at dengan film drakula yang menggigit mangsanya sete
k Wati memelukku. Kami berpelukan setelah selesai mengayuh birahi yang melelahkan dan penuh ke
an ritual pesugihan ?" tanyaku penasaran, kenap
punya kelainan." jawab Mbak Wati membuatku he
pa?" tanyaku tidak bisa
______
ak Wati
uhku, tadinya aku menganggap itu sebagai hal yang biasa, Mas Gatot tentu merasa bangga mempunyai
ang membuatku sangat terkejut, Paijo mantan pacar yang mengha
iri di samping suamiku. Pria yang sudah menghancurkan
dia menghilang. Menghilang dari tanggung jawab, untung saja Mas Gatot y
Mas Gatot tersenyum menyadarkanku dari pesona masa lalu ya
ijo yang menggeser duduknya menjauhi kompor. Ini Dek airnya..!" ka
imakan cacing." tanyaku tanpa menoleh ke arah Paijo, aku tidak mampu menahan
udah mati." Mas Gatot tertawa untuk menca
dak menggubris pertanyaanku yang mungkin menyinggung perasaannya tapi
ngan besar yang diucapkan Mas Gatot. Mungkin buat Mas Gatot dia merasa nyaman bisa memamerkan istrinya yang cant
ainya, ternyata aku gagal. Kalaupun aku bisa bertahan hingga kini, karena aku sudah berhutang budi padanya, terutama keluargaku. Ayahku adal
yang tidak layak menjadi rumah tinggal, tapi aku terpaksa tinggal di sini jauh dari orang tuaku, jauh dari
ijo menatapku heran, aku adalah anak tunggal seoran
ng mencoreng wajah terhormat mereka." jawabku sinis. Aku menyuguhkan kopi
ng perjalanan ke sini." kata Paijo berusaha menutupi kesalahannya atau dia pura pura pi
mengetahui kehamilanku, setelah aku menitipka
tidak pernah memberitahukannya kepada
t untukmu." kataku memandangnya tajam b
di Jakarta, makanya waktu itu aku langsung ke Jakarta. Saat aku pulang setelah uang yang kumiliki cukup, aku pulang
ng..!" kat
bersumpah tidak akan menikah kalau bukan denganmu." kata Paijo menggeser duduknya ke s
atkan KTP yang dikeluarkannya dari dompet. Ragu ra
k memberikan suratku p
kan tangannya tapi aku tidak mempunyai tenaga untuk melakukannya. Aku tahu Mas Gatot dan Paijo adalah dua s
nya, aku percaya mata tidak pernah berdusta. Entah siapa yang memulai, bibir kami bertautan saling mengulum. Bibir yang dulu ser
as payudara yang pernah menyusui anaknya, aku tidak berusaha menolaknya.
angan Paijo menyusup masuk lewat belahan atas bajuku dan menyentu
in gencar memelintir puting payudaraku, tangan pertama
i luar kendali. Bukan hanya tangan kirinya saja yang aktif mempermainkan payudaraku, bahkan tanga
birku dengan bernafsu, tangannya sema
memungkiri rasa nikmat yang sangat jarang aku
t tenagaku melemah, jari Paijo semakin dalam menusuk memekku, Paijo semakin melampaui batas, dia mend
yang bayang kenikmatan yang akan kurasakan membuat tenagaku menjadi lemah. Paijo berhasil mem
ti memekku. Paijo memandang wajah Mas Gatot dengan wajah pucat, perbuatan
gga kontrakan kami masih belum pulang berjualan. Pantas saja keributan yang terjadi antara aku dan
ang." kata Mas Gatot membuatku shock, aku tidak melihat kemarahan yang seha
sam