OL
kan ritual Sex di Gunung Kemukus. Hingga akhirnya Ritual yang mereka lakukan justru membuka sebuah rahasia yang tertutup rapat selama
lah sex. Tanpa disadarinya, justru ritual membuat hidupnya berubah 180%. Sebuah teka teki kematian ayahn
empunyai anak. Di Gunung Kemukus justru dia bertemu dengan pria yang diam diam dicintainya, hingga akhirnya mereka melakukan ritual bersama. Ritual yang sangat diimpikannya bis
us agarr cepat kaya sehingga atas bujukan suaminya dia melakukan Ritual Sex di Gunung Kemukus. Dan pria yang dipilih untuk menjadi pasangan ritualn
gga akhirnya dia mendapatkan petunjuk lewat mimpinya untuk melakukan ritual sex di Gunung Kemukus yang mempertemukannya dengan Ujang. Pertemuan yang merubah hidupnya, ada cinta
dikinya. Misteri yang justru melibatkan keponakanny Ujang dalam pusaran konflik yang sepertinya tidak pernah
ang tuanya. Pertemuannya dengan Ujang justru membuatnya menghadapi masalah baru. Dia jatuh cinta pada pria yang baru dikenalny
dan rela menyerahkan keperawanannya kepada Ujang karena ingin membalas perbuatan ib
untuk mencari Gobang, justru bertemu dengan Ujang yang wajahnya sangat mirip
ati, ayah dari Ujang. Seorang perem
dari Bi Narsih orang yang dian
==========================*
mi meneruskan perjalanan menggunakan becak ke terminal bus. Ternyata perj
di dalam bus tidak ber AC sehingga jendela harus dibuka l
jawab Mbak Wati yang terlihat lelah namun tetap terlihat bersemangat. S
hat matanya yang letih tapi
k Wati dengan senyum manisnya. Senyum yang tidak
ksud, Mbak Wati. Saat bus mulai keluar terminal, kantukku sema
ta Mbak Wati sambil membangunkanku. Dengan m
kaca mobil, walau aku sebenarnya tidak mengena
ta Mbak Wati memberikan botol mineral yang isinya tingg
tas tas yang berisi pakaian kami, sudah seharusnya aku membawa semua tas
h Mbak Wati yang terus berjalan ke arah pintu depan dan aku tidak perlu mewakili
kemarin sore duduk saja." kata Mbak Wati saat kami sud
ju, berjalan bisa mengendor
gan halus. Berjalan sambil bergandengan tangan dengan seorang wanita cantik sangatlah berbeda rasanya, ada
wadung Kedung Ombo yang dibangun pada tahun 1985 h
n 37 desa, 7
u Sragen , Boyo
keluarga kehil
mbangunan
ami masih busa berjalan ke Gunung Kemukus tanpa menggunakan perahu, sekaran
ng Kemukus yang berupa tanah yang lebih tinggi dari pada kir
lebih satu kilo meter." jawab Mbak Wati mengusap keningnya yang berkeringa
u gerbang Gunung kemukus, Mbak Wati segera membeli tiket masuk yang aku lupa berapa harga
milik warung yang menyambut kami dengan mata berbinar. S
memasuki loket, sepanjang jalan berjajar warung warung yang terlihat sepi pembeli. Berbeda dengan te
berapa kali kesini ? Makannya juga, ggak?" tanya pemilik warung membombardir dengan b
. Masih ada kamar kosong, Bu? "Tanya Mbak Wati sambil menoleh ke arahku kar
warung sambil menyuguhkan kopi dan teh manis ke hadapan kami. Dia kembali menyiapkan nasi dan l
r berdinding triplek yang berjejer. Kami memilih kamar paling pojok agar tidak terganggu oleh pengunjung lain. Kamar
aling berdempetan membuat jantungku berdebar kencang, inilah pertama kali aku berada di kamar hanya berduaan dengan seorang wani
di dulu?" tanya Mbak Wati sambil memeluk
up. Payudara Mbak Wati ter
ererat pelukannya, bahkan wajahnya menempel pada wajahku
a melakukannya. Pikiranku kosong tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya bisa berhar
edikit kecewa dengan keputusannya padahal aku sudah sangat ingin merasakannya, hal yang selalu dibanggakan oleh teman temanku yang sudah melepas masa perjakanya. Ya, memang seharusnya sepert
g, tinggal beberapa jam lagi. Aku m
at Mbak Wati langsung keluar kamar tanpa mem
ab Mbak Wati mengingatkanku saat aku mandi di tempat tempat keramat bersama Mang Karta, aku ti
ternyata hanya sebuah sumur di dalam kamar mand, konon di sinilah Dewi Ontrowulan menyucikan diri sebelum akhirnya moksai, Mbak wati membeli kembang, lalu mengajakku ma
ak Wati yang melihatku tegang
sam