elama ini kamu sembunyika
gerakkan tangan dengan kikuk. Ia seolah ingin meminta maaf padaku, tetapi tidak
al kita bertunangan, aku menyampaikan harapan untuk bisa ti
ika hening. Semua undangan yang semula sibuk dengan akti
ang berdiri di samping mempelai wanita
hendak mengusapnya, tetapi aku telah lebih dulu menampar sek
engantin yang bagian belakangnya menjuntairang Elisha Rihana masih punya hati, untuk t
eributan ini tanpa suara karena tegang, sekarang saling menyampaikan keheranannya dengan berbagai e
lakukan? Jangan b
bilang?" tanyaku setelah puas tertawa. "Siapa yang sebenarnya bikin malu?
ia geram karena dipermalukan di pesta pernikahannya sendiri. Namu
i aku menurunkan volume suara. "Berapa lama persahabatan kita
hening. Sepertinya semua orang ingin tahu b
merebut dia dariku? Kalau memang jatuh cinta sama Alden, bilang,
raut wajahnya aku bisa melihat kemaraha
ikan,
jak undangan ini kuterima pagi tadi," jawabku sambil memperlihatkan layar ponsel. Di sana terpampang undangan
nikah, Naya tidak pernah mau mengungkap identitas sang kekasih. Ia
juga dikasih undangan?" Akhirnya ak
ab setelah dibaca. Jelang hampir lima bel
u nggak bikin pesta, kok. Hany
perempuan pertama di keluarg
egera dijawab. Rasa heran s
apa, Nay? Aku
lasnya. "No. Nggak usah, El. Sem
anya bertanda centang satu. Apakah ia membloki