img The Syndrome: Diperkosa Setan  /  Bab 2 Lelaki Misterius | 3.70%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Lelaki Misterius

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 11/08/2023

otot mengeras seolah sesuatu akan keluar dari sana. Tidak mungkin dia bisa melihat m

pikir yang dialaminya tidaklah nyata. Itu hanya ilusi semata dengan serangkaian proses yang tentu tidak dia ketahui sehi

n sesuatu yang lebih buruk. Meskipun sakit terasa di kaki dan tangannya akibat jerat

kinan dia bisa saja terluka. Daripada harus menerima sesosok makhluk asing memperkosanya

erhasil keluar dari tenggorokan

ras yang membuat tenaganya berkurang saat melakukan perlawanan. Makhluk itu justru mencengkeram lehernya, lalu me

an menjauh dari tubuhnya. Yang dilihatnya hanya punggung sang

ama Tuhan, tetapi terlambat karena bubur tak dapat diubah kembali menjadi

mpuni dos

I

as; berguling ke kiri dan kanan tanpa merasakan sakit di tangan dan kaki. Matanya merayapi bagian tangan dan kaki, dia telah terlepas sepenuhnya dari kain yang menjerat. Sebetulnya tidak

meriksa pakaian yang telah compang-camping dan robek di mana-mana. Saat mengingat kembali kejadian itu, air mata menganak sungai. Memangnya sia

na tak asing dengan jubah hitam di sana. Dia kemudian meraihnya, terlebih topeng yang tampak mengerikan dengan bentuk mata

ncarimu! Aku janji. Kamu iblis keji yang merenggut

dari gubuk reyot. Yang tersisa dalam dirinya hanya kesedihan dan

ahkan oleh kenyataan. Dugaannya benar-benar meleset. Dia tak tahu berada di mana. Sekeluarnya

aki membawanya, dia tetap berusaha keluar dari hutan tersebut. Sayangnya, matahari kembali berg

Apa yang terjadi? Kenap

itemukan. Mau tidak mau, dia harus mencari tahu. Kehidupan normalnya kini hanyalah

da mata yang tak sedetik pun dapat membuka. Pikiran lelah, h

pohon yang patah. Sang empunya berdiri tegap menatap Sintia yang terpejam.

laki mengenakannya, begitu pun dengan jubah itu. Sintia tak kunjung sadar

dunia malam yang disukainya ternyata dapat membawa menuju masalah yang rumit. Setidak-tidaknya dia jadi tahu, atau mungkin menuju proses kesadaran bah

I

dengan tempo pelan. Asalnya dari ruangan sebelah yang gelap gulita. Meskipun tak memi

sudah lama tak diisi. Tak lama kemudian, suara perut menjadi penanda: dia lapar. Tenggorokan kering, bibir pecah-pecah, rambut acak-acakan. Dia harus mendapatka

sik yang bisa membuat orang misterius tidak menyadari jika dia sedang menuju ke ruangan gelap itu. Meski begitu, tak bersuara pun tidak menjamin orang tersebut tidak menyadari yang dilakukan Sintia. Seperti yang dia

aannya. Akan tetapi, pemikiran itu segera terbantah saat sebuah tangan membekap mulutnya dan satu tangan lain menutup matanya. Jelas tidak

Jangan

kosanya, melainkan manusia berhati setan. Entah siapa, tetapi suara itu terdengar

, menerobos dari sela-sel

Jangan m

I

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY