ini kamu harus puaskan aku," ucap Rendi kemudian tersenyum
an karena sama sekali belum pernah melakukan hubungan
an batang kejantananya didepan wajah Lisna. Disaat itu Lisna hanya terdiam kar
ucap Lisna nampak ketakutan melihat batang kejantanan Rendi yang saat
membuka mulutnya, saat itu juga Rendi memasukan batang kejantanan dimulut Lisna. Terlihat Lisna yang nampak kesusahan walaupun batang itu ba
unyamu terlalu besar," ucap
kejantananku, maka kamu harus puaskan aku untuk mengambil keper
ndi dengan cara mengulum batang kejantananya. Lisna kembali memegangnya lalu memasukannya kembali kedalam mulutnya, Rendi tersenyum puas melihat kekasihnya y
in kesusahan dan merasakan mual, namun Rendi tidak memperdulikan hal itu, ia lalu menggerakan bokongnya maju mundur sehingga batang kejantanan
entikan gerakanya, ia semakin menggila. Rendi mencoba menekan kembali supaya bisa masuk lebih dalam,
emppp," ucap Rendi tersenyum sambil
itu Lisan terus saja memukul-mukul paha Rendi seolah meminta Rendi untuk mencabut batang kejantananya, nam
g. Lisna hanya menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca karena mulutnya terasa penuh oleh cairan asmara yang dikeluarkannya oleh Rendi. Perlahan-laha
mulut kekasihnya itu. Lisna langsung mengambil beberapa lembaran tisu untuk membersihkan cairan itu
kekasihnya Seperi itu, ia kemudian mencoba untuk menenangkanya, semua kata-kata manis
p Lisna penuh harap, matanya menatap Rendi seakan t
ang ingin melamar kamu, sekarang kan sudah terwujud. Jadi Kamu enggak
menikahkan kamu sama kau dalam waktu dekat, Sayang. Aku takunya kamu
nihakan kita. Aku enggak akan berubah fikiran, kamu harus percaya sam
masih bernafsu melihat kekasihnya yang hanya mengenakan rok mini, sehingga menampakan pahanya yang putih dan mulus. Pemandangan
kamar yuk," bisik
a, saat itu Rendi terus saja merayunya karena birahinya yang bangkit
h-aneh kan?" Lisna tampak kebingungan sekaligus t
tidur bersama saja," jawab Rendi ters
tika suara bel berbunyi, sontak hal itu membuat Lisna dan Rendi kaget, mereka berdua saling tatap. Sesaat kemudian Lisna
L
rdiri didepan pintu, Lisna cukup kaget melihat kedua orangtuanya yang
Lisna nampak me
eh gitu?" jawab bu Ratna mengerutkan
lnya Rendi, terus dia kemana?" tanya
pekan katanya kerjaanya banyak,"
mbungnya bertanya, matanya menatap kearah kedua
rus juga paman kamu juga enggak parah juga sakit
sofa ruang tamu. Keduanya menanyakan tentang Rendi yang ada disitu, Lisna menjawabnya dengan berbagai alasan supaya kedua oran
*