amu, jauh-jauh datang ke sini." Az
ntang tersenyum manis. "Lagi pula aku kasihan lihat Abyl kayak orang
gak bisa datang sendiri
anya. Dia bilang ingin ke sini,
rumahnya. Saat itu Abyl berniat untuk meminta restu dari ibunya agar mereka bisa
ikap ibunya berubah tatkala Abyl menceritakan tentang orang tua dan keluarganya. Ren
l menyinggung perasaan Ibumu?" pertanyaan Bin
ja Ibu marah, mengusir Abyl dan mengunciku di kamar selama
bisa menghubungi kamu sama sekali," Bint
kecil dekat sini. Mungki
ng ke kota? Aku udah janji sama Ab
ku masih penasaran. Kenapa Ibu sangat menentang hubunganku dan Abyl. Apalagi dari yang kudengar
g berkerut. "
angku untuk bertemu Abyl lagi. Aku harus gimana?" mata Azzalyn mulai memerah. Tiba-tiba ia merasa sangat rindu pa
api ia terlalu lama bertindak. Ia terlalu malu untuk mendekati dan mengungkapkan perasaannya. Hingga saat ia mengenalkan Abyl pada Azzalyn, ia merasa semua sudah terlamba
an aku akan minta izin untu
gak akan ke
ita terdengar, memb
yn yang heran, sebab biasanya s
n anaknya. Ia mendekati Binta
anakku pergi dari sini. Sekarang kamu pulang!" kata Renita pada Bintang sambil menarik paksa lengan Azzalyn. Den
*
ui hubungan kami?" tanya Azzalyn sambil
engannya di dada. Sementara Azzalyn berdiri di depan jendela yang terbuka, meng
Apakah karena dia kaya? Kamu pikir dengan menikah tanpa restu dari keluarganya akan membuat kamu bahagia? Mereka akan menerima kamu? Jangan mimpi!
a." Azzalyn menjawab dengan emosi. Dia memang memiliki watak yang keras dan tidak mau ditentang tanpa alasan yang
bulan dua bulan, atau setahun dua tahun... Pernikahan itu untuk seumur hidup. Kalau dari awal p
erempuan Abyl yang memang terlihat lain sikapnya terha
Azzalyn! Sekali sikap mereka seperti itu
seolah-olah sanga
rena itu Ibu minta jangan berur
karena Ibu mengenal mereka secara sekilas, itu tak cukup untuk mengikis perasaanku pa
reka. Lupakan Abyl. Berhenti bekerja di tempat mereka. Lebi
Kerja di kantor layaknya wanita karir seperti cita-citaku sejak dulu baru kudapat setelah diterima b
n kamu Azzalyn! D
a. Aku nggak sanggup kalau harus berhenti bekerja. Aku juga nggak
agi Azzalyn! Ibu nggak
ku akan pergi sekarang!" Azzalyn berbalik dan masuk ke kamarnya. Dengan tergesa ia memasuk
menahan tangan Azzalyn yang dengan cepat memasukkan ba
Ibu! Tolong jangan pergi
putus dari Abyl. Maka aku pun tak punya alasan untuk tetap ber
u!" pekik Renita sambil memeluk anaknya dari belakang. Azzalyn berbalik dan memandang Renita d