"Menjanda lagi, menjanda lagi. Mau berapa kali kamu menikah Aah? Bapak sudah lelah menjadi walimu. Tujuh kali menikah, tujuh kali pula kamu bercerai." Sarboah janda tujuh kali yang memiliki hasrat berlebih. Dia tidak bisa mengendalikan syahwatnya. Sedangkan Adrian pria Impoten yang ingin sembuh dari penyakitnya. Mereka dipertemukan oleh garis takdir. Dan peristiwa yang tak terduga membuat mereka terpaksa harus menikah. Bagaimana bahtera rumah tangga yang dijalani Sarboah dan Adrian?
"Tidak mungkin, kamu tidak bercinta dengan pria itu, Sarboah!"
"Mas, tidak percaya padaku? Dia hanya memintaku berkencan dan makan malam. Percayalah!"
"Halah, wanita seperti dirimu, tidak bisa dipercaya! Pantas saja, semua pria meninggalkanmu. Ck! Kamu memang perempuan yang tidak cukup dengan satu pria. Kita bercerai saja!"
Aku hanya pasrah, ketika Mas Dewo menarik tanganku dan masuk ke dalam rumah orang tuaku yang berada di samping rumah. Dia mendorong tubuh seksi ini, hingga tersungkur di lantai tepat di hadapan ibu bapak yang sedang menonton televisi.
"Ada apa ini, kenapa kasar sekali?" Ibu membangunkanku. Mas Dewo membuang wajah ke samping.
"Nak Dewo, ada apa? Coba ceritakan pada bapak." Kali ini bapakku yang bicara. Dia beranjak dari duduk dan menghampiri Mas Dewo.
"Hari ini aku resmi menceraikan dia!" Mas Dewo mengacungkan jari telunjuk, tepat mengenai hidungku yang mancung.
"Lho, kenapa? Dipikir dulu, Nak. Jangan grasak-grusuk," ucap Bapak menengahi.
"Aku sudah tidak bisa mempertahankan rumah tanggaku, Pak! Sarboah telah selingkuh dan sekarang dia baru balik berkencan. Semalaman dia ngapain aja coba, Pak? Aku tidak masalah, asal dia jujur tapi apa? Dia tetap mengaku tidak melakukan apapun. Mana mungkin semalaman dengan pria lain, tidak berbuat mesum!"
Sakit rasanya hatiku mendengar ucapan Mas Dewo. Mudah sekali dia berkata seperti itu, di depan orang tuaku. Padahal, semua tidak sepenuhnya salahku.
Aku melihat wajah bapak tampak memerah, aku merasa dia sedang marah. Matanya membola sempurna seakan-akan siap memakanku hidup-hidup.
"Sarboah, benar begitu?"
"Pak, Aah bisa jelaskan."
"Jawab!" teriak Bapak dan aku mengangguk mengiyakan tuduhan Mas Dewo.
Plaaaak!
Wajahku ditampar olehnya, hingga menoleh ke samping. Sakit, perih dan ini kali pertama bapak berbuat kasar padaku. Aku ingin memeluk ibu, tetapi wanita itu pun melepas pegangan tangannya di bahuku dan pergi menjauh seraya berucap, "Kamu membuat kami malu!"
"Padahal aku bisa menerima status dia dengan lapang, aku bahkan mengabaikan gunjingan orang-orang yang berkata miring tentangnya, tetapi kini aku buktikan sendiri. Bahwa dia tidak setia, jadi benar kau memang tidak pernah cukup dengan satu pria."
"Cukup, Mas!"
"Sarboah!" marah bapak saat aku menyela Mas Dewo.
"Ya, memang benar yang dikatakan mereka aku kelebihan libido tapi aku tidak seburuk itu!"
"Sudahlah, Sarboah. Nyatanya kamu bermalam dan bercinta dengan pria itu, kan!?" tuduhnya.
Aku tidak ingin menjawab, percuma saja karena sekarang aku benar-benar telah disudutkan. Aku hanya bisa pasrah saat Mas Dewo mengikrarkan perceraian padaku. Bapak memegangi dadanya, mungkin jantungnya kumat, aku meraih tangan bapak untuk membantunya duduk, tetapi pria itu menepis tanganku dan berkata dengan nada membentak, "Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang kotor!"
Sesak rasanya saat bapak mengatakan itu padaku. Kurasa kakiku lemas bagai jeli, berangsur tubuh ini merosot ke bawah, terduduk lemah di lantai. Tidak ada lagi tumpuan hidup tempat aku bersandar.
"Sarboah, bapak sudah lelah menjadi wali-mu, tujuh kali kamu menikah, tujuh kali pula bercerai! Sampai kapan kamu akan melempar bapak dengan kotoran!"
Aku hanya diam, meskipun ingin aku mengelak bahwa tak pernah sekalipun aku melempar kotoran padanya, karena tidak kuat dengan baunya. Sungguh.
