aviera melihat banyak sekali a
ngan kepala panti. Xaviera memandangi sekitarnya sambil m
sapaan anak itu. Xavier yang melihat itu pun menawarkan pada adiknya unt
ti membuat Xavier lebih leluasa menceritakan kondi
" Xavier menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah bangunan y
taman bermain mereka. Xavier memandangi punggung a
at yang tepat buat kamu
erjalanannya menuju
ta Xavier masuk. Sebelumnya Xavier sudah menghubungi ketua panti
ya di panti asuhan. Mendengar penjelasan dari Xavier, kepala p
eluar dari ruangan untuk mempertemukan bu Ratna de
kemudian Xavier melambaik
a berlari untuk
at dekat dengan adik
hargaku. Aku mohon pada ibu unt
udah p
ier. Kemudian ia pun menundukkan badan
i kamu bahagia?
teman-teman yang sangat me
tna nya. Ibu ini yang ak
enyuman khasnya dan menuruti perintah kak
izelle dan juga pintar." pu
mensejajarkan tubu
menjaga kamu," ucap bu Ratna sam
ong," ujar Xavier dengan ekspresi senang
ng bukan lagi Xaviera melainkan Grizelle. Xaviera
panti untuk meletakkan barang-barang milik Xaviera. Tak lu
atakan aku merindukannya. Jangan l
ia segera membalas dendam pada mafia itu karena sudah merenggut
ku sampaikan pada
hat ada banyak tempat tidur dan l
teman yang akan menemani Grizelle tidur." Lagi-lagi
Xaviera terliha
k pergi. Awalnya Xaviera tidak mau melepaskan kepergian kakaknya dengan bujuk
nnya !" teriak Xaviera pada Xavier yang saat it
nya. Ia tidak ingin adiknya menyaksikan
vier sambil melambaikan tanganny
ika ayahnya di habisi para mafia. Kalau tidak ada ad
gajak Xaviera untuk bermain kembali dengan teman-temanny
a yang sedang bermain bersama teman-temannya te
ugas yang harus kakak laksanakan, menghabisi ora
Hal itu ia lakukan untuk menghindari ancaman dari mafia yang kemungkinan akan kembali lagi ke rumah mereka
menyewa rumah mereka. Xavier pun meminta agar penyewa bersedia menyewa
ulai di tempati penyewa. Xavier tidak memberitahukan kepada tetangganya kemana
tidak tahu hendak pergi kemana karena ia belum p
ng, Xavier pun menuju rumah makan yang
an akhirnya ia pun menemukan tempat yang ia inginkan. Bermodal dengan ponsel dan juga bertanya pada setiap orang ya
dan pemilik rumah itu pun memberi harga sewa ya
saat memasuki ruangan dalam rumah, sempat bulu kuduk Xavier bergidik. Rumah yang telah lama kosong sehingga meninggal
ebuah kasur dari rumahnya. Segera Xavier mengecat dinding-dinding rumah d
sekali belum istirahat. Ia pun memutuskan untuk melanjutka