B
rkir Mercy kesayanganku di sebuah mall yang terletak tak jauh dari kantorku. K
." tanya resepsi
ng terpampang di d
sama reflek
ak." Anggi menyilah
it sawo matang tapi bersih, wajahnya pun tampak manis dan imut. Walaupun tak secantik Lia, tapi wajahnya yang menyiratkan kemud
lai. Pijatan Dian, nama gadis ABG itu, mulai memberikan kenikmatan di tubuhku yang lelah. Tetapi tak kuduga setelah aku men
wah pinggang sesuai mode masa kini, sehingga terkadang perutnya tampak ketika dia memi
nya yang kancingnya sengaja dibuka. Begitu indah pemandangan itu. Semenjak aku menikmati Tari, gadis SMP dulu, belum pernah aku m
edikit. Mau melanjutkan sekolah tidak ada biaya, dan belum mendapatkan kerja yang sesu
ndengarnya. Aku sarankan sehabis jam kerjanya kita dapat mengobrol lebih jauh lagi menge
san makan malam sambil kita berbincang-bincang mengenai prospeknya untuk bekerja di perus
ionis di kantorku, sehingga aku merasa perlu untuk menambah satu lagi. Setidaknya
u. Ingin rasanya cepat-cepat kujilat dan kuhisap sepuas hati. Dian tampak menyadari aku
skan wawancara, alasanku. Dian pun tidak menolak mengingat dia sudah ingin
cription seorang resepsionis di kantorku. Sambil berbincang kucoba meraba pa
... malu."
u menggelora dan motel jam-jaman l
u harus bisa melayani aku luar dalam untuk bekerja di perusahaanku." tegasku
. Dian ngg
bil meremas pahanya dengan tangan kiriku, sementara tangan kanank
mobilku telah berada di dalam. Kuajak Dian turun dan kami pun masuk ke dalam kamar. Kamar motel tersebut lumayan
apu tangannya. Kusibakkan rambutnya yang ikal sebahu dengan penuh kasih sayang, dan mulai kuciumi wajah calon resepsionisku ini. Kemudian kuciumi
g ranum itu. Aku sangat gemas sekali melihat seorang ABG bisa mempunyai buah dada seseksi ini. Kuangkat T-shi
an dan seprei ranjang ketika aku mulai menikmati buah dadanya. Kubuka pengait BH-nya yang tampak ke
angan tertahan yang
sambil mengerang ketika lidahku menari
semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat. Kemaluanku telah tegak ingin merasakan nikmat
pernah.." katanya sambi
nyentuhkan kemaluanku, yang panjangnya hampir sama den
pegawai kantoran..
an muat Pak..
edikit. Dimulai dari ujungnya du
hangat yang nikmat menjalari kemaluanku itu, ketika Dian mulai menghisapnya. Kuangk
dalam lagi." kataku sambil mendorong
luanku dan kuarahkan mulut g
ilat dan hisap i
n selama beberapa menit aku duduk di atas dada Dian dan mengajarinya memberikan kenikmata
ah dadanya dengan mulutku. Kembali Dian mengerang tertahan sambil mengatupkan bibirnya. Sementara itu, akupun melucuti celan
klitorisnya itu, sementara mulutku kembali dengan gemas menikmati buah dadany
s meremas sprei ranjang kamar. Aku sudah ingin menyetubuhi gadis ABG petugas cream
ak.." pintanya sa
s liang vaginanya. Memang dia sudah tidak perawan la
lah menerobos vaginanya. Tak kuasa la
remas-remas buah dadanya. Makin ker
angnya seirama d
nya yang besar dengan gemas. Hampir 20 menit terus kupompa gadis ABG manis pegawai salon ini. Tiba-tiba dia mengerang dan mengejan
dadanya yang kenyal itu. Tanganku merapatkan buah dadanya, sehingga kemaluanku te
ku dengan nikmat. Kadang kulepaskan kemaluanku dari himpitan buah dadanya untuk kemudian kusoron
pun merasa akan orgasme, dan tak lama kusemburkan cairan ejakulasiku di atas buah dada Dian. Deng
pak.." ujar Dian saat kami telah
epat saja kamu kirim
ita-citanya. Akupun tersenyum senang membayangkan buah dada Dian yang akan dapat aku nikma
bert." katanya ketika
jawabku sambil m
setelah hari yang melelahkan ini. Tiba-tiba aku sadar kalau aku belum mentest secara seksama kemampuan Dian untuk menjadi resepsioni
lulus ya diterima, kalau nggak ya nggak apa-apa. Toh ak