
uang tamu itu sempat hening sejenak, Renata
tu lagi tugas kantor yang harus Renata selesaikan, dan itu harus selesai hari ini juga." Nampaknya akting yang coba dilakukan oleh Renata tidak t
juga, kan?" bisik papah Renata seraya
cepet punya Cucu. Mamah udah lama gak gendong bayi, jad
Renata hampir saja tak bisa mengontrol emosinya yang meluap-luap. Sebab, tiga tahun belakangan ini mere
lagi. ROP Group adalah perusahaan yang mencakup banyak bidang. Jadi, tidak usah ditanyakan lagi soal pendapatan yang dihasi
ja yang akan ia bawa. Ternyata Renata serius berniat untuk kabur dari rumah. Walaupun Renata tahu bagaimana resikonya nanti
ih, gue pergi cuma bawa beginian? Pakaian harian tiga setel doang? Huft..., bodo amat la
bakan oleh banyak orang justru membuatnya menganggap seperti di penjara? Yah..., begitulah, Renata memang memiliki sifat yang jauh berbeda dari kedua orang tuanya. Renata cendrung suka dengan yang namanya kebe
ke rumah ini lagi, sebelum perjo
ta akhirnya benar-benar menyelinap untuk keluar dari halaman
s dari penjagaan para petugas
*
esa yang ada di pinggiran kota dengan menggunakan ojek online. Namun, ketika Renata yang
tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari gang kecil yang ada di depannya itu. Dan ternyata pria itu adalah Re
nya Rendi jungkir balik ke dalam selokan. Itu semua ia lakukan demi menghind
ya gadis itu cantik banget yak?' gumam Rendi seraya merasakan lutut dan siku tan
enghindar agar ia tidak terluka. Baginya itu memang sangat heroik. Apa lagi di tengah pikirannya yang saat ini memang sedang kacau dengan masalah yang ru
m hati. Ia bingung untuk menjela
ati Renata. Kali ini, waja
amat hidup gue hari ini yak? Tapi gak papa, yang penting Lo nya gak kenapa-nap
hat Rendi yang ada di hadapannya saat ini.
memperhatikan wajah Renata. "Iya juga ya, kok gue kayak pe