"Pergilah!" usir bapak dengan mengacungkan jari ke udara. "Kau bukan anakku lagi."
Runtuh sudah pertahananku, hilang sudah harapku, kini pria yang selalu aku banggakan. Mendukung dalam setiap keputusan, sekarang karena Mas Dewo dia menjadi murka. Aku bisa apa? Hanya duduk menunduk di lantai dengan tubuh lemas bagai tanpa tulang.
"Sarboah, pergi!" teriak Bapak.
"Pak, sabar," ucap ibuku.
Aku mendongak menatap kedua orang tuaku dengan mata yang basah. Tidak peduli dengan semua tudingan Mas Dewo, tetapi aku hanya ingin satu, bapak dan ibu percaya dan mau mendengarkan penjelasanku. Aku kembali membuka bibirku yang bergetar, menjelaskan yang sebenarnya bukan mencari pembenaran.
"Bapak ini tidak seperti yang kalian bayangkan, aku ...."
"Bapak tidak ingin melihat wajahmu lagi, kau benar-benar membuat kami malu. Pergi!" Bapakku mengusir dengan memegangi dada.
Segera aku berlari kembali ke rumah dan masuk ke dalam kamar. Dan, betapa terkejutnya saat melihat Mas Dewo sedang memasukkan baju ke dalam koper hitam. Aku berusaha menahan Mas Dewo dengan menarik kopernya. Tidak bisa kubiarkan dia pergi, karena masih sangat mencintai Mas Dewo.
"Jangan sentuh milikku, kau sudah bukan istriku lagi!"
Sungguh aku tidak menyentuh miliknya, hanya menyentuh koper saja. Aku menghampiri Mas Dewo dan menarik tangannya, ingin membicarakan kesepakatan yang terjadi diantara kita.
"Mas, harusnya tidak seperti ini, aku mohon jangan bercerai. Aku malu, Mas, malu, tujuh kali aku menjanda apa kata orang-orang di kampung ini?" mohonku.
"Tidak, aku gak mau!" Mas Dewo menepis tanganku. Menarik koper dan berlalu. Aku membuntuti Mas Dewo dan bertanya.
"Apakah pria itu mentransfer sejumlah uang yang dijanjikan padamu, Mas?" tanyaku. Mas Dewo diam sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan intonasi nada yang tinggi.
"Tidak ada uang yang masuk ke rekening-ku, itu menandakan kau melakukan itu atas dasar suka sama suka!"
"Tapi dia bilang padaku ...."
"Sudahlah, Sarboah! Jangan banyak alasan, aku sudah tidak sudi menikah dengan perempuan yang tidak setia!" tukas Mas Dewo.
Mas Dewo menutup pintu dengan keras, sehingga kusennya bergetar. Aku menghembuskan napas kasar, duduk di lantai dengan menyandarkan kepala di dinding, memejamkan mata, dan tersenyum getir.
"Cerai lagi dan lagi, kini resmi sudah aku menjadi janda tujuh kali."
Aku membayangkan, kejadian dua hari lalu. Pertemuan dengan sosok pria asing dari Jakarta. Dia mendekatiku yang kala itu sedang berjualan pernak-pernik di tepi pantai. Tanpa malu ia mengajak berkencan. Tentunya, aku menolak dan mengatakan sudah menikah. Ia menawarkan akan memberi banyak uang, asal mau berkencan semalam. Aku marah, karena ini bagai pelecehan. Dia tetap memaksa dan tentu kutolak dengan tegas, kukatakan padanya bahwa aku sangat mencintai suami. Namun pria itu tersenyum sinis dan berkata padaku.
"Uang selalu berada di atas cinta." Dia pergi dengan menyimpan kartu nama di atas mejaku.
"Aku akan memberimu uang dua ratus juta, asal kau mau berkencan!" ucapnya sebelum berlalu kala itu.
Tanpa kuduga, ada Mas Dewo berdiri di sampingku, menyadari keberadaan dia saat dia berdehem. Dia pun bertanya tentang tujuan kedatangan pria itu, karena yang didengar hanya nominal uang yang disebut pria asing itu, aku menceritakan semua tawarannya. Aku rasa Mas Dewo akan marah tetapi tidak. Dia justru meminta aku menerima tawaran pria asing dan uang yang dijanjikan akan digunakan untuk membuat toko kelontong. Aku menolak tawaran itu, aku berpikir itu sama dengan menjual diri. Namun, dia yang bersikukuh memintaku menerima tawaran untuk berkencan, hingga aku mau. Nyatanya sekarang, aku seperti orang yang dijebak oleh suamiku sendiri.
