gelengkan kepalanya. Dia ingin mengelak membela dirinya teta
ya saat Sintia akan melewati bangku Fiona agar S
menyebut namanya Sitong? Astaga, nama macam
engar perkataan Fiona, tanp
ah dengar, Fion
intia memilih untuk pergi dari hadapan ke
Lihat ini, baju seragamku kotor dan baju ini dibuat khusus dari Itali
seragammu, apa kamu membawa
uk ke sekolah baru, tapi kau sudah mengotori bajuku!" Fiona mende
us berbuat apa. Tatapan sinis dari M
enar ceroboh. Kamu harus bertan
ekarang juga," Sintia berus
kolah, dan di sini tidak ada mesin cu
ndi. Aku punya tisu basah di tas," Sintia men
yetujui, "Baiklah, tapi jika tidak bisa bers
t. Mereka berempat seg
memberikannya pada Sintia. Sehingga hanya menyisa
air matanya jatuh tanpa disadari. Perlahan, dia
ragam Fiona tidak sepenuhnya bisa hilang. Dengan tangan gemetar, dia keluar dari kamar mandi dan
epenuhnya," kata Sintia pelan, suaranya
kita tukar saja. Kamu pakai seragam
tapi itu tidak adil. Aku a
"Jika kamu tidak mau, aku bisa pastikan
gan tangan gemetar, dia mulai membuka se
ketiakmu bau?
s tertawa terbahak-bahak
t terhina, tanpa berbicara sepatah katapun. Dia berus
jalan menjauh, merasakan tatapan d
mengenakan seragam
ling bertukar pandang. Maya memberikan tatapan penuh makna kepada Adel, menunjukk
Maya kepada Adel denga
nggantikan Fianka. Sudah lama kita tidak menemukan se
a kenakan, mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar. "Apa yan
ya semua yang diperlukan untuk bergabung denga
di, kalian memiliki geng, dan ingin aku bergabu
n teman yang setia, kekuatan. Tidak ada yang akan berani mengganggumu. Dan
aran itu. "Baiklah, aku tertarik. Apa yan
ru saja menunjukkan keberanian dan sikap yang kita cari. M
kalian, tapi apa artinya FAM?" Fiona terl
kan sekolah ini! Dan nama FAM adalah singkatan nama depan kita bertiga, Fianka, Adel, dan Maya, tetapi sekarang nama Fianka
ratan, Fiona?
gkul kedua temannya itu dan kel
n kehadiran Fiona, mereka merasa geng mereka ak
**
buah mal besar di pusat kota. Mereka bertiga menuju pintu masuk utama dengan l
kan mentraktir kalian sebagai perayaan bergabungnya aku den
ucap Adel dan Maya bersamaan d
ngan Adel dan Maya, menuju k
ori. Suasana penuh tawa dan kebahagiaan terasa di antara mereka. Setelah berbelan
ak sengaja menabrak seorang pria yang sedang berjalan dari arah
a, sedikit kesal tapi
barang Fiona. "Tidak apa-apa," katanya
dengan mata yang tajam. Dia mengenakan seragam sekolah yang sama dengan mer
dan Adel dengan penasara
ketua OSIS di sekolah kita dan dia mantan kekasih Fianka. Seme
mata berbinar. "Menarik," gumamnya pelan, ters
*
Stefanus Thene dengan beberapa belanjaannya. Tat
seperti seorang ayah yang sedang menunggu ked
mu," jawab Fiona sambil menun
n, melihat beberapa pembantu
ku harus memanjakan suamiku terlebih dahulu," ucap Fiona d