Alva." Alva menggeleng, ia kembali mengajak
a makan dulu aja
api ia tetap menurut dan h
elalak lagi-lagi Alva memberi perlakuan manis padanya.
Elena tampak kaget sedangk
a
agi apa?
k enak karena sebelumnya duduk berdekatan
aaf Nyony
gan panggil saya Nyonya
u Elena untuk menjelaskan keberadaannya di tempat ini. Alva malah men
aaf tan..te
ap Alva yang mul
aku dan Elena?" Rosie terkekeh
ecoki hm," ucap Rosie yang
engan Elena, mama suruh kamu ajak Elena ke rumah untuk sarapan bareng." Elena sontak menolehkan kepalanya pada
jak dia ke rumah
kenapa jantung ak
al, maaf sudah mengg
ngganggu sama sekali." Rosie terseny
yang tak ia sukai kembali terjadi. Mamanya selalu mengawasi pekerjaannya, tak jarang selalu menanyakan agendanya pada Reno sang man
*
g di adakan Rosie di rumahnya dan Elena adalah salah satu tamu undangan yang Rosie sangat harapkan datang. Elena cukup terkejut mendengarnya, apa
an keluarga Rosie. Elena sempat takjub dengan rumah yang sekarang ia datangi. Besar dan luas, halaman depan yang sangat luas dan tidak hanya itu, ketika memas
suara Rosie membua
kamu kemana, di lu
ng, menyiapkan makan ma
pa Rosie pada Elena dan kin
h tan atas u
u," Rosie menggandeng Elena, Mei tersenyum ent
nuruni tangga, sibuk dengan
au makan mal
bergumam tanpa me
Alva menghentikan aktivitas jarinya di atas layar dan langsun
en
tangga, ia berdiri di hadapan Elena da
mengerjapkan matanya sedikit kaget karena Alva begitu saja menghalan
u ruang makan, Alva mengikuti langkah mereka
dah berada di sana. Tapi sayangnya ia mendapatkan balasan yang kurang menyenan
etika Alva memilih duduk di kursi yang ada di samping Elena. Acara makan malam pun dimulai, mereka makan
uk di dapur ya, apa masakannya memakai resep rahasia nyonya, ini lez
ak, kalo dia yang masak rasanya tidak
aku sombong," timpal Rosie ya
nak sekali, sepertinya aku harus b
m, "Tentu saja
ak ya". Rosie kini berbicara pada
r, mengatakan hal yang sebenarnya lebih melegakan memang, walaupun sebelumnya ia sempat r
jar masak sama-sama," ucap Rosie,
va mengedipkan sebelah matanya pada Elena. Elena menormalkan degup jantungn
lainnya kecuali Audy dan Elena. Perlu diketahui raut t
*
g ketika tamu makan malam hendak pamit. Elena kembali menolak karena ia akan pulang ber
pulang Alva
ei, kamu antar Audy pulang," kat
a menolak perintah Rosie, apa itu terlalu kekanakan bukan. Semua tamu pamit
uat Elena sontak menoleh. Keduanya kini sedang dalam perjalan
ksud ny
kamu suka Elena? Atau apa kamu sudah
eng, "Tidak nyonya a
?" Mei me
yaman dengan perbincangan yan
hal itu. "Kamu cantik dan manis pasti banyak yang suka
rlebihan," ucap El
" Mei masih menu
ngung," jawab Elena beberapa
seperti anak seorang Mei. Ia tidak enggan bercanda dan bertanya banyak hal, seperti seorang ibu yang bertanya tentang aktivitas
a pulang sebentar da
*
et membutuhkan aliran air yang pasti akan membuatnya lebih baik, k
astikannya dalam keadaan aman sebelum ia pergi tidur. Pintu sudah benar-benar tertutup rapat, lampu,
mengagetkannya, pintu apartemen kembali ter
u bukan dia, kalau Mei tidak mungkin
ada
idur d
alan menuju pantry, menua
eratan?" Ingin sekali Elena mengatakan iya, tapi ia tidak berani karena mengingat ini adalah tempat milik Alva, ras
g menatapnya. Elena yang menaiki satu anak tangga dan Alv
ngga mendahului Elena yang sebelumnya akan naik ke lantai atas. Ele
akan tinggal di sini tapi ternyata Alva hanya menyimpan pakaiannya. Dia beralasan jika datang ke sini ia tidak akan bingung berganti pakaian. Elena pun tidak keberatan, kare
va begitu saja mengganti pakaiannya di san
a?" tanya Elena yang m
an ada satu, ya g
erdengar Alva yang sudah menaiki ranjang. Elena mulai membalikan badannya. Ia be
ambil satu bantal dari sana. Geraknya t
akan matanya. "Tempat ini lebar cukup buat dua orang
a, kita gak boleh
pa-apain lo, lo pik
al yang sebelumnya Alva pegang. Tapi lagi-lagi Alva me
gambil alih selimut dan bantal yang Elen
lah menuruni tangga segera menutup pintu dan menguncinya. Alva mendengar suara kunci yang Elen
mengecek CCTV yang juga bisa dipantau melalui ponselnya. Ia melihat rekaman CCTV kamar yang ditempati
l
banget berangkat kerja, lo
Elena yang kembali terduduk dari tidurnya, ia berbicara seraya menunjuk ke arah pintu. Ke
l
h, cepet tidur atau
nakas. Memeluk guling dan menaikkan selimut sebatas dadanya. Rupanya ancaman Alva kali ini ber
g dirasanya enalbeberapa hari ini tidak diragukan lagi d
*