elakukan aktivitas berat. Sesekali, Nicole meringis merasakan titik sensitive-nya begitu perih dan
berada di sebuah kamar asing yang tak pernah dikenalinya. Raut wajah Nicole menegang p
elai benang pun. Nicole melihat ke samping-menatap di sampingnya sudah kosong. Tak
ndatangi pesta, dan Oliver menghampirinya. Nicole meremas-remas rambutnya. I
ingin menangis sekeras mungkin, tapi tak mungkin dia menangis dan
nya yang tergeletak sembarangan di lantai. Dengan menahan rasa perih da
i-laki yang nampak tengah membicarakan sesuatu hal yang sangat penting. Mata
untuk melangkah menuju ke arah sana. Akhirnya, dia memutuskan untuk me
hasil meniduri Nicole Tristan?" u
akin kau melihatku membawa Nic
pemenangnya, jika kau menunjukan bukti video kau meniduri Nicole,
edua temannya itu. "Kalian bisa melihat sendiri. Aku bukanlah pemb
at seringai di wajah Carlos dan Matthew terlukis melihat video di mana Oliver meniduri Nicole. Tu
ak puas kala Oliver berhasil memenangkan permainan. Ya, merek
ri Nicole Tristan." Carlos dan Matthew t
eras menyentuh pipinya. Semua percakapan Oliver dengan kedua temannya telah Nicole dengar. Hati Nicole bagai
u sedikit kikuk, karena terpergok oleh Nicole. Sedangkan Oliver hanya
adaku?! Kenapa?" teria
nnya dengan kekasihmu. Jangan terlalu dianggap serius." Matthew berkata denga
rah penuh amarah kebencian. "Di mana hati kalian, menjadik
, "Relaks, Nicole. Tidak perlu berlebihan. Permainanmu dengan Oliver cukup memuaskan. Suara desahanmu mer
ole memukul leng
w tertawa melihat
urusnya," ucap Oliver di
dan berkata bersamaan. "Baiklah, kami pergi dulu. Besok hadiahmu akan kami
kunjung reda. Dia mendekat, dan menatap Oliver penuh kebencian. "Kau
a kesenangan malam ini." Oliver mendekat
ak
a semakin mendera mendengar apa yang Oliver katakan padanya. Kila
ngin Nicole. "Berani sekali kau menamparku
liver! Di mana hati nuranimu?! Kau tega menjadikan kehormata
naif, aku tahu kamu menikmati sentuhanku,
mu tidak akan pernah tahu, bagaimana hancurnya ketika dijadikan sebuah perm
puh. Rasa sakit sangat jelas terpancar dari mata gadis itu. Tatapan Nico
detik ini, aku tidak akan pernah mau lagi melihatmu apalagi meny
is itu terdengar begitu menderita. Sorot mata Oliver terus menatap dalam dan dingin Nicole y
tahun b
memori buruk akan masa lalu, muncul di pikirannya di kala wanita itu melihat hamparan kota London. Memo
cross. Namun, tiba-tiba di saat lampu hijau, sosok pria tak asing berada
pikirannya. Wanita cantik itu yakin bahwa apa yang dia lihat adalah salah. Di