amar mandi juga!" Mama berteriak dengan
an. Terasa panas dan sepertinya telingaku sudah merah. Aku tidak suka dije
ku dengan tatapan marah. Ia berkacak pinggang
main. Bukankah Mama sudah membayar mainan i
uat mama kembali menjewer t
, Ma. Sak
mudian menghentakkan pantatny
ucap mama dengan ketus. Aku menc
erti itu! Nanti bisa-bisa kau akan dikutuknya
e arah lain. Aku masih tidak mau m
akan, maka kamu akan menerima rentetan akibatnya. Kamu akan jatuh cinta deng
buatku tertawa
kit karena banyak tertawa hari ini. Sepertinya hari ini aku
dengan segala suntikan yang tidak kusukai. Tapi bathinku merasa senang
ang dibeli dengan harga fantastis? Apakah semua orang kaya aka
ibuku datar dan menatapku dengan pandangan dinginnya. Aku
sangat sakit. Mama pergilah.
rah, ia bangkit berdiri
alasannya, Aku masih ingin bermain-main dengan
ali. Biarlah, yang penting dia suda
ampu!" seruku saat dia
Dengan segera aku menghidupkan layar tv
a lagi sosok gadis barbar itu. "Eh,
ku dengan cepat. M
yar. Gadis itu berbaring di lantai yang din
dak dingin lantai itu
dak akan seru lagi permainan ini bila dia saki
benakku, "Kamu akan jatuh cinta
rutuku dengan kesal kemudi
sar di ranjang yang besar ini,
tadi? Sekarang tidur di lantai. I
nghidupkan layar tv, menca
k tubuhnya sendiri. Aku terdiam, ma
ri ada selimut!" Baru saja aku bergumam. Sudah
hirnya, dengan terpaksa aku keluar dari kamar. Mem
kanan layaknya pencuri yang sedang melakukan aksi pencurian. Berjalan dengan be
hat, aku membuka pintu kamarku de
kl
melangkah pelan dan menutup pintu tanpa suara. Aku berdiri
idak akan bangun!" gumamku
ngan pelan. Membaringkannya dengan lem
ucapku denga
Gadis itu mencengkra
mengigau. Bisa kulihat dirinya yang ketakuta
adis itu tidak akan memeriksa apakah boneka atau mayat yang ti
rikku dan mendorongku hingga masuk dalam pelukannya. T
u melenguh dan me
itu. Tapi, gadis bodoh ini malah memelukku dengan erat. Tidur dalam pelukank
dalam hati. "Bonekaku berada di bela
nggeser boneka itu supaya ada
sementara aku tidak bisa bergerak. Tubuh mungil
lu banyak, maka gadis b
erasa jijik karena aku bukan tipe pria
aru saja mengalami kecelakaan juga sedang kel
menggesernya setelah satu jam," ucapku
asa gadis ini sangat nyaman berada dal
antungku yang tidak menentu. Nafasku mulai sesak aki
terpaut hampir sepuluh tahun!
l bagiku untuk ikut menikmati tubuhnya." Ta
nceng seperti ini? Ahh, sepertinya aku butuh istirahat!" gu
memburu, aku dudu
mendengkus. Sebelum melangkah, aku menoleh dan terkejut setengah mati. Dalam
gh
enelan ludahku dengan kasar,