ndangannya, tak mau sama sekali melihat ke arah Oliver. Yang dia rasakan seakan telah dit
nghubungi sekretarisku." Shania mengalihkan pandangannya, menatap Sadie. "Sadie tolong kau ambilkan brosu
rgi dari tempat itu, bersama dengan
n satu sama lain. Jika Oliver menatap Nicole dengan tatapan penuh arti, lain ha
kan tempat itu, namun Oliver menahan lengan Nico
kasar tangan Oliver, y
meminta kita berkeliling tempat ini. Bersikaplah profes
t mata yang hampir meneteskan air mata. "Alright,
lanan basah akibat terkena air hujan. Heels Nicole terpeleset dan nyaris tersungkur. Refleks, Oliver menangka
ak lagi berguling, tubuh wanita itu tepat berhenti di atas tubuh Oliver. Tampak keduanya masih bergeming. Posisi me
k lepas menatap manik mata cokelat gelap Oliver. Tatapan mereka seaka
tak bergerak. Tangan kokoh Oliver masih melingkar di pinggang Nicole. Pun tatapa
tiba-tiba terd
retarisnya, terkejut melihat Nicole dan Oliver di tanah. Terleb
Oliver. Akan tetapi posisi Nicole sedikit kesulitan untuk bangkit berdiri. Detik itu juga, Oliver bangkit berdiri s
dikit kotor akibat terkena tanah. Dia berusaha untuk tenang dan memasang wajah d
or? Cuaca yang tidak bagus seperti sekarang tidak cocok untuk mengadakan pesta outdoor. Lihat
. "Kau saja jalan tidak hati-hati. Kenapa juga kau memakai hee
rinya. Entah kenapa kali ini Nicole seakan sangat membenci Shania. Na
melihat noda dress Nicole. Dress yang dipakai Nicole berwarna putih.
an di sini licin. Aku tidak mungkin masih memakai
egera pamit undur dir
al jepit yang sudah dia bawa untuk Nicole. Pun Nicole mengganti he
Oliver hanya diam tak banyak bicara. Namun, meski tak ban
outdoor, carilah musim yang cuacanya bag
han?" Shania membalas tatapan dingin Nicole. Perkataan
saja. Otakmu itu ternyata memang benar-benar dangkal. Aku memintamu untuk berpikir ulang
hinaan dari Nicole. Dia hendak menjawab, n
s. Kita tidak mungkin menikah dengan konsep pernikahan ou
dikatakan Oliver dan kakak tirinya benar. Cuaca sedang tidak bagus. Tidak m
lagi konsep pernikahan," jawab
s. "Aku tidak memiliki waktu
ion, Nicole? Dad menanyakanmu,"
kan segera mengunjunginy
u sudah memiliki
tatapan yang berbeda. Tatapan yang seolah menunjukkan bahwa
ia. "Tidak ada alasan untuk aku membuka kehidupan pribadiku
g asisten. Tampak tatapan mata Oliver terus menatap punggung Nicole yang mulai lenyap
tidak memiliki hubungan darah denganku, aku malas sekali b
ifat Nicole. Sosok gadis yang pendiam dan tak banyak bicara berubah menjadi wanita arogan dan
di adik tiri Nicole, Shania?" tanyanya ingin tahu. S
eninggal, ayah Nicole menikah dengan ibuku. Usiaku dan Nicole hanya berbeda satu tahun. Aku sudah ada sebe
London saja sulit sekali. Dia selalu beralasan agar tidak kembali ke London. Sekarang, kalau kau bisa melihatnya ke London semua
olah menengah atas, Oliver memutuskan untuk ke Boston melanjutkan kuliah dan meninggalkan
Harusnya pria itu tak peduli, tapi entah kenapa hatinya se
ah, Sayang. Jangan lagi membahas kakak tiriku yang menyebalkan itu. Aku malas membahas tentangnya. Lagi pula hidupny
lkan tempat itu. Namun, tak bisa tertutupi wajah Oliver begitu menunjukkan