NG J
knya. Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi te
as dengan basa-basi dan berbagai tuntutan. Untuk melampiaskan libido
il mencari alamat ku. Suatu hari saat aku baru membeli rokok di warung aku berpapasan
ang jadi tukang jam
tegurku. D
jamu mas
i, ke rumah" ajakku dan
ah , si mbak me
tempatnya mas
mu apa y
pa yang mau untuk pegel linu
apa" t
anya" katanya
i mbak" kata
mbak, biar kalau malam
menggoda dan mengarahkan pembicaraan ke yang porno-por
ok rumahnya dikunci. Saya ketok s
ore jadi saya dari pagi sam
agus untuk anak muda, biar kulit
ya mana ?" t
mas, kalau ada ngapain j
punya
mi saya dulu udah tua, mu
-kadang lagi nggak punya duit, dia tetap membuatkan jamu untuk ku. Dia pun s
i memasuki usia 27 tahun, asalnya dari daerah Wonogiri. Mbak Wati menganggap rumah ku s
l 5 sore. Kalau dia datang ke rumahku jamunya juga sudah hampir habis. Paling paling sisa segelas
mpai sejauh ini aku menganggapnya sebagai kakakku saja. Karena dia pun menganggapku sebagai adiknya.
Mungkin juga karena aku tidak berani kurang ajar jadi Mbak Wati makin percaya pada diri ku. Padahal wooo ngaceng. Aku hanya berani mengint
nginep di sini ?" tany
sorean, lagi pula besok saya nggak jualan,
empat tidurn
dur di tiker aja. Mas
n setengah gembira. Karena kupikir i
apa-apa k
uk kembali mengintainya. Badannya mulus bahenol walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk tubuhnya sangat sempu
hubungannya dengan kumis tipis yang ada di atas bibirnya itu.Selesai mandi, kini giliranku masuk kamar
sekali sih, ngapain aja
amas sekalian bia
adi keburu dingin deh, ab
i dan aku berusaha mengorek informas
ijet nggak" ka
gak nolak" kat
ya pijet
gal celana dalam. Kumatikan lampu sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang. Nggak nyangka sama sekali, tern
akanya Mbak Wati ini tidak canggung sedikit pun merambah seluruh tubuhku sampai mende
buka saja ya biar
n cekatan dia memelorotkan celana dalam.
lu melihat saya te
saya dulu sering
ngajari sa
at bagian dalam paha ku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Mungkin kalau ada kabel di
engambil inisiatif. Aku akan mengikuti kemana kemauan Mbak Wati. Kalau terjadi ya terjadilah,
entang. Tanpa ragu dan tanpa rasa malu dan bersalah aku segera menelentangkan
rkomentar mengenai dicky ku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri, tanga
uh
s" katanya
tahan, ngac
a-apa tandan
stirahat sebentar saya mau
p dan telanjang. Tiba-tiba aku merasa ada yang menindihku dan kembali kurasakan pij
a aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu ada bulu-bulu apa mungkin
itu di punggungku. Kini aku sadar penuh , dan dicky yang dari tadi bangun meski
a" setelah dia tu
melihat Mbak Wati ada dimana . Dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku . Ia
eberapa saat kemudian aku merasa mbak wati mengambil posisi jongkok dan tangannya memeg
n-pelan seluruh tubuh si dicky masuk ke dalam lubang vagina mbak waty. Mbak Wati lalu mer
yang diinginkan. Karena aku tadi sudah ngloco dan posisiku di bawah, aku bisa menahan aga
ergerak dan kurasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut. Mbak wati mencapai orgasmenya yang pertama
Ku atur posisi yang lega dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memek mbak Wati.
aju dan memundurkan si dicky . Mbak wati mulai melenguh-lenguh dan tak berapa lama dia bert
rna. Kubenamkan si dicky sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 m
saya belum pernah ma
antuk se
h lah ti
dur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak wati tidur di samping ku.Kuraba memeknya, lalu ku cium, tangan ku,
kukangkangkan kedua kakinya . Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakka
segera menyerang ujung clitoris, karena kalau mbak wati belum terangsang dia akan merasa
sunguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang. Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya
clitoris. Pinggul mbak wati yang bahenol mengeliat seirama dengan gerakan lidahku. Tangannya kini
nya ke kepalaku untuk semakin membenam. Vaginanya berdenyut-denyut. Dia mencapai klimak
-spot, dan setelah teraba kuelus pelan. Dengan irama yang tetap. Mbak Wati kembali menggerakkan pinggulnya yang bahenol da
rnyata mas p
u sampai penasaran mancing-mancing mas
n macem-macem supaya
ng ajar. Selain itu aku juga ingin
aku suka mas orangnya sopan nggak
emek ku. Aku belum pernah lho digituin
bungan yang biasa saja dan itu pun mbak wati jarang sampai puas. Dia mengaku
enak sekali, pere
amu koq, yo te
mbak, barang ku
a iso
tak a
a ke ujung ******. Dia berkali-kali merasa mau muntah, tetapi terus berusaha mengemut si dicky Setelah terbiasa akhirnya dik
ia menuruti semua perintahku. Bagian zakarnya juga dijilatnya seperti yang kuminta. Dia tidak lagi mau muntah tetapi m
nan, keras sampai memek
iak keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh . Setelah member
nit dia berteriak lagi dan aku pun mencapai titik tertinggi sehingga mengabaikan t
emang benar-benar sempurna sangat bahenol, Teteknya besar menentang, pinggulnya besar dan pinggangnya ramping sungguh
g ke kampung mau dikaw
s, tapi aku nggak bisa nolak keingi
habis-habisan. Seingat saya malam itu saya sampai main 7 ron