engingat dirinya kembali bertemu dengan Oliver. Sembilan tahun Nicole pergi menjauh dari London, tapi kenapa dirinya
ya. Selama ini, Nicole memang sudah benar-benar meninggalkan kehidupannya di L
engan Oliver, tapi apa mungkin? Posisi Oliver saat ini adalah calon suami Shania. Dia ingin sekali kembali ke Swiss, dan
p rapat. Ayahnya tak pernah tahu, karena selama ini ayahnya sibuk memikirkan istr
nya. Selama ini wanita itu selalu berusaha di depan semua orang bahwa dir
bayang-bayang gelap di masa lalunya, tidaklah mudah. Hingga detik ini, N
ruhan kerap terngiang di benak Nicole. Semua bagaikan seribu jarum ya
eraya menatap cermin-wajahnya kini memerah dan mata pun sembab. Sepasang iris mata si
Nicole dengan penuh kebencian. Wanita itu meneguhkan
a itu menatap ke layar tertera nomor Sadie di sana. Dia menyeka air matanya. Ini bukan waktunya
ab Nicole dingin kala
ada hal yang ingin saya sampaikan pada An
"Katakan, apa yang ingi
ungi saya. Beliau bilang besok sore ini beliau me
us besok
meminta Anda mengan
g venue yang diinginkan Shania.
a Anda ingin
pekerjaan yang lain. Akhir tahun ini cukup b
ertinya sedang mu
memiliki harapan menikah dan memiliki anak. Sayangnya,
Tapi bukankah setiap kehidupan mem
kit perselingkuhan d
cole menyinggung tentang 'Pers
lu. Aku ingin
. Selamat b
le kembali meletakan pon
nyesakannya, namun Nicole berjanji akan menyelesaikan pekerjaannya di London dengan baik. Se
*
n mundur. Semua akan rumit jika Nicole bersikeras untuk mundur. Ingin sekali dia meminta salah satu karyawannya untuk
Shania untuk melihat-lihat wedding venue. Entah Shania membawa Oliver atau tidak, dia meman
dengan kepala yang sedikit mendongak ke atas. Dan di kala Nicole baru saja ti
icole Tristan?" ujar salah s
guk. "Ya, aku
n Nicole untuk masuk ke dalam ballroom yang telah dipesan oleh
ta itu melihat Oliver Maxton berdiri sendiri tak jauh darinya. Raut wajah Nicole
n sudah datang," ucap sta
boleh pergi. Aku akan berkelil
na." Staff hotel itu pamit undur di
h staff hotel pergi, tapi Oliver sud
menepis kasar
ia memiliki meeting mendadak. Dia harus menggantikan
berdua di sini?" seru Nicol
rti yang kau lihat. Hanya kita berdua di
ra menghubungi nomor Shania. Nicole butuh penjelasan langsung dari adik tirinya itu.
!' uampat Nico
dingin. "Aku tidak akan lama di sini
menelusuri ballroom hotel yang besar dan megah itu. Sebelumnya, O
ng akan kau undang nanti
, ayahku dan kakekku memiliki banyak rekan bis
ng kau dan Sha
nuhnya padamu. Kau pa
cukup. Tapi kalau kapasitas lebih dari 5.00
ba saja Oliver menanyakan ini pada Nicole. Pr
r. "Aku pindah ke mana pun adalah hakku. Jangan me
ena kejadian dulu?" Olive
a maksudmu? Sebaiknya kita tidak membicara
eketika Nicole terperanjat terkejut kala lampu mati. Dia langs
Nicole bergetar melihat dirinya berada tempat gelap gulita.
n berusaha menenangkan Nicole. Tapi sayang, Nicole tetap m
nyar lagi lampu akan menyala." Oliver kini mem
meluknya tapi tetap wanita itu ketakutan. Detik itu juga, Oliver mena
Nicole. Bibir Oliver memagut bibir Nicole atas dan bawah bergantian
ir Oliver, namun pria itu tidak membiarkannya. Hingga