r. Sementara mata cantiknya telah melebar karena menghadap
at akibat ketakutan yang berlebihan. Bibir mungilnya ijijikkan. Kulit dari jemari-jemari kotor begitu bernafsu ingin menyentuhnya. E
ntuh aku ..." jerit Ede
, Edeline. Aku ... ah, ak
an ... jangan
ang menjijikkan, ancaman yang menakutkan, serta sosok yang tida
s di pikiran Edeline. Sehingga dia masih belum sepenuhnya te
ne? Anda baik
terengah-engah akibat sesak dan matanya sedikit berkunan
ine hadapi saat itu sangat didominasi oleh warna putih, sem
nyadari telah berada di dunia nyata. Bayangan gelap di dalam benaknya le
e? Anda bisa m
ne bersuara lemah,
sadar. Aku sangat cema
akibat dia yang bereaksi menakutkan oleh mimpi buruk itu. Perlahan-lahan,
ni, Dokter Elvis telah memberikan penanganan kepa
terkejut mendengar ap
t Dokter kosong dan kelelahan, Dokter berakhir pingsan. Beliau juga
n yang tidak jelas, dia tidak bernafsu makan sehingga tidak mengisi perutnya dengan nut
yang terbaring di sofa empuk itu menilai dia tidak dilarikan
ertama bekerja. Elvis pasti men
yang bertanggung jawab di IGD
sana menggantikan Dokter. Yang terpenting Dokter ha
lipun gadis cantik itu bertemu dengan sang pemilik ruangan. Entah ke mana perginya pria itu. Edeline tid
sosok anak kecil berambut panjang yang indah. Sosoknya yang menggemaskan itu berlari ke arah Elvis. Pun Edeline juga tid
pai dengan anak kecil pun di
pai Edeline tidak menyadari telah tiba di kawasan perumahan elit-di
ar telah pergi. Gadis cantik itu disambut keheningan yang membentang.
lehnya. Sampai-sampai lemari es telah terisi kebutuhan makanan untuk Edeline. Hingga d
nggal di sini. Aku harus mencari alasan. Rumah ini terla
*
an pernah bawa dia keluar rumah apalagi k
posisinya berdiri. Bukan hanya itu, Elvis juga tidak peduli bagaimana
di belakang anak kecil itu terpaksa bersuara. "Tapi sejak ta
dalah aku!" Elvis menyela kejam tanpa celah. "Atau kau
a tidak bernyali untuk menatap Elvis telah muram dengan mata berkilatan marah. Namun, ada sedikit keberanian
in Daddy tidak pulang." Gadis kecil it
ak didengarkan. "Kau tuli? Atau kau sengaja tidak mengingat
ang menggambarkan kebenciannya pada Shopia. Sampai-sampai g
lagi sebagai hukuman?" seru Elvis me
." Suara Shopia gemetaran takut, tetapi matanya
pia! Kau melanggar perintahku!"
harusnya dibanjiri oleh kasih sayang. Padahal Shopia adalah putri kandungnya-di mana di dalam tubuh kecil dan kurus itu mengalir darah Elvis.
?" suara naif Shopitu, aku telah membencimu." Elvis
henti berlinnag. "Ak
erepotkan! Kenakalanmu bisa membuat orang lain terkena kesialan! Kau harus tahu diri sehingga pengasuh at