pukul empat. Par
karena sudah waktunya pula
ngambil motor
mesin motor, ia mem
membentuk rambutnya menye
Syah
ulang!" Seoran
t Hadi berjingkat
Nanti dulu. Mau
ernama Fairuz itu
ke rumah nemuin anak istr
ebih enak. G
angannya di depan
ami takut ist
Kita sebagai laki
di luar. Bagaima
Tahu betul apa yang
ggak usahlah. Aku mau p
k pulang-pulang," tol
sana kau ke k
tu pertanda Hadi sudah me
dari parkiran, Hadi
warung yang terletak di
menjadi t
engan baju merah de
ukan rok span coklat di a
at di
nya datang juga,
tampak gemulai menghampiri Ha
orn
Sayang. Kan Mas
menjawil dagu perempu
merah
lihat semua orang
melihat laki-laki yang su
a seperti
kopi atau teh?"
tika keduanya
biasa,
gabung dengan pe
pa yang ada di sa
iba, tidak lupa b
an bern
*
otornya di pelatar
berkumandang. Sayup-sayu
m ru
ghela napas dalam
belum mandi juga. Ini nih
kucel. Mana bau lagi. B
utku dengan ca
n kencang terdengar
r saja. Daster lusuh men
gendongan istrinya
a?" tanyanya sa
rena ia tidak betah de
Bang, baru pulan
dan meraih tangan
pun menerimanya. Ke
ia menatap suaminya penu
parfum p
terkejut, dalam ha
nggal. Namun, secepat
ang kantor nempel di tan
g bertemu mereka waktu mau
a, wanginya masya Alloh.
pi baunya udah kecium, ka
asih aja ketinggalan. Ng
rfum mahal
yum mendengar uca
enapa
bis, Bang,"
ya. "Bagaimana kal
nya
suaminya terkeju
arang mahal. Coba
diam, ia memandang put
nang
ulu, ya. Magrib du
ng gendo
"Cepetan ya, Bang.
dan mengangguk. Ia mema
nd
ali, kan bedanya
anku sampai rumah. M
h. Tidak ingin i
kamar ia teringat
mana,
ncoba menenangkan R
elah mendapat jawaban
nd
a melihat baju kotor
ja, sih yang dilakukan M
Ia memegang dahiny
ing, Hadi segera me
ilang meskipun sebenarnya
ingin Mat
*
yam bumbu kecap ser
era bersiap untuk me
juga gemuk, ini yang
akan istrinya itu memang e
ann
ta juga enak, tapi
a gigit, masuk ke mu
dah selesai bel
i l
nikmati makanannya
, Dek!" teri
a lagi enak-en
ti makanannya. Bagi Had
bisa t
n masih mencoba un
rempuan dengan celana
un?" Dia Niswa,
k, "Iya, Mbak.
kan lah
yum dan berucap ti
a lepas su
ar terkejut. "Kena
hanya tersenyum, tidak
ena
atuh pada pakaian
i, T
un tersenyum.
i ma
ndi, Mbak. Mungk
gr
iswa. "Sini Rio
ni masih belum mandi." N
ndongan
k capek emang?"
g kerja dari sift pagi.
n tahu kalau kakaknya bar
gendong ini."
Niswa. "Wes. Nd
k. "Terima kasi
rumah untuk me
a yang makan sambi
kir dengan sang suami yang
positif. "Mungkin kel
" ucapny
kan ruang tengah da
nghela napas kala melihat
k di atas
ya. "Yah. Jadi ba
ak! "Bang. Kalau selesa
ar ranjangnya
tnya hadi memut
iring bekas makan,
nya yang sedang me
"Rionya an
"Iya." ucap N
emperlihatk
di dalam." Nisw
ada dua tahun. Janga
iha
ya mengangguk, lalu
Setelahnya ia memasuki
untuk i
aja keluar dari k
g. Abang istir
mu pasti juga c
tu dikit-dikit." Matun
a mau m
Bang." Hadi men
i, Hadi melir
malitas, biar ng
mbari menggilas p