t untuk bekerja. Ia sengaja mengambil cuti sat
tempat di mana ia pernah tinggal selama dua tahun
Kasih Hati). Panti asuhan itu dibangun dilokasi kesusteran dan berdekatan
mengakui dirinya sebagai penanggungjawab Panti Asuhan yang baru, tiba-tiba m
bertanggungjawab atas Panti Asuhan Holong Ni Roha seb
kan suster yang merawat Es saat ia masih tinggal di pant
lop besar dan surat kepada Suster Delia. Suster Anna bahkan
l itu juga yang menjadi penggerak terbesar, alasan kenapa Es memutuskan untuk ke
irinya sendiri bahwa ia akan menghadapi apa pun yang akan menghadang langka
an yang didasari ol
gguan kecemasan
yang pada siapa pun, dan tidak berkenan denga
kecemasan yang di deritanya. Hasil terapinya itu pun sudah menunjukkan beberapa kemajuan. Ia mulai bisa melakukan
dirinya bahwa ia pasti mampu menangani kecemasann
*
emu dengan Suster D
ebelum beliau meninggal. Jadi, saya berpikir untuk mencari Anda!" tutur Suster Delia
hadapi jalan buntu untuk menemukan Anda. Untungnya, salah seorang relawan tetap di panti ini -mengatakan bahwa dirinya
menggantikannya menjadi psikiater di Sadajiwa. Waktu itu, si senior mengatakan bahwa sud
h meyakinkan Es untuk menerima tawaran tersebut, hin
er Delia sempat berbincang beberapa lama. Es juga memberikan sedikit
uga menyempatkan dirinya untuk mengikuti ibadah s
el tersebut. Ia menghabiskan waktu yang cukup lama untuk duduk mem
surat itu. Tentang masa lalu yang sudah sangat baik ditutupnya. Tentang orang-orang yang in
diri untuk membuka amplop besar tersebut. Walaupun ia membukanya dengan penuh
smeray mendadak terpaku. Tapi, selang beberapa detik kemu
batin Es dengan raut wajah