img Mahkota Sang Dewi  /  Bab 2 Firasat | 3.13%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Firasat

Jumlah Kata:1966    |    Dirilis Pada: 19/09/2023

nama yang disebutkan bundanya. Dia tidak tahu, apakah perempuan pilihan bundanya adalah ya

istikharah untuk meyakinkan diri dan memohon petunjuk kepad

ntuk kamu, kalau memang perempuan itu bukan yang terbaik, nggak pa-pa, Sein. Tapi, Bunda tetap berhar

nlah keputusan yang mudah. Namun, secercah harapan muncul

ranata dan Bu Diva Winarsih.

pria itu sudah lama lupa tentang siapa

dan perempuan. Tapi, Bunda lupa namanya." Ra

iris mata bundanya. "

*

ah di pos ronda.

k. Ini mau k

lipblam. Dia menatap pantulan dirinya lagi di cermin. Sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama Yusuf karena kesibukan sang pac

dalam-dalam. Tidak tahu ada firasat apa, tetapi gadis periang itu merasa

n. Jadi, gimana, dong? Mau di-cancel ke hari lain?" Ucapan Umar di meja makan terdengar sampai ke tangga.

-cancel, aku bisa berangkat sendiri," jawa

udah lumayan besar. Jangan sendirian. Kamu minta temenin ...." Ucapan Umar m

ihat Mutia berjalan melewatinya

nghampiri pria yang duduk di meja

iarin istri Abang yang lagi hamil besar berangkat sendirian. Kamu lagi ko

y-sorry banget, nih! Aku udah ada janji sama temen," jawab Mutia d

kai boxer. Mending lepas aja kalau bajumu kayak orang telanjang." Penol

tia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganny

bang sudah min

a gadis itu pasti akan stres kalau selalu mendapatkan tekanan. Apalagi yang memb

a?" Fina tahu betul apa kesukaan adik iparnya. Kalau s

vel ... Teteh serius?" Ucapan Mutia membuat Fina terkekeh. D

tapi kamu ganti baju dul

au tiga novel. Beneran tiga novel?" kata Mutia sambil berjal

inya agar Mutia percaya dan bergegas ganti baju. Setelah mendengar

enang, cerdas sekali memenangkan hati

pasti nggak bakal mau. Anak itu harus diturutin dulu apa maunya kalau mau dibim

yang tertutup kerudung, kemudian

ikut perut Umar agar tidak sembarangan menyebutnya. Siapa tahu

ar melingkarkan tangannya di pinggang Fin

h seperti anak kecil ketika mereka berduaan seperti ini. Dia juga malu kalau tidak bis

kayak gini? Pip

un segera mengambil tas Umar di meja makan dan menyodorkannya. Dia mendoro

memang masih sangat muda. Apalagi keduanya baru saling kenal setelah menikah, jadi cukup wajar kalau Fina masi

ia sembari menekan tombol telepon pada kontak Yusuf. Tidak menunggu

Aku udah nunggu dari tadi,

Maaf banget, ya, Suf? Kayaknya, aku nggak bisa jalan hari ini. Kita ganti lain waktu ng

ada janji duluan. Tetehmu bisa kontrol s

g mendadak membatalkan janji. Harusnya tidak seperti ini. Yusuf sudah mempers

sar, aku juga khawatir kalau dia berangkat se

apkan Yusuf sebelum akhirnya memu

gi? Dari awal, Mutia memang tidak punya perasaan apa-apa pada Yusuf. Dia menerima Yusuf menjadi pacarnya karena

untuk mengganti celananya dengan celana yang lebih panjang. Bertepatan

kakak iparnya. "Apa dia mendeng

kapan berdi

tu yang malah d

arus dia katakan? Kakak iparnya sudah memergoki, dia bingung

Teh. D

mu, 'kan?" Fina berjalan ma

mbari memejamkan mata seb

abangmu tau?" kata Fina tanpa perlu menjelaskan

ilang Abang, ya? Please ...,"

ya Fina dengan ekspresi yan

tau tidak padanya yang paling penting, Mut

Fina berta

rhatikan celana pendeknya yang mau di

uma nimbun dosa aja. Segera putusin dia," kata Fina secara final. Dia kemba

erduduk sambil mengelus dadanya. "Sumpah, kalau sampai Abi sama

*

ang dari tadi berkeliling untuk

ovel, jadi sisa satu novel lag

masih bingung mau

anya, Fina lebih tertarik ke novel-novel religi, sedangkan Mutia

nya

dia punya hobi membaca yang langka dimiliki anak-anak zaman sekarang. Setidak

nggak cuma fokus ke konflik romantis, tapi juga soal psikis." Mutia mengatakan itu sambil menunjukkan sampul kedua b

eh boleh pinjem?

semangat. "Nanti kita re

endasiin cerita bagus

ng kayak gitu. Terlalu flat dan banyak batasan. Di dalam Islam nggak boleh pacar-pacar

lu alim tidak bisa hidup asyik karena semuanya berlandas

"Di dalam Islam boleh pacara

keras, memancing perhatian beberapa orang karena kalimatnya yang sedikit melenc

yang mendengarnya pun sontak ikut t

isa git

dapet pahala." Fina menarik Mutia, mengajaknya ke salah satu rak buku yang ingin dia tunjukkan

h suami istri, mesra-

eh. "Kamu

sedikit tertarik untuk

hala. Senyum ke pasangan, romantis ke pasangan, perhatian ke pasangan, dapet pahala. Kalau pacaran? Malah sebaliknya. Senyum ke

elama ini gadis itu terlalu fokus dengan urusan dunia dan kebebasan masa muda. Dia tidak terlalu tertarik

-romantis, 'kan? Coba sekali aja baca novel yang kayak gini. Aku ja

yang tertera di sana: Pelengkap Imank

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY