ana lelaki itu menarik koper yang berisi pakaian keduanya. Rencana hanya meng
i hotel. Takut membuat mertuanya itu kecewa yang berimbas kepada
an iku
h dan Mona mulai mengikuti pegawai hotel untuk mengarahkan mereka ke kamar me
yang berada di hotel ini bisa anda nikmati," uja
dengan berbagai fasilitas yang bisa memanjakan mereka. Tirai dibuka ol
gkan." Pegawai hotel pamit u
Sebelum meninggalkan rumah, ia telah berkemas di kamar sekaligus membersihk
uru-buru pada hari pernikahannya. Namun setelah berkemas dan sadar a
uk ke kamarnya, bahkan sekadar untuk membersihkan. Tidak pula ibunya, ka
a tidak ingin berprasangka, tetapi mengapa sudut hati terdalamnya mengatakan bahwa
gga tidak sempat makan." Galih berujar sambil membalik
on
r akan lamun
perlu menduganya, Galih tahu bahwa i
adi Mas Galih
nak. "Aku mau keluar menc
eski wanita itu masih merasa lelah setelah berkemas, lalu melanjutkan perjal
ayo kita
tempati memiliki restoran yang telah terkenal di penjuru Kota Tembagau. Keduanya langsung men
disantapnya, berbicara dengan pelayan restoran
tidak masalah," jawab Mona mendengar bagaimana
ngkat. "Baiklah, ka
n kembali mengalun antara Mona dan Galih. Seolah suara musik
Angga kepada Galih. Namun tampak G
setelah kita pindah. Segala jenis perabot rumah sud
a bahwa lelaki di hadapannya itu berasal dari keluarga berada yang m
h mendengar sebelumnya bahwa Galih menghabiskan masa kecilnya di Jakarta yan
"Bahkan jika aku menolak
paksa tinggal di kota ini, sekaligus terpaksa men
tidak akan kabur," ujar Galih me
na mata Galih seolah tak ada kata bercanda
upastikan membawamu juga," lanjut G
nya. Tidak ada alasan baginya untuk meninggalkan
♡
nya Galih melihat Mona telah sele
i masih siang. Pasti
makai riasan yan mencolok. Namun Galih hampir setiap malam
ah membuatnya seperti wanita yang anti dengan sinar matahari
mar untuk istirahat sambil menyetel pendingin ruangan ke titik yang paling rendah." Ia
antis, tetapi paling tidak dirinya ingin memahami lelaki itu lebih dekat. Begitupula harapnya pad
k sekadar rebahan dengan perut yang kenyang. Namun pada kenyataannya, ekor matanya melirik bagai
i kau akan puas tinggal di kamar," komen
h tidak ada dinding apapun yang mengelilingi, kecuali pagar pembatas. Langit cerah dengan awan bera
gi dengan mobil bahkan tidak membutuhkan waktu lama," ujar Galih mengu
nggalkan gemerlap Kota Jakarta untuk tinggal di kota kecil seperti Tembagau. Padahal bahkan jika me
i masa rehabilitasi. Lalu bertemu ayahmu dan menikahimu. Daya tarik?" Ia mendengkus pelan. "Anggap saja, karena kota ini memiliki s
ra mercusuar yang berada di atas sebuah tebing menghadap ke laut. Ingatannya
rcusuar itu?" tanya Gali
kan kepalanya. "Belum, seseorang ... telah meng
bahwa orang itu adalah mantan suami Mona, yaitu Angga. Apa lagi
g samar. Galih mulai mengajak Mona kembali ke kamar mereka. Waktu
berita olahraga langsung menarik perhatiannya. Ia menyilangkan tangan di belakang kep
setelah dari rooftop tadi. Meski cukup menikmati suasana di atas. Ha
udah s
pria itu telah bangkit dari tempat tidur bahkan telah membuka bajunya.
. Ia sudah beberapa kali melihat penampilan Galih sep
menuju koper untuk mengambil dan memakai piyama yang dibaw
i Galih melihat acara televisi yang ada. Ternyata siaran di hotel tersebut tidak cukup ba
engabadikan momen tersebut, sebelum ken
dah di atas mercusuar i
rcanda? Besokkan
agaimana jika aku s
na jika Mas Ang
gi, satu janji Angga yang tak akan pernah dilaku
Galih yang berdiri di belakangnya. Memandangnya lekat seolah
seharusnya kau menyetujui usulan ibu," ujar Galih
lih yang mengambil surat
njutkan gerakannya untuk memakainya. Ia menoleh mendapati wanita itu tel
emukannya," jawab jujur Ga
gannya. "Kembalikan padaku. Aku baru seka
ngadah, lalu tersenyum tipis. "Jika kau membacanya ke
Gal
ee
buat Mona mendekat padanya, sebelum membantin
alah masa lalumu," kata Galih telah menindih t
as perkataan pria itu serta mencoba bangkit, namun tubuhnya malah melemah mana kala Galih semakin
tu hanya semakin mengepalkan tangannya, sebelum jemari
♡