tempat penemu cermin tersebut. Dengan penuh keberanian, Maya memasuki rumah tua yang terbengka
yergapnya. Ruangan-ruangan dalam rumah itu gelap dan tertutup debu. Maya merasa seolah-ol
. Ruangan itu dipenuhi dengan cermin-cermin yang berjejer di dinding. Setiap sudut ruang
-cermin tersebut adalah pintu ke dunia gaib yang harus dia jelajahi. Dengan hati-hati, May
gah ruangan. Jurnal tersebut tampak tua dan terawat dengan baik. Maya merasa bahwa jurna
t ternyata milik penemu cermin angker tersebut. Di dalamnya terdapat catatan-catatan tentang pengalaman
lami pengalaman yang serupa dengan yang dialaminya sendiri. Mereka melihat bayangan-bayangan misterius, me
sebut. Penemu cermin itu percaya bahwa cermin itu merupakan pintu gerbang antara dunia manusia dan dunia gaib. Dia mencatat bahwa cermin
uatan supranatural yang tidak dapat diabaikan. Dia merasa bahwa dia harus mencari cara
elajarinya lebih lanjut. Dia menyadari bahwa jurnal ini adalah kunci untuk memahami ke
ap misteri cermin angker yang telah menguasai hidupnya. Dengan jurnal penemu cermin sebagai panduan, Maya berharap da