img Eleanor  /  Bab 8 Makan Malam | 42.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Makan Malam

Jumlah Kata:1952    |    Dirilis Pada: 28/12/2023

Alva." Alva menggeleng, ia kembali mengajak

a makan dulu aja

api ia tetap menurut dan h

elalak lagi-lagi Alva memberi perlakuan manis padanya.

Elena tampak kaget sedangk

a

agi apa?

k enak karena sebelumnya duduk berdekatan

aaf Nyony

gan panggil saya Nyonya

u Elena untuk menjelaskan keberadaannya di tempat ini. Alva malah men

aaf tan..te

ap Alva yang mul

aku dan Elena?" Rosie terkekeh

ecoki hm," ucap Rosie yang

engan Elena, mama suruh kamu ajak Elena ke rumah untuk sarapan bareng." Elena sontak menolehkan kepalanya pada

jak dia ke rumah

kenapa jantung ak

al, maaf sudah mengg

ngganggu sama sekali." Rosie terseny

yang tak ia sukai kembali terjadi. Mamanya selalu mengawasi pekerjaannya, tak jarang selalu menanyakan agendanya pada Reno sang man

*

g di adakan Rosie di rumahnya dan Elena adalah salah satu tamu undangan yang Rosie sangat harapkan datang. Elena cukup terkejut mendengarnya, apa

an keluarga Rosie. Elena sempat takjub dengan rumah yang sekarang ia datangi. Besar dan luas, halaman depan yang sangat luas dan tidak hanya itu, ketika memas

suara Rosie membua

kamu kemana, di lu

ng, menyiapkan makan ma

pa Rosie pada Elena dan kin

h tan atas u

u," Rosie menggandeng Elena, Mei tersenyum ent

nuruni tangga, sibuk dengan

au makan mal

bergumam tanpa me

Alva menghentikan aktivitas jarinya di atas layar dan langsun

en

tangga, ia berdiri di hadapan Elena da

mengerjapkan matanya sedikit kaget karena Alva begitu saja menghalan

u ruang makan, Alva mengikuti langkah mereka

dah berada di sana. Tapi sayangnya ia mendapatkan balasan yang kurang menyenan

etika Alva memilih duduk di kursi yang ada di samping Elena. Acara makan malam pun dimulai, mereka makan

uk di dapur ya, apa masakannya memakai resep rahasia nyonya, ini lez

ak, kalo dia yang masak rasanya tidak

aku sombong," timpal Rosie ya

nak sekali, sepertinya aku harus b

m, "Tentu saja

ak ya". Rosie kini berbicara pada

r, mengatakan hal yang sebenarnya lebih melegakan memang, walaupun sebelumnya ia sempat r

jar masak sama-sama," ucap Rosie,

va mengedipkan sebelah matanya pada Elena. Elena menormalkan degup jantungn

lainnya kecuali Audy dan Elena. Perlu diketahui raut t

*

g ketika tamu makan malam hendak pamit. Elena kembali menolak karena ia akan pulang ber

pulang Alva

ei, kamu antar Audy pulang," kat

a menolak perintah Rosie, apa itu terlalu kekanakan bukan. Semua tamu pamit

uat Elena sontak menoleh. Keduanya kini sedang dalam perjalan

ksud ny

kamu suka Elena? Atau apa kamu sudah

eng, "Tidak nyonya a

?" Mei me

yaman dengan perbincangan yan

hal itu. "Kamu cantik dan manis pasti banyak yang suka

rlebihan," ucap El

" Mei masih menu

ngung," jawab Elena beberapa

seperti anak seorang Mei. Ia tidak enggan bercanda dan bertanya banyak hal, seperti seorang ibu yang bertanya tentang aktivitas

a pulang sebentar da

*

et membutuhkan aliran air yang pasti akan membuatnya lebih baik, k

astikannya dalam keadaan aman sebelum ia pergi tidur. Pintu sudah benar-benar tertutup rapat, lampu,

mengagetkannya, pintu apartemen kembali ter

u bukan dia, kalau Mei tidak mungkin

ada

idur d

alan menuju pantry, menua

eratan?" Ingin sekali Elena mengatakan iya, tapi ia tidak berani karena mengingat ini adalah tempat milik Alva, ras

g menatapnya. Elena yang menaiki satu anak tangga dan Alv

ngga mendahului Elena yang sebelumnya akan naik ke lantai atas. Ele

akan tinggal di sini tapi ternyata Alva hanya menyimpan pakaiannya. Dia beralasan jika datang ke sini ia tidak akan bingung berganti pakaian. Elena pun tidak keberatan, kare

va begitu saja mengganti pakaiannya di san

a?" tanya Elena yang m

an ada satu, ya g

erdengar Alva yang sudah menaiki ranjang. Elena mulai membalikan badannya. Ia be

ambil satu bantal dari sana. Geraknya t

akan matanya. "Tempat ini lebar cukup buat dua orang

a, kita gak boleh

pa-apain lo, lo pik

al yang sebelumnya Alva pegang. Tapi lagi-lagi Alva me

gambil alih selimut dan bantal yang Elen

lah menuruni tangga segera menutup pintu dan menguncinya. Alva mendengar suara kunci yang Elen

mengecek CCTV yang juga bisa dipantau melalui ponselnya. Ia melihat rekaman CCTV kamar yang ditempati

l

banget berangkat kerja, lo

Elena yang kembali terduduk dari tidurnya, ia berbicara seraya menunjuk ke arah pintu. Ke

l

h, cepet tidur atau

nakas. Memeluk guling dan menaikkan selimut sebatas dadanya. Rupanya ancaman Alva kali ini ber

g dirasanya enalbeberapa hari ini tidak diragukan lagi d

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY