air putih ke dalamnya kemudian merogoh saku roknya dan mengambil
ku roknya dan membawa segelas air putih itu menuju ruang tamu ruma
am, saya p
mah aku cumah ada ini," Seyla meletakan s
hnya lalu meneguknya sam
mu sudah anter
menga
ari duduknya, hendak melangkah namun jatuh terduduk kembali
u ke
, cumah sed
ilang baru kamu pulang. Kan bahaya menyetir dalam keada
i. Padahal sebelumnya tidak. Dia juga terbiasa begadang di ja
kedua kakinya menjauhi Bima, tepat dilangkah ke lim
stinya," Seyla berbalik dan melangkah mendekati Bima. Membawa Bima ke
mbali mendekati Bima. Membuka satu persatu kancing kemeja yang pr
rak menyentuh setiap inci wajah Bima. Mulai dari ked
*
yanya menembus kaca jendela kamar dan menyil
berubah posisi menjadi duduk. Memegangi k
ta berambut panjang yang sibuk menutupi tubuhnya dengan selimut tebal sampai sebat
ma. Sedikit gelagapan begitu mengetahui dirinya a
ah. Memandang Bima de
akukan ke aku semalam?" tanya Seyla. Nada suaranya dibuat se
g sama bersama Seyla, Bima tidak tahu. Seingatnya semalam setelah mengantarkan Seyla pulang, Bima hendak pulang ke rum
ang sudah saya l
tu yang selalu aku jaga selama ini untuk pendamping hidup aku kelak. Kamu sudah menghancurkan masa depan aku
aja paksa aku. Kamu tau sendirikan aku perempuan sedangkan kamu laki-laki, tenaga kamu jauh lebih kuat dari pada aku. Man
mil anak kamu. Aku nggak mau menanggung malu," Seyla menundukan kepala bebera
rtanggung jawab
menikahi kamu. Lagi pula aku sangat mencintai Nela. Aku
ai Nela, istri kamu. Kamu tenang aja, aku nggak akan memaksa kamu untuk bertanggung jawab. Meskipun aku
*
dia. Mau ke mana pun dia pergi apa salahnya mengabari istri, supaya aku bisa lebih tenang. Aku coba hubungi nomornya berkali-kali tapi nomornya nggak
ang sangat acak-acakan. Dua kancing kemeja bagian atasnya terbuka, Bima juga m
u coba hubungi kamu tapi nomor kamu nggak aktif," Nel
ya. Mungkin kamu akan memilih meninggalkan aku. Aku tega menghianati kamu dan meninggalkan kamu sendirian di rumah semalaman padahal kamu sedang mengandung. Sedangkan aku justru asik mel
rumah mama untuk menjenguk keadaan mama. Mas sempat berbin
kamu nggak pu
g mas pulang ke rumah karena takut terjadi sesuatu kepada mas di jalan," Bima terus saja mengarang cerita ag
ap di rumah mama. Supaya aku nggak khawatir dan kepikiran," ujar Nela.
nya habis dan mas lupa mengecasnya. Maaf ya, mas janji m
tanya Nela. Seketika mengub
ga lapar banget. Tadi nggak
mu langsung ke meja makan aja ya, nant
antik," Bima menoel dagu Ne
leng kepala sa
ma ada-