n juga, Ah," ta
k ah,
ayo ma
amar ini karena jujur aku telah tergoda saat dia menyentuh dadaku tadi siang. Dia m
on Susana. Ingat gak? Nonton rame-rame dah gitu tirai ruma
. Aku berpikir aku aja yang selalu memikirkan hal yang enak-
Ah." Pria itu menutup pintu
keluar kamar seb
m Suzana yang mana. Rasany
bih seru," ucap Mas Hanum deng
ah gua. Perempuan itu kedinginan, sang pria mendekat dan memeluk. Aku mulai gelisah saat mereka mulai bercumbu. Darahku mulai berdesir, aku takut tak bisa mengendalikan diri karena duduk ini sudah tak nyaman saat melihat mereka mu
apa
r ya," lirihku dengan
saja aku sudah gila apalagi seperti ini, aku yakin t
u gak ny
menanyakan hal tak penting ber
rtawa. Aku semakin pusing, tak di
u tidak tapi sentuhan itu membuat aku gila. Kugigit
n ke arah layar. Aku melihat dua pasangan itu sedang bercinta. Ku
Aquila, masa g
gan temannya. Kesiksa banget, Ah." Mas Adrian menunduk
enjawab singkat nada suara
ntu Mas
antu ap
tuh pel
ap
r dan hanya ingin lebih tenang. Baru aku tahu ada pria yang manja seperti dia. Atau ini hanya modus. Ent
ak-gerak, apalagi kepalanya m
ukannya saat kecil
angankan seperti ini, disentuh dikit aja aku dah meremang. Desa
benar kuat ban
Iya,
sih. Mas Hanum menatapku dengan lekat. Satu tangannya meraba paha
... jang
peluk kamu, Ah. M
sudah memelukku. Tapi kepalanya justru ada
a aku tidak bisa menahan saat Mas Hanum m
uasai jiwa. Tanganku mulai bergerak nakal,
pku dengan tersenyum dan pandangan yang sulit di
u lalu mengecup bibir ini dengan lembut aku hanyut, tetapi semakin lama semakin gan
nnya mulai bermain di bukit kembar, aku mulai menggila. Namun akal sehat
bisa seperti
bagaimana kalau perempuan itu punya penyakit. Ka
a!" Aku beranjak menyesal sekali r
harus selesaikan dulu. In
um kembali menyatukan bibir kami. Buka
dengan pakaian yang dikenakan Mas Hanum. Kami bergelut dengan sangat panas, tak pernah kusangka bahwa Mas Hanum lebih gila dari Mas Dewo.
p Mas Hanum. Seakan tak rela melepasku pergi. Aku yang s
s. Kamu b
rti pengantin baru. Udah l
ar, sebelum itu aku mengganti sepre yang baru agar Mbak Aquila tidak curiga. Aku keluar kamar dengan m
apa kami bermain. Kami sama-sama kehausan. Aku berhenti bukan karena aku sudah puas, t
kekeh geli saat melihat Mas Hanum lari tanpa busana naik ke kamarnya. Segera kututup pintu, merapikan tempat tidur yang berantakan dan kembali mengenakan pakaian. Aku meng
h, Ah," kesal
Tadi lagi d
il tuh. Oh iya, Mas Hanum kemana
kali
kamu
Aku gak tahu, dia d
tidur," teba
bawa Azka m
ya
a sih ini? S
permi
t tercium. Aku benar-benar takut katauan, segera berlari. Saat membuka pintu mobil aku melihat ada tisu. Kulihat Mbak Aquila sudah tak tampak di ambang pintu. Ku ambil tisu
percintaan kami. Baru kusadari bahkan aku tak memakai bra dan celana dalam. Aku sekalian saja mandi di sana, agar Mbak Aquila tidak curiga saat berpapasan denganku
dah mandi jam
Gimana kabar ibu?" Mas Han
um jawab pertan
sa tidur jadi
ur ngapa
u berkata jujur. Ingin pergi tapi terlalu penasaran, in
aan, pasti gak t
dimaksud. Aku takut ada sesuatu milikku
s bisa j
n apa la
rasanya baru semalam sudah ketahuan. Padahal tubuh Mas Hanum saya untuk dilewatkan. Aku ingin sekali tetap tinggal tapi tidak bisa
jujur? Aku juga semakin khawatir, karena saat tadi menjemur celana dalamku benar-benar hilang. Aku semakin meremang takut, c
lu? Bukannya bawain tas aku
berjalan menaiki tangga
engan Mas Hanum. Pria itu menarik
un tentang yang terj
sahan karena Mas Hanum menceng
akan antar ka
. Seandainya Mas Hanum suamiku, sudah aku tarik ke ranjang. Ak
cuma ambil tas a
," se
ia segera kembali dan masuk mobil ini setelah mengantarkan Azka. Mendengar itu, aku b
? Jalan aja gak
tidak mirip dengan Mas Hanum. Jangan-jangan Mbak Aquila punya simpanan, gak mungkin dia tak mau dijamah terus. Ah, aku ini bicara apa sih. Mungkin p
ang. Aku duduk tepat bersebelahan dengan perempuan itu, mobil itu melaju dengan sangat tinggi, aku benar-benar takut. Mel
auh-jauh nanti
embuat tubuh seksi ini terpental ke
mau t
Takut rasanya meliha
kukan semalaman d
ng bergemuruh hebat. Bibir ini rasanya k
, jawab
ahu kejadian semalam dan semakin murka. Bagaimana kalau dia membuangku di s