teriak aura yang tak b
ak menyangka jika dua orang yang i
gan kekasihku sendiri!" ketus S
hentikan tangan Saka yang akan
ang terjadi. Tatapannya terus menatap Au
Saka semakin teriris-iris. Wanita yang seharusnya memberi perhatian l
berdiri. Tatapannya memicing menatap Sak
malukan seperti ini. Hanya demi wanita, kamu beran
padaku? Apa selama ini Saka ...," kata Sa
ak Devian pergi seraya m
ka yang berdiri di sampingnya. Dokter yang biasanya selalu tenang tanpa ad
m batin Saka rapuh. Sesaat, ia melirik ke a
ni sangat berat buat dokter tapi ...," kata Arini terk
rini berlari mengejar Saka y
lam
entikan laju mobil y
mulai menghampiri Arini. "Tidak, aku tidak bisa diam seperti ini. Aku
*
nghampiri dirinya. Ia sangat takut jika suaminya akan mencecarnya memgenai hubungannya dengan S
" kata Aura yang mencoba memberi penj
idur saja!" ajak Devian tersenyum ti
a jika Devian tak mempermasal
selalu menatap mobil Saka yang aga
ah dokter Saka. Aku tak mau dia
t, taksi saya tidak bisa mengejarny
pergi?" tanya Arini kehilangan jejak. Ia mulai menging
lari pada minuman itu!" Kata-kata S
.. Dr
emangg
" kata Arini menutup teleponnya." Pak, kita ke
s sang sopir melaj
ngan jernih!" kata batin Ari
umah
mas di ruang rawat. Ia tersenyum senang mel
ng?" tanya Ayah kaget a
mencium punggung tanga
ayah mengalami kecelakaan ini?" tanya Ayah
eri kejutan pada ayah dan ibu. Eh, sampai di rumah arini malah dapat kabar kalo ayah masuk rumah sakit. Bagai
hanya tertuju pada cincin yang meling
tin Arini yang lupa aka
kamu?" Pertanyaan ayah yang membuat Arini terkejut setengah
ah?" tanya Ibu yang ba
am hatinya ia selalu berdoa agar kedua orangtuanya t
tik di jari man
Sudut matanya mengerut menatap sang ayah yang masi
ayah memegang ka
anya Arini yang spontan berdiri dan mem
utrinya benar-benar ada cincin yang
incin sebagus ini?" tanya ibu
ari ibunya. Ia tak mau gara-gara cincin ini, kedua
an dia mau menikahi kamu?" tanya sang Aya
raut wajah mereka yang sangat menda
tak sengaja menyangkut di jari manis tangan Arini d
rhenti mengerjap saat ibunya mengamati
mungkin kamu, kan?" tanya Ibu membuat
ah gaji kamu, kamu selalu mengirimnya untuk kami. Jangan-jangan benar dugaan A
i itu ceritanya!" t
yah dan ibu membuat Arini tak bisa lagi menyembunyikan cerita tentang ci
nya. Dia mengira kalo jari manis Arini sama persis dengan jari kekasihnya. Tapi, di saat Arini m
k pa cewek?" tan