Tiga bulan berlalu aku berada dalam penyesalan, begitupun dengan gunjingan orang-orang yang memekakan telinga. Aku banyak mengurung diri di kamar, beruntung ada Turinah-sahabat yang setia membawakan makanan. Namun hari ini dia datang dengan membawa kabar duka. Turinah mengatakan bahwa Mas Dewo akan menikah lagi dengan pesta yang fantastis. Mendengar pesta yang mewah, tentu aku teringat dengan jumlah uang yang dijanjikan pria itu. Mungkinkah, Mas Dewo bohong? Aku mulai menerka-nerka, karena jika bukan uang dari pria itu, dari mana Mas Dewo mendapatkan uang, mengingat dia hanya seorang buruh tani.
"Ah, ko melamun? Masih belom bisa move on, ya?"
Bingung harus menjawab pertanyaan Turinah, dibilang belum bisa move on, itu benar. Hanya Mas Dewo yang bisa mengimbangi hasratku yang berlebih. Namun, bukan hanya itu yang mengisi pikiran. Aku harus memastikan sekali lagi, apakah pria itu benar-benar berbohong ataukah Mas Dewo yang mencari alasan dan menjebakku? Semua membuat aku pusing.
"Ah!" Tukinem kembali memanggil. "Mau datang, ndak?"
"Menurutmu?"
"Kalau ndak datang, aku yakin kau dikira gagal move on!"
Esok hari, aku memutuskan datang ke pesta. Dan, aku menatap tidak percaya, pesta pernikahan Mas Dewo begitu mewah. Mungkin ini pesta termewah yang disuguhkan di kampung sukun ini. Dia berdiri di pelaminan dengan perempuan yang tidak kukenal. Aku pun bertanya pada Turinah dan dia mengatakan bahwa perempuan itu berasal dari kota Jakarta. Tentu aku shock berat, kenapa tiba-tiba dua orang yang berasal dari kota yang sama hadir di antara pernikahan kami.
Tidak membuang waktu aku berjalan menuju pelaminan, menarik tangan Mas Dewo menjauh dari istrinya.
"Darimana kamu dapatkan uang untuk mengadakan pesta semeriah ini, Mas? Ini uang dari pria itu, kan? Jawab!" desak-ku.
"Aah, hubungan kita sudah berakhir, aku mohon jangan menggodaku. Aku sudah tidak bisa tidur denganmu," jawab Mas Dewo dengan suara yang keras membuat semua tamu menoleh ke arahku dengan tatapan seakan meremehkan.
"Ih, dasar perempuan gatel! Gak bisa move on, makanya jangan selingkuh!"
"Hati-hati, Buk. Nanti suami kita digoda olehnya."
Ingin aku menimpali ucapan para tamu itu, tetapi Turinah menarik tanganku menjauh dari kerumunan.
Shintia masih berusaha menata hidup setelah berpisah dari sang kekasih. Selagi bersusah payah melupakan Arya, pria itu justru muncul sebagai CEO di tempatnya bekerja. Rindu yang meluap-luap tidak terelakkan, rasa cinta yang berusaha dikubur malah bangkit lagi. Sayangnya, Arya tidak merasakan hal yang sama. Pria itu membenci Shintia, bahkan tidak ragu memaki untuk membalas sakit hatinya. Kesalahpahaman di masa lalu masih belum terselesaikan, lalu muncul skandal Shintia bersama Felix yang makin membuat Arya makin berang dan bersikap kejam pada sang mantan kekasih. Mampukah Shintia memperbaiki hubungannya dengan Arya? Akankah pria itu berhenti membencinya setelah tahu semua alasan di balik perpisahan tragis mereka dua tahun lalu?
"Sekarang kau bisa bahagia setelah dia pergi, Halilintar!" "Demi Tuhan, bukan ini yang kuinginkan!" Penderitaan tidak pernah surut menyelimuti Rubby. Siksaan ibu tiri selalu memberikan luka pada tubuh. Kehadiran Rain—sahabat Rubby, menguatkan dirinya. Rain menjanjikan cinta yang tulus. Ketika bunga cinta mulai tumbuh di hati Rubby untuk Rain. Tiba-tiba Rubby dijodohkan dengan Halilintar. Dia tidak tahu, Halilintar memiliki niat buruk padanya. Namun pesona Halilintar, menggetarkan hati Rubby. Siapakah yang akan Rubby pilih untuk menemani sisa hidupnya?
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Irfan pernah berkata Amira tak akan berarti tanpa dirinya. Kini, kenyataan justru berbalik-Amira bersinar di puncak kesuksesan, sementara Irfan hanya bisa menatap penuh penyesalan. Ironisnya, pria yang pernah meremehkannya itu kini datang membawa sejuta rayuan. Apakah Amira cukup bodoh untuk menyerahkan hatinya lagi? Atau dia akan membiarkan mantan suaminya terus tenggelam dalam penyesalan? Ikuti kisah penuh emosi dan kebangkitan Amira dalam Bersinar Setelah Menjanda.
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."