a ..
lelaki menggemaskan yang sedang berlari ke arahku saat aku baru saja
menguap ketika mel
gu kedua anak lelaki berumur tiga tah
ah mandi?" tanyaku gemas sembar
embar. Tapi aku selalu bisa membedakan mereka kare
kembar yang sama-sama memiliki rambut lurus berkilau, warisan dari kakak lelakiku
nggal tak lama setelah perceraiannya dengan sang
a itu Mas Gio menjadi sangat kacau dan terus menyalahkan dirinya sendiri terlebih juga karena kebangkrutan u
mandi. Ghara dan Ghana
n lidahnya masih cadel yang akan
masuk ke dalam,"
ranjak malah menat
nap
ya, saat melihat ekspresi waja
tingkah lucu mereka. Aku sudutkan kembali bayanganku te
tamu," ucap Ghana
ang?" tanyaku k
a bukan orang yang akan
njadi semakin tak paham d
ang itu memba
ana sama nasib kami?" tanya Ghara keponakanku yang bertubuh agak kecil dari Ghan
itu? Itu ngga
eponakanku lagi ingin mele
yang dibilang si kembar sebagai tamuku, tentu saja dengan membus
mbicaraan dari orang-orang yang sekarang sedang berkumpul di ruang depa
saat ini sedang duduk di ruangan mungil dari rumah petak yang
akhir-akhir ini sedang gencar mendekatiku,
nda memintaku untuk segera ikut duduk dan menyambut par
ng selama ini kabarnya selalu sering membanggakan sta
ung ke dalam itu. Meski aku harus menyimpan rasa muakku da
sadari ternyata pria yang biasanya disapa dengan panggilan B
a macam barang yang turut serta
stan bahkan sekarung beras, yang mirip
an diriku untuk menebak apa tujuan Bang Jamal d
berhijab hijau pupus yang saat ini memenuhi pergelangan
i calon men
a menyapaku dengan malu-malu di ujung gang saat kam
rnah terlibat percakapan apapun denganku itu kini datang men
n Ghana masuk ke dalam ru
ma
mpil dengan dandanannya yang f
ngulurkan tangan untuk kedua keponak
ya wanita bergelang besar itu pada anaknya yang
ak tergeragap ketika m
aran mereka akan segera dibatalkan karena mereka pasti
is itu yang wangi aroma minyak ramb
Mak," jawab Jama
ulut tapi aku segera berdesis kepada wanita yang sudah menghad
gak akan kebagian gaji kamu lagi. Kita nyari mantu itu buat membantu peker
itu langsung bangkit s
k bilang dari tadi ka
ni malah meny
emosi dan ikut berkac
lamar aja, kenapa sekara
sudah membulatkan mata dan menatapku tajam, tampak
h peduli tentang anggapan
lau sekarang bunda sudah mulai mendekat u
Mau aku peraw